9.Confuse

50 3 4
                                    

Ratu PO.V On

"Aku...orang itu aku...maksud kamu gimana Raja?,"tanyaku masih tak paham.

Raja menghela nafas.

"Aku suka kamu Ratu,"kata Raja kemudian.

"DHEG".

"Ka...kamu bercanda kan Ja?,"tanyaku memutuskan.

"Nggak Ratu...aku menyukaimu sejak dulu,"ucapnya jujur.

"Kenapa kamu nggak pernah bilang Ja?,"tanyaku sendu.

"Karena aku terlalu takut,"ucapnya lirih.

"Hah?,".

"Aku takut kau menjauh dan yah... meninggalkanku.Dan tak akan lagi ada untukku.Tapi mungkin semuanya sudah terlambat," jawabnya sendu.

"Maksudmu?,"tanyaku.Aku benar-benar tak mengerti arah pembicaraannya sejak tadi.Terlalu abu-abu dan tak terbaca.

"Kau mencintainya kan Ratu?,"tanyanya.

"Siapa yang kau maksud?,"aku balik bertanya.

"Naven...Kau mencintainya kan?,". "Aku tidak...maksudku aku tidak akan pernah mencintainya!,"tegasku.

"Jangan pernah kau simpan perasaanmu di sudut hatimu Ratu. Kalau kau tidak mau me'mati'kan perasaanmu,"tegas Raja.

"Tapi Ja...,".

"Aku bisa melihatnya dari sudut matamu.Tatapanmu ke Naven...berbeda dgn kau menatapku.Apa itu salah satu bukti kau mencintainya?,".

"Ja...,"panggilku.

"Aku anggap itu iya Ratu.Oh iya btw terima kasih sudah mau jadi sahabat terbaikku,"ucapnya lamat-lamat.Aku terisak sambil menyeka air mataku

"Kau b *do*h Raja.Kenapa kau tidak pernah bilang hal itu sejak dulu.Sejak aku masih mencintaimu.Sekarang semuanya terlambat!,"."Tidak ada yang terlambat di dunia ini.Yang ada hanya takdir yang akan datang yang tidak akan pernah kita ketahui,"jawabnya sambil membuka kenop pintu dan pergi entah kemana,melangkah pergi.

Menjauhi kamar kos-anku.

"Hu...hu...hu,"Aku menangis terisak.Sungguh air mataku tidak mau berhenti.Saat ini aku ingin 'ditelan' bumi saja.Dibanding harus menghadapi masalah2 yg sepertinya tidak ada jalan keluarnya.Dan sepertinya akan terus bertambah,"."All I know is you held the door,You'll be mine and I'll be yours"dering hp beringtone lagu penyanyi Amerika itu menggema di seluruh penjuru ruangan.

#OTP

"Ass...Halo?Siapa ini?."

"Hai Ratu...susah sekali menghubungimu."

"Maaf aku sedang ada beberapa masalah."

"Oh dear...mungkin ini akan menambah masalahmu.Tapi aku juga tidak bisa tidak memberitahumu tentang ini."

"Ada apa sebenarnya Indri?"

"Ini tentang Naven.Dia..."

"Ndri...please jangan Naven dan pacarnya lagi."

"Wuow tunggu dulu Ratu,maksudku sebenarnya ini benar-benar gawat."

"A...apa maksudmu Ndri??Naven... Naven,dia kenapa?."

"Please jangan shock.Oke akan kukatakan sekarang."

Indri terdengar menelan ludahnya.  "Naven kecelakaan...Ratu."

"Hah...di...dimana Ndri?Please bilang dia baik-baik aja kan Ndri.Dia nggak tewas ditempat kan? Siapa yang nyelakain?."

Indri menghela nafas.

"Ratu...kalau kamu khawatir dan punya banyak pertanyaan sepanjang gerbong kereta mending kamu kesini.Aku tunggu di R.S Bethesda.Jangan lama-lama."

Tut...tut...tut

"Ndri?Halo Indri??,"panggilku. "Ahhh...dia memutuskan sambungan telepon.Jahat,Kejam, Sadis,Menyebalkan,"runtukku. "Bagaimana ini...apa aku pergi saja?Naven ada disana sekarang. Pasti kenapa2,"gumamku tak tentu.Aku pun buru2 keluar kamar kos-an untuk menyetop taksi.***.

#ToBeContinued

#PojokVinna:Fine...ini part terakhir buat hari ini.Terimakasih buat kalian yang udah ngintip chapter-chapter cerita ini.Walaupun...dengan sadisnya nggak memberika jejak apapun.Yah...sudahlah.Toh karma kan berlaku ;).Author ngantuk mau bobok...Bye...Oyasuminasai jomblo-jomblo yang insomnia kayak Authornya wkwk :'*

Monday 26-01-2015 22.52 WIB

Jet'aime PrambananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang