Pagi ini Resti berangkat bersama Tata menggunakan mobil yang biasa di pakai Tata. Berbeda dengan Resti, Tata selalu berangkat ke sekolah dengan mengendarai mobil sendiri. Sejak satu minggu yang lalu hubungan pertemanan mereka semakin terjalin dengan baik.
Mereka turun dari mobil dan langsung menyusuri koridor sekolah menuju kelas XI-2 yang berada di lantai dua. Tiba-tiba langkah mereka terhenti karena ada beberapa siswa yang berkerumun di dekat tangga.
"Ada apa ya Ta?" Tanya Resti penasaran.
"Tau tuh, kita samperin aja yuk" Ajak Tata. Mereka mendekati kerumunan itu dan meminta jalan kepada beberapa siswa.
"Gue ngelakuin itu karna gue masih sayang sama lo. Gue kira dengan gue minta putus lo bakal ngejar gue!" Suara makian terdengar cukup keras yang rupanya dari dua orang dibalik kerumunan itu.
"Ooh lo minta gue kejar? Mau di kejar apa di order?" Ledek Rasya sangat menurunkan harga diri Aldira. Ternyata dua orang yang sedang berdebat adalah Rasya dan Aldira. Ini hari pertama bagi mereka kembali ke sekolah setelah di skorsing. Tunggu dulu! Bukannya Aldira mendapat hukuman lebih lama dari Rasya?
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi sebelah kanan Rasya. Sebuah ungkapan amarah berhasil Aldira tunjukan."Jaga mulut lo! Gue engga semurah itu!" Bentak Aldira tidak terima mendengar pertanyaan Rasya.
"Kalo lo engga semurah itu, seharusnya lo sekarang engga disini buat ngejar-ngejar gue! Gue udah bilang kalo gue udah engga suka lagi sama lo? Oh atau lo mau ngaduin gue lagi. Mumpung disini lagi banyak orang, gimana kalo gue cium lagi?" Rasya memajukan tubuhnya membuat Aldira tidak bisa berkutik, semakin gadis itu melangkah kebelakang maka semakin terjebak.
"Rasya!" Bentak Aldira. Namun Rasya semakin mengecilkan jaraknya dengan Aldira membuat beberapa siswa yang ada di sana bersorak. Sekarang jarak ke dua insan itu sudah sangat dekat, hanya tinggal memajukan bibir, Rasya sudah bisa mencium bibir Aldira. Tapi ternyata tidak seperti yang kalian bayangkan sekarang.
"Buat pacaran lagi sama lo aja gue udah engga sudi apa lagi buat nyium bibir lo ini!" Tepat sekali Rasya mendekatkan bibirnya ke telinga Aldira. Perkataan yang sangat melukai perasaan Aldira langsung membuat perempuan itu Reflek mendorong Rasya. Air mata sudah mengalir di kedua pipi gadis itu. "Brengsek!"
Tanpa menunggu Rasya angkat bicara, Aldira sudah melenggang jauh dari hadapan Rasya dan keluar dari kerumunan itu. Kalian pasti tau bagaimana perasaan Aldira saat ini setelah dipermalukan di depan umum. Tapi Aldira tetaplah Aldira, ia tidak akan bosan berulah sampai tujuannya tercapai.
****
"Sya lo udah engga waras iya!" Bentak Tata setelah Rasya masuk kedalam kelas dan duduk di bangkunya.
"Brisik! Gue udah kangen sama kursi gue" Dengan santai Rasya tidak menanggapi ucapan Tata.
"Sya gue tau dia emang pantes dapet pelajaran, tapi bukan kaya gini caranya. Lo tau siapa Aldira kan?" Kata Agnes kemudian.
"Iya gue tau. Gue engga takut sama dia" Jawab Rasya masih tidak peduli.
"Iya udah lupain. Mana buku tugas lo. Gue mau nyalin" Rasya mengambil paksa buku tugas Agnes.
****
Kring! Kring!
Bel pulang sekolah menggema disetiap sudut SMA membuat seluruh siswa berhamburan keluar. Di kelas tersisa Resti seorang diri ia masih menunggu jemputan dari supir pribadinya. Sebenarnya Tata sudah mengajaknya untuk bersama tapi Resti menolak.
"Halo Kang, udah sampai mana?" Tanya Resti pada seseorang dibalik ponselnya.
"Ooh ya udah Resti ke parkiran sekarang kang. Tunggu ya" Kata Resti lagi. Setelahnya Resti memasukan ponsel ke dalam tas dan berjalan keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Resti
Teen FictionKetakutan selalu menghantui pikiran Resti Bermula dari sebuah insiden yang membuatnya benci kegelapan Baginya tidak ada kebahagiaan yang tersembunyi di dalam kegelapan Rasya, Tata, Agnes dan Ardi adalah sahabat Resti Yang mampu membantunya berdamai...