Yunho memuntahkan sesuatu di dekat pohon yang begitu besar. Perutnya seakan menolak. Ia memang tidak pernah bisa untuk mabuk, dan pada akhirnya ia mabuk hanya karena segelas Soju, bahkan radanya terasa panas di terggorokannya.
Hari semakin malam, di tambah lagi suasana begitu mendung. Yunho benar-benar di bawah kesadaran saat ini, bahkan ia berjalan tidak tentu arah.
..
"Baiklah, aku akan mengambil air ke sungai. Aku akan segera kembali, sepertinya akan terjadi hujan." Ujar Jaejoong. Ia pun berjalan menuju sungai untuk mengambil air disana, tetapi...
Grep
Tangannya pun di pegang kuat oleh seseorang. Jaejoong cukup terkejut, ternyata dia adalah Yunho. Sepertinya Yunho mabuk, pikir Jaejoong saat itu. Satu persatu hujan pun mulai turun, karena mencari tempat berteduh keduanya pun sedikit jauh dari perkemahan.
"Sial!" Umpat Jaejoong karena ia harus terjebak dengan orang yang selalu ia benci. Saat ini keduanya pun berteduh disebuah rumah kecil yang sudah tidak memiliki penghuni lagi.
"Jae.." Ujar Yunho, Jaejoong pun segera melirik Yunho, bukannya ia mabuk? Mengapa ia mengenali Jaejoong? Perlahan Yunho pun mendekati Jaejoong, bahkan ia mengusap lembut wajah serta leher Jaejoong membuat Jaejoong takut serta menepis kasar tangan Yunho.
"Kurang ajar kau Jung!" Maki Jaejoong, tetapi tak lama Yunho memegang paksa serta mencium paksa Jaejoong, Jaejoong berusaha menolaknya, tetapi ia tak mampu.
Jaejoong mencoba mencari bantuan dengan teriakannya, tetapi sial karena suara hujan lebih mendominan, bahkan tenaga Yunho benar-benar sulit untuk ia lawan. Yunho telah merobek kasar pakaian Jaejoong, bahkan ia membuka paksa celana Jaejoong dan membuat Jaejoong telajang saat itu. Berkali-kali Jaejoong memohon agar Yunho menghentikan ini semua, tetapi sialnya tidak bisa. Bahkan malam itu benar-benar terasa mimpi buruk untuk dirinya.
.
Yunho menghapus keringatnya, bahkan ia meminum air mineral untuk meredakan rada hausnya."Pekerjaan hari ini benar-benar ya. Mungkin karena siang nanti tuan Jung akan datang, kita di paksa untuk bekerja dengan cepat agar terlihat baik dirinya dimata tuan Jung." Yunho pun melirik Joo won dan mengangguk.
"Tuan Jung memang sangat senang akan orang-orang yang bekerja dengan baik. Wajar saja Bos kita berusaha terlihat baik dimata tuan Jung." Joo won pun mengangguk.
"Ah iya hyung. Istrimu itu mengapa sangat galak sekali? Kau bisa suka dan menikah dengan orang semacam itu?! Ash yang benar saja." Yunho hanya terkekeh mendengarnya.
"Sebenarnya dia orang baik, hanya saja ia terlalu manja dan menjadi sulit karena menikah denganku. Masalah aku menyukainya? Aku memang menyukainya. Bahkan sejak aku sebelum kami masuk universitas yang sama."
"Wow. Kalian berdua pernah berkuliah? Dimana kalian kuliah?" Tanya Joo won penasaran.
"Seoul National University."
"Daebak!" Kejut Joo won. Yunho hanya melirik sekilas Joo won.
"Bukankah itu universitas terbaik di Korea. Kau memang keren." Yunho sendiri tersenyum simpul. Jantungnya semakin berdegup cepat, bahkan ia sendiri tidak fokus untuk bekerja hari ini karena ia akan bertemu dengan Ayahnya. Beberapa kali ia melakukan kesalahan dan membuat ia mendapatkan omelan, tetapi Yunho tetap kembali berupaya fokus untuk bekerja, ia harus menghindari sang Ayah nantinya.
.
Tuan Jung telah bersiap untuk pergi keluar kota, terlihat Nyonya Jung mengantarkan sang suami. Nyonya Jung tetap berusaha menjadi istri yang baik sebisa mungkin walau ia tahu ia sakit akan perlakuan sikap Tuan Jung kepada anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me✔
FanfictionCintai aku, selagi aku mampu untuk mencintaimu. Revisi dari ffn. Alur sama tapi banyak perubahan pastinya.