Bagian 10

5.4K 667 60
                                        

Tuan Kim hanya berdiri menatap Jaejoong yang terlihat depresi, air mata anaknya tak berhenti untuk mengalir dari mata indahnya. Ia terus memeluk bantal yang ia anggap anaknya. Sungguh mengiris hati.

"Tuan, maaf. Anak-anak tuan Kim Jaejoong hilang dari ruangan bayi." Bisik salah satu perawat kepada Tuan Kim yang berjarak tidak terlalu jauh dengan Jaejoong yang tampak kecewa dengan perbuatan sang Ayah. Tuan Kim tersenyum mendengarnya, ternyata Jihoon lebih cepat beraksi, pikirnya.

"Apa? A-anak-anakku?" Ucapan Jaejoong pun menyadarkan Tuan Kim akan Jaejoong. Ia pun menghampiri Jaejoong.

"Mengapa anak-anakku bisa hilang?! Kemana saja kalian sampai anak-anakku hilang?! HAH?!"

"Joongie tenang." Tuan Kim mencoba menenangkan Jaejoong, tetapi Jaejoong menepis kasar tangan Tuan Kim.

"Yang kami lihat dari CCTV tuan Jung Yunho membawa mereka." Rasanya begitu menyesakkan. Jaejoong semakin terpuruk. Mendengar nama Yunho yang membawa anak-anak itu pun membuat Tuan Kim terkejut.

Jaejoong menangis sejadinya, bagaimana mungkin? Bagaimana bisa Yunho meninggalkannya sendiri dan membawa anak-anak mereka? Tuan Kim memeluk dan menenangkan Jaejoong yang terus saja menangis. Entah, mengapa terjadi seperti ini? Selang beberapa menit setelahnya tangisan itu menjadi sebuah tawa, dan ini lebih menyakitkan. Tuan Kim menatap horor Jaejoong.

"Yunho membawa mereka ahahaha. Yu-Yunho membawa mereka? Yunho marah kepada Joongie? Ahaha Yu-Yunho  hiks... jangan bawa anak-anakku."

"Mentalnya sedikit terguncang, orang sehabis melahirkan cukup rentan, sebaiknya jangan memaksakan atau membuat ia memikirkan segala yang berat. Untuk saat ini biarkan dirinya, kita akan berusaha menyembuhkannya." Ujar sang dokter, Tuan Kim hanya mengangguk menatap anaknya. Mengapa menjadi seperti ini? Tuan Kim mengusap kasar wajahnya dan menghela nafas berat.

Kakinya pun melangkah menuju Jaejoong, ia mengusap lembut kepala Jaejoong, Jaejoong hanya menimang bantalan yang ia anggap adalah anaknya.




Sementara itu Yunho masih memeluk kedua bayinya. Bagaimana ia dapat keluar dari Rumah Sakit ini? Penjagaan Rumah sakit sangat ketat, bahkan ia melihat beberapa anak buah Ayahnya berkeliaran di Rumah Sakit tersebut, ia sangat yakin saat ini mereka sedang mencarinya. Yunho menahan rasa sakit pada tubuhnya, ia tak ingin anak-anaknya dibawa oleh orang-orang suruhan Ayahnya, bagaimana pun anak-anaknya akan tetap bersamanya. Ia tahu akan kondisinya, setidaknya Yunho dapat bersama kedua buah hatinya.

"Ssttsss tenanglah, kita pasti dapat keluar." Bisik Yunho ketika salah satu anak tersebut mulai menangis. Tak ingin menjadi pandangan orang-orang, Yunho segera pergi mencari tempat paling aman. Ia masih memikirkan bagaimana cara ia keluar saat ini.

Sebuah tangan menepuk bahunya dari arah belakang, jantung Yunho berdegup semakin cepat. Apakah belum apa-apa ia sudah ditemukan?

"Yunho?" Ujar seseorang. Mendengar suara yang tak asing, Yunho pun segera melihat si pemilik suara tersebut. Ia menghela nafas lega.

"Yoochun-ah."

"Aku melihatmu sedari tadi, tetapi aku ragu kalau itu dirimu. Astaga, Jaejoong sudah melahirkan?" Tanya Yoochun dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Yunho. Yoochun menatap gemas kedua bayi merah tersebut. Yunho pun melihat sesekali Yoochun, apakah ia dapat meminta bantuan kepada Yoochun? Setidaknya sampai ia keluar dari Rumah Sakit.

Love Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang