Lalu seorang wanita tua membukakan pintu dan Izzy sangat terharu dalam hatinya.Wanita itu menatap Izzy dan Carrie. Wanita itu berurai air mata seketika dan Izzy memeluknya.
"Ibu!" bisik Izzy terharu.
Carrie tersenyum haru dan Izzy tersenyum dalam pelukan sang Ibu.
"Ya nak, ternyata anak Ibu sudah sukses ya..! Bagus nak..!" kata ibu Izzy.
"Ya Bu, memang..tapi sekarang aku lebih memilih Ibu..dari pada karirku..aku tak mau bergabung dengan mereka lagi, sudah cukup narkoba, rokok dan dunia malam yang aku lalui bersama mereka..! Aku mau hidup normal tanpa semua itu Bu.." kata Izzy tersenyum.
Sang Ibu tersenyum haru dan memeluk nya lagi.
"Oh ya Isbell..ini siapa? Cantik sekali.." kata sang Ibu.
Carrie tersenyum dan Izzy menatapnya.
"Ya..ini Carrie..dia temanku bu..temanku dari kecil, satu sekolah.." kata Izzy.
Carrie tersenyum dan Izzy merangkul sang Ibu. Akhirnya mereka berbincang-bincang di dalam rumah bersama dan Izzy memutuskan untuk tinggal bersama sang Ibu. Dan setiap harinya, mereka selalu bersama mengenang masa kecil mereka di Lafayette. Beberapa hari kemudian, di malam hari yang cerah dengan sinar rembulan Izzy mengajak Carrie untuk berbincang-bincang di sebuah tempat yang indah di Lafayette.
"Hm..ada perlu apa kau menyuruhku kesini?" kata Carrie.
"Hm..tak ada..aku hanya tak ada teman..heheh..! Oh ya ada yang mau aku sampaikan kepadamu.." kata Izzy.
"Ada apa?" kata Carrie.
Seketika Izzy memegang tangan Carrie dan Carrie kaget bukan main.
"Carrie..kali ini aku mau jujur denganmu..apakah kau mau menjawab pertanyaanku dengan jujur ya.." kata Izzy.
Carrie terdiam dan detak jantungnya berdegup kencang.
"Apakah kau menyukaiku?" kata Izzy.
Carrie terdiam dan kaget.
"Hm..ya memang..! Ini pertanyaan bodoh bagimu dan aku..memang, sudah sejak lama menyukai mu..jujur..aku ingin kau bisa menjadi lebih dari sekedar teman..!" kata Izzy.
Carrie terdiam membatu.Angin pun menerpa tubuh mereka dan rambut Carrie yang bergelombang.
"Carrie.." kata Izzy.
"Hm..ya..aku, aku..minta maaf Izzy..memang aku menghargai perasaanmu dan aku..aku tak bisa..aku..aku hanya ingin kau menjadi temanku, kau baik dan kau pria yang pantas mendapatkan yang lebih baik dari pada diriku dan..aku minta maaf..aku belum bisa menjadi yang kau inginkan..!" kata Carrie perlahan melepaskan genggaman tangan Izzy.
Izzy terdiam dan menunduk.Wajah dengan senyuman palsu itu tersirat pada Izzy saat itu. Carrie menatapnya dan perlahan memegangi dagu Izzy.
"Aku minta maaf..apakah kau marah?" kata Carrie pelan.Izzy menggelengkan kepalanya dan perlahan memeluknya dengan erat.
Carrie terdiam dalam pelukan Izzy.
"Aku tak pernah marah padamu..aku mengerti..tapi ingat satu hal..aku tetap menyukaimu walau kau sudah bersama orang lain yang lebih baik dariku, aku mohon..! Peluklah aku!" bisik Izzy dalam pelukannya.
Carrie perlahan memeluk Izzy dengan erat dan Izzy menutup matanya. Lalu Izzy melepaskan pelukannya dan tersenyum menatap Carrie.
"Aku minta maaf.." kata Carrie.
Izzy menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Dengan perlahan Izzy mengecup bibir Carrie dan Carrie kaget bukan main. Carrie terbujur kaku dan Izzy melepaskan ciuman itu. Izzy mengelus kepala Carrie dan perlahan meninggalkannya. Carrie terdiam menatap Izzy yang pergi menjauh darinya. Rasa bersalah dan bimbang muncul di benak Carrie saat itu.
"Aku minta maaf Izzy..aku mengerti perasaanmu, tapi aku tak bisa..memang! Saat aku bersama Axl dulu aku pernah menyukai mu..tapi aku..tak bisa berbuat apa-apa dan membohongi perasaanku..! Aku tak mau melukai Axl juga saat itu..tapi, semenjak dekat denganmu..aku belajar! Bahwa hidup bukan hanya karena uang dan gemerlapnya dunia..dan aku..hm!" kata Carrie berbisik dan perlahan meneteskan air mata.
"Aku harap kau tak pernah marah padaku Izzy..hix hix.." kata Carrie sedih dan perlahan berlari menjauh.
Beberapa hari kemudian telah berlalu dan kini,Carrie tengah termenung dipanti sendirian. Tanpa sengaja ia mendengar suara ponselnya berbunyi. Ia mengangkat telpon itu dan mulai berbicara.
"Kau di bandara? Untuk apa Izzy?" kata Carrie.
Merekapun berbincang-bincang sampai Carrie memutuskan untuk keluar panti.
"Baiklah tunggu aku..aku akan kesana.." kata Carrie menutup telponnya dan naik taxi menuju bandara.
Ia pun sedikit bingung dan akhirnya ia sampai di bandara."Halo..dimana kau sekarang?" kata Carrie mencari Izzy di keramaian bandara. Tak ada suara satupun yang terdengar di telponnya. Ia berusaha keras memanggil Izzy dalam telponnya dan tanpa sengaja ia bertemu dengan seseorang yang membawa telpon itu. Sosok yang ia kenal dulu dan kini tengah berdiri di depannya dengan menggenggam ponsel di dekat telinganya.
"Axl!" bisik Carrie.
Axl pun menatapnya dan Carrie menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Dimana Izzy?" kata Carrie sedikit cuek.
"Aku yang kau hubungi sedari tadi.." kata Axl menatapnya.
Carrie cuek dan menatap kesegala arah.Lalu Slash dan Duff mendekatinya.
"Hm..apa kabar Nona?" kata Duff.Carrie terdiam dan tak menoleh kearah mereka.
"Dimana Izzy?" kata Carrie.
"Hm..kau menghubungiku sedari tadi..apakah kau tak mengerti dengan apa yang aku katakan?" kata Axl.
Carrie terdiam dan perlahan berlari menjauh.
"Carrie..!" jerit Axl yang terus menatapnya.
"Aku harap aku tak pernah bertemu denganmu lagi..tidak akan pernah!" kata Carrie dalam hati dan terus berlari menjauh.
Carrie pun masuk kedalam taxi dan pulang kembali menuju panti. Carrie pun tak berani keluar panti dan selalu berdiam diri di kamarnya. Hingga suatu ketika, Carrie tengah termenung. Ia menatap kearah luar jendela dan menatap dedaunan tengah berjatuhan dengan perlahan.
"Apakah saatnya aku untuk berdamai dengan Axl? Dan mengembalikan mereka lagi?" kata Carrie seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATIENCE [] TAMAT []
Teen FictionSeorang gadis yg harus bisa memilih dan menentukan pilihan nya.. -:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:- Akankah ia bisa bertahan?