1. Kedatangan

11K 574 32
                                    


Author note:
BoBoiBoy dan karakter yang terdapat di dalamnya hanya pemilik sah hak cipta, author hanya meminjamnya saja.

Tokoh:
> BoBoiBoy Halilintar 15 tahun
> BoBoiBoy Taufan 15 tahun
> BoBoiBoy Gempa 15 tahun
> BoBoiBoy Blaze 14 tahun
> BoBoiBoy Ice 14 tahun
> BoBoiBoy Thorn 13 tahun
> BoBoiBoy Solar 12 tahun

The Smallest Brother

Di stasiun kereta api Pulau Rintis, ke-enam saudara BoBoiBoy sedang menunggu kedatangan satu saudara nya lagi. Sebelum nya, mereka berenam datang bersama dengan Tok Aba untuk mengantar kepergian Tok Aba.

Sekian lama mereka berenam menunggu, kereta api yang ditunggu pun akhirnya datang juga. Banyak sekali orang-orang yang keluar dari kereta api tersebut sehingga mereka harus mundur agar terhindar dari berdesak-desakan.

"Mana sih Solar, dari tadi ga kelihatan. " Gerutu Blaze yang sudah lelah menunggu.

"Ya sabar dong Blaze, Solar juga tau kapan waktunya mengantri atau tidaknya." Balas Ice yang asik minum ice chocolate special.

"Solar!" Seru Thorn melihat Solar keluar dari kereta api. "Solar, aku kangen sama kamu.."

Thorn berlari ke arah Solar lalu langsung memeluk nya. Solar yang beruntung datang ikut senang karena mendapat sambutan hangat dari Thorn.

"Ah masa Thorn doang sih meluk Solar, kak Ufan juga mau dong.." Taufan berlari kecil ke arah kedua adiknya lalu memeluk nya tanpa membiarkan Thorn melepaskan pelukan nya terlebih dahulu.

Blaze yang awalnya tidak semangat kini semangat nya kembali. "Seharusnya Trio Trouble Maker bersama." Blaze ikut-ikutan memeluk Solar.

Halilintar yang memutar kedua bola matanya malas melihat tingkah laku saudara nya. "Seperti anak kecil." Ucapnya pelan.

Gempa terkekeh melihat aksi dari saudara-saudaranya itu. "Sudah-sudah yuk pulang." Ajak Gempa.

Solar mengangguk kecil menjawab ajakan dari Gempa. Solar melihat kakak ke-lima nya yang asik dengan minumannya pun menegur sang kakak.

"Kak Ice, nanti berat badan mu naik lagi loh.. Kebanyakan minum" Solar memberi peringatan.

"Tidak akan.." Jawab Ice dengan yakin.

"Hmm.. Terserah kakak saja lah" Ucap Solar memutar kedua bola matanya malas. Tiba-tiba Solar pun teringat sesuatu. "Oh ya kak, nanti di rumah aku ke kamar kakak yah.. Ada sesuatu yang ingin ku cerita kan"

Ice mengalihkan perhatian ke Solar. "Hmm.. Ga boleh, aku sibuk" Ice kembali meluruskan pandangan nya.

"Yah.. Kakak mah begitu" Solar meluruskan pandangan nya ke depan lalu melipat kedua tangannya dengan wajah yang cemberut.

"Aku hanya bercanda kok.." Ice mengelus kepala Solar.

Thorn yang hanya mendengar percakapan di antara Ice dan Solar pun jadi penasaran apa yang ingin Solar ceritakan. "Memangnya Solar ingin cerita apa sih.?" Tanya Thorn.

"Kakak mau tau, apa mau tau banget.?" Tanya Solar balik.

"Ya mau tau banget lah.." Jawab Thorn.

"Hehehe.... Rahasia.." Ucap Solar sambil tertawa pelan.

"Oh.. Solar begitu ya sama Thorn, sini kamu Solar.." Ucap Thorn berlari ke arah Solar.

"Ah aku hanya bercanda kak.." Solar berlari ke Gempa untuk menghindar dari Thorn.

The Smallest BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang