5. Tugas Rumah

3.9K 363 45
                                    

Setelah beberapa hari sekolah, kini ketujuh saudara ini mendapat hari libur nya. Ya, walaupun hanya dua hari saja sih~ tapi mereka tetap menikmati hari liburnya dengan cara mereka sendiri. Namun berbeda dari hari libur yang lainnya, mereka hari ini harus mengerjakan tugas rumah yang sangat jarang mereka lakukan kecuali, Gempa.

Gempa berdiri di hadapan keenam saudaranya yang lain. Keenamnya berdiri berbaris rapi dengan menggunakan celemek yang sudah mereka kenakan.

"Oke semua! Dengarkan aku baik-baik. Ayah dan Atuk akan datang besok, jadi aku mau rumah ini terlihat bersih dan nyaman selama mereka ada di sini. Paham!" Ucap Gempa menjelaskannya.

"Paham!" Jawab semuanya serentak.

"Kak, mau nanya." Blaze mengangkat tangan kanannya.

"Hah, nanya apa?" Jawab Gempa.

"Hmm~gajadi deh, hehehe.." ucap Blaze sambil menyengir kuda.

Gempa membuang nafasnya panjang, lalu kembali berbicara. "Ya sudah, tunggu apalagi? segeralah lakukan tugas kalian." Ucap nya.

"Kak Gempa.. gimana kita mau kerja, kalau tugasnya saja belum kakak bagikan." Ucap Solar sambil memainkan handphonenya.

"Oh iya, aku lupa.. hehehe.." kini Gempa yang menyengir kuda.

"Aku bagikan tugasnya, Halilintar dan Blaze sapu dan pel seluruh ruangan yang ada." Ucap Gempa.

"Hah?!" Serentak keduanya.

"Tidak ada tolakan! Taufan bantu aku membuat kue."

"Yes, bisa makan." Ucap Taufan pelan.

"Ice--" belum Gempa membagikan tugas untuknya, Ice menyela.

"Tidur..." Potong Ice.

"Oh tidur ya.. silahkan Ice, nanti ku buat kau tertidur selamanya mau?!" Ucap Gempa memasang aura gelap.

"Erk.. hehehe bercanda kok, kak." Ucapnya sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kalau gitu, Ice, kamu dan Solar membersihkan gudang dan kamar mandi. Tidak ada penolakan!"

"What! Huhuhu~ kak Gempa yang benar saja, masa aku disuruh bersihin kamar mandi sih.." ucap Solar memasang wajah melasnya.

"Thorn, kamu membersihkan halaman belakang rumah." Berbeda dengan yang lainnya, Gempa menuruni nada suaranya.

"Siap kak! Serahkan semuanya kepada Thorn." Jawab Thorn dengan senang hati.

"Bagus! Sekarang, kerjakan tugas kalian semua!" Perintah Gempa.

Semuanya pun segera bergegas mengambil alat-alat yang akan mereka gunakan, lalu segera mengerjakan tugasnya masing-masing.

.
.
.

Halilintar mengambil alat-alat untuk menyapu. Ia menyapu bagian lantai dua, sedangkan Blaze menyapu bagian lantai dasar. Ia menyapunya dari kamarnya sendiri yang nantinya akan berakhir di kamar Solar.

Di sisi lain.

Solar merengek meminta agar Ice yang membersikan gudang sedangkan Ice membersihkan kamar mandi. Namun Ice menolaknya, ia tetap bersikukuh membersikan Gudang.

"Kak ayolah kak, biar pekerjaan ini cepat selesai.. kita bagi dua." Ucapnya Solar.

"Ya sudah, kan sudah aku bilang. Aku membersihkan gudang, kamu membersikan kamar mandi." Balas Ice.

"Kak, aku membersikan gudang dan kakak membersikan kamar mandi yah kak~ pliss.." ucap Solar memohon kepada Ice.

Ice menatap Solar yang terus memohon kepadanya. Sedangkan yang ditatap sebisa mungkin memasang puppy eyes walaupun ia tahu, jika yang bisa melakukan itu hanyalah saudaranya yang berbeda setahun dengannya, Thorn.

The Smallest BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang