Pagi ini Aqilla masih bergelut dengan kasur dan selimutnya.
"Aqil bangun sayang" -ucap mama sambil mengelus rambut putrinya,bukannya Aqilla bangun tetapi Aqilla malah semakin ngantuk.
"Bentar ma 5 menit lagi" -ucap aqilla sambil mengangkat lima jarinya.
"Bangun sayang sekarang udah jam tujuh loh"
"Aduh ma ini tu baru jam tujuh" -aqilla diam sebentar dan langsung menyadari bahwa ia kesiangan.
"APA JAM TUJUH, ADUH MAMA KENAPA GAK BANGUNIN AQILLA DARI TADI SIH"
"Kamu aja yang gak bangun-bangun"
Aqilla langsung kekamar mandi dan tak ada 5 menit ia langsung keluar kamar mandi dan langsung bersiap-siap.
"Dah ma dah pa Aqilla berangkat ya!!" -ucap Aqilla sambil berlari menuju mobilnya.
"Gak sarapan dulu sayang?" -tanya mama.
"gak ma nanti di sekolah aja"
Sesampainya disekolah dan benar saja pintu gerbang sudah ditutup dan Aqilla hanya bisa memohon kepada satpam sekolah tetapi tidak digubris sama sekali.
"Pak bukain dong nanti saya kasih permen deh" -ucap Aqilla sambil meletakkan kedua tangannya di depan dada.
"Kamu kira saya anak kecil" -ucap satpam itu cuek.
Dan aqilla yang sudah pasrah hanya bisa berjongkok di depan gerbang.
Tak lama terdengar bunyi motor yang familiar bagi aqilla.
'brum...Brum...Brum....brum'
'ckit' -bunyi rem motor yang hampir saja menabrak Aqilla.
"Heh lu mau gw mati hah" -ucap Aqilla dengan kesal.
"Ya gak lah, kalo lu mati gw sama siapa dong?" -ucap Alvaro dengan santai.
Ya, motor tersebut adalah motor Alvaro dan ternyata Alvaro juga terlambat.
"Alah najis lu"
"Ternyata Aqilla clarinta Ezra bisa terlambat juga ya" -ucap Alvaro sambil menilai Aqilla dari atas sampai bawah.
"Ya bisa lah, ini buktinya" -ucap Aqilla dengan sangat kesal.
"Btw lu mau masuk ke kelas gak?"
"Ya mau lah"
"Yaudah ayok ikut gw" -ucap Alvaro sambil menarik tangan Aqilla.
"Idih-idih lepas nih tangan lu!" -ucap Aqilla sambil meronta-ronta agar tangannya dilepaskan dari cekalan Alvaro.
"Kenapa?" -ucap Alvaro sambil melepas cekalan tangannya ke Aqilla.
"Itu tangan lu banyak kuman, nanti tangan gw ketularan lagi" -ucap Aqilla sambil membersihkan tangannya.
"Halah itu juga baru gw pegang tangannya, kalo yg pas itu gw cium itu gimana dong?"
Aqilla langsung kicep.
"Noh skak mat 'ken lu, udah ayok ikut gw" -alvaro kembali menarik tangan Aqilla dan Aqilla hanya bisa pasrah
"lu gila lu ngajak gw manjat beginian, mana tinggi lagi" -ucap Aqilla tak percaya.
Saat ini Aqilla dan Alvaro tengah berada di belakang sekolah dan Alvaro menyuruh Aqilla untuk manjat tembok agak bisa masuk ke sekolah.
"Kalo gak mau yaudah sih gw tinggal" -ucap Alvaro sambil berjalan hendak pergi.
"Eh iya-iya gw mau tapi bantuin" -ucap Aqilla sambil menarik tangan Alvaro agar tidak pergi.
"Yaudah naik nih ke bahu gw" -ucapnya sambil menepuk-nepuk bahunya.
"Lo yakin? Gw berat loh"
"Iya gw tau Lo berat, tapi gw bakal usahain"
"Oh jadi lu ngatain gw berat?" -ucap Aqilla dengan kesal.
'tuh 'ken salah lagi, padahal tadi dia sendiri yang bilang dia berat' -gumam Alvaro.
"Ya enggak lah Aqilla clarinta Ezra, yaudah nih cepetan naik"
Aqilla pun berusaha naik ke bahu Alvaro.
"Heh tutup mata lu, awas tu ngintip ya" -ucap Aqilla sambil menutup rok nya.
"Idih najis amat lu, siapa juga yang mau ngintip rok lu"
"Ya sapa tau gitu" -ucap Aqilla dan Aqilla langsung memanjat tembok dan saat diatas tembok Aqilla tidak berani turun.
"Ayo dong la turun" -ucap Alvaro.
"Ya sabar ini masih siapin mental dulu"
"Lah mental?"
Aqilla langsung turun dari tembok dan
'gubrak'"Aduh kasihan nih pantat gw yang imut" -ucap Aqilla sambil mengelus-elus bokongnya sendiri.
Dan tak lama Alvaro menyusul Aqilla
'gubrak'
Alvaro jatuh diatas Aqilla dan tak singaja Alvaro mencium bibir aqilla.
***
Vote & komentar
⭐ & 💬
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession (A²F)
Teen FictionA²F (Alvaro, Aqilla & Farrel) Cerita ini awalnya memang garing banget & gak nyambung tapi akhirnya bakalan bikin penasaran. Ga percaya? Coba baca ************************************* Mungkin kebahagiaan belum bertakdir kepada gw, tapi gw harap gw d...