12

91 5 0
                                    

***
Malam harinya Aqilla sudah siap dengan pakaiannya, pakaian yang dipakai Aqilla sangat tertutup.

Tok...tok...tok

"Aqil itu ada yang nyari kamu" -ucap mama Aqilla dari luar kamarnya.

"Iya mah bentar"

Saat Aqilla sudah dibawah ia melihat Joy yang tengah memainkan handphone nya.

"Yok Joy"

"Lama amat" -ucap Joy dengan kesal

"Ya mangap" -ucap Aqilla dengan cengirannya

"Maap monyet bukan mangap" -ucap Joy sambil menabok kepala Aqilla dengan pelan

Aqilla dan Joy pun masuk ke mobil yang dikendarai oleh Joy. Saat diperjalanan tak ada yang mau membuka suara dan akhirnya Joy yang memecah keheningan tersebut.

"Aqilla lu bilang ke Alvaro kalo kita ke mall?" -tanya Joy

"Enggak" -jawab Aqilla singkat jelas dan padat

"Lu yakin? Lu gak ada takut-takutnya apa sama si alvaro"

"Ngapain gw takut lagi pula kita sama-sama makan nasi" -ucap Aqilla yang masih fokus dengan handphonenya.

Saat sampai mall Joy langsung mengajak Aqilla keliling mall untuk mencari sesuatu yang diinginkan oleh joy dan Aqilla hanya mengikuti saja.

"Joy gw capek ni abis muterin ni mall" -keluh Aqilla kepada joy

"Yah.... Bentar lagi nih qil nanggung" -ucap Joy dengan memelas

"Kita makan dulu ya Joy gw laper nih, sekalian istirahat bentar" -ucap Aqilla sambil mengelus-elus perutnya yang sudah sedari tadi berbunyi meminta asupan.

"Yaudah deh"

Aqilla dan Joy pun berjalan menuju tempat makan yang ditunjuk oleh Aqilla tadi. Sesampainya di sana mereka langsung memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan mereka, setelah pelayan pergi mereka berbincang-bincang sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Qill Galang semakin hari semakin ganteng ae ya" -ucap Joy dengan bola mata nya menatap keatas seperti sedang membayangkan sesuatu.

Dan Aqilla yang mendengar ucapan Joy hanya dijawab dengan deheman. Keadaan mulai hening dan tak ada yang membuka suara karena mereka berdua sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing dan.

"Aqilla" -ucap seorang laki-laki yang melangkah kakinya menuju meja yang ditempati oleh Joy dan Aqilla.

"Oyy ngapain lu disini rik?" -ucap Aqilla kepada Erik, laki-laki yang tadi memanggil Aqilla adalah Erik anak dari sopir pribadi keluarga Aqilla.

"Tadi nganterin temen gw kesini tapi sekarang dia malah ngilang" -ucap Erik sambil menengok kekanan dan kekiri untuk memastikan orang yang ia cari.

"Temen ato temen" -ucap Aqilla menggoda.

"Temen" -ucap Erik datar

"Yakin temen?"

"Iyalah temen Aqilla orang dia cowok masak iya gw pacarin, gw ini masih normal Aqilla clarinta Ezra" -ucap Erik menggebu-gebu.

"Hehe iya-iya mangap eh salah maap" -ucap Aqilla cengengesan.

"Aduh panas ya" -ucap Joy sambil mengibas-ngibaskan tangannya seperti orang yang sedang kepanasan.

"Enggak ah Joy 'ken disini udah isi AC masak masih panas sih?" -ucap Aqilla polos

"Au ah gelap" -ucap Joy pura-pura marah

"Hehehe iya-iya maap yauadah nih Rik kenalin temen gw namanya Joy dan Joy kenalin ini Erik temen gw juga" -ucap Aqilla

Joy dan Erik pun bersalaman layaknya orang yang baru saling mengenal dan tak lama pesanan Aqilla dan Joy pun datang.

"Lu nggak mesen makanan Rik?" -tanya Aqilla

"Udah tadi tinggal nunggu Dateng doang, kalian makan duluan aja"

"Oh ok"

Aqilla makan dengan lahap dan tanpa Aqilla sadari ada sisa makanan disamping bibirnya.

"Qill coba deh hadap ke gw" -ucap Erik dan Aqilla pun berbalik menghadap erik, Erik menjulurkan tangannya untuk mengusap sisa makanan yang ada disamping bibir Aqilla

Dan

'bugh'

Erik terjungkal kebelakang karena belum siap dengan hantaman dari seseorang laki-laki yang tak lain adalah Alvaro.

Alvaro yang melihat Erik menyentuh bibir Aqilla akhirnya langsung emosi dan tanpa berpikir panjang langsung memukul Erik.

"Ayo pulang!!!" -ucap Alvaro setengah emosi dan sambil mencengkram erat tangan Aqilla

"Al le..pas ini sa..kit Al" -rintih Aqilla

Saat Alvaro hendak menarik Aqilla agar keluar tiba-tiba Erik menarik salah satu tangan Aqilla yang tidak dipegang oleh Alvaro.

"Whh slow bro lu laki bukan? Main kasar kok sama cewek" -ucap erik meremehkan Alvaro

"Maksud lu apaan? Ngajak berantem?tapi maaf Lo bukan tandingan gw karena Lo terlalu LEMAH" -ucap Alvaro dengan senyum meremehkannya dan menekan kata LEMAH.

"Bilang aja Lo takut berantem sama gw karena seorang Alvaro cuma BANCI yang cuma berani kasar ke cewek" -ucap Erik sambil menekan kata BANCI .

dan kata-kata Erik tersebut berhasil memancing emosi alvaro.

Aqilla yang mengetahui bahwa Alvaro sudah terpancing pun langsung memeluk Alvaro dan Alvaro yang menyadari bahwa Aqilla sedang ketakutan pun langsung menarik Aqilla menuju mobil Alvaro.

My Obsession (A²F)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang