Cinta Dalam Diam - TIGA

180 14 0
                                    

{Rindu Yang Sulit Hilang}

• • •

Laila duduk termenung di atas kursi kebesarannya.

Tak ada henti-hentinya gadis dua puluh empat tahun itu menggigiti kuku-kuku jarinya.

Sepertinya ada yang sesuatu yang sedang ia pikirkan. Laila memang seperti itu, jika sedang ada pikiran dia pasti selalu menggigiti kuku jarinya.

Jika diruangan itu ada Karina, sudah pasti Laila di lempari benda oleh Karina. Karina paling tidak suka kalau melihat Laila menggigiti kuku seperti orang bodoh begitu.

PETAK!!

"Awww! Sakit karin." Laila meringis ketika Karin memukul keningnya dengan sebuah boulpen.

Yang memukul malah cengengesan seakan tidak merasa bersalah sama sekali.

Tangan Laila masih dalam posisi sama, yaitu mengelus-elus dahinya yang terasa sedikit nyeri karena pukulan dari Karina tadi.

Memang dasar teman kurang azab yah begitu.

"Lagian sih bengong bae. Mikirin apaan sih? Pasti omongan Nenek Lisa tadi kan?"

Laila tidak menjawab. Untuk apa juga dia menjawab pertanyaan dari Karina, toh Karina sendiri sudah tau alasan Laila termenung sekarang memang di sebabkan oleh perkataan Nenek Lisa.

Laila merasa sangat kasihan dengan orang tua itu. Di usianya yang terbilang sudah sangat tua, dia seakan sedang menjalani kehidupan seorang diri.

Walaupun setiap bulannya anak-anak Nenek Lisa memberikan uang yang lebih dari cukup kepadanya, dan juga membelikan kebutuhan Nenek Lisa dengan begitu lengkap, tetap saja yang Nenek Lisa butuhkan adalah kehadiran mereka bukan barang-barang ataupun uang tunai yang mereka berikan kepadanya.

"Aku kasian sama Nenek Lisa ... kapan yah anak-anak nya bisa ngejenguk beliau?"

"Yaelah La ... kamu kan tau anak-anaknya Nenek Lisa itu sibuk semua. Jadi wajar aja kalau mereka jarang jenguk ibu nya," Ujar Karina santai. Karina bisa saja berkata sesantai itu, tapi tidak dengan Laila.

"Aku tau mereka sibuk. Lantas, apa kesibukan mereka bisa menjadi alasan untuk mereka tidak menjenguk Ibu nya tiga bulan terakhir ini?" Karina terdiam.

Laila benar juga, sudah tiga bulan lamanya kedua anak Nenek Lisa tidak berkunjung ke rumah sakit. Laila dan Karina jadi bingung sendiri, sesibuk apa sih sebenarnya kedua insan itu?

"Iya juga sih ... tapi yaudalah. Kamu jangan sampe setres hanya karena mikirin masalah ini La," Ucap Karina memperingati Laila.

Laila mengangguk sambil tersenyum. Lalu keduanya keluar dari ruangan Laila dan berjalan menuju kantin rumah sakit untuk makan siang.

• • •

Untung saja ini makan siang. Kalau sarapan, sudah pasti Laila dan Karina tidak mendapatkan tempat duduk di area kantin.

Tak lama setelah mereka berdua memesan makanan, dua porsi nasi goreng pedas pun terhidangkan di meja mereka.

Aroma nasi goreng selalu berhasil membuat mood Laila kembali baik. Bukan hanya nasi goreng sih sebenarnya, apa pun makanan itu kalau aromanya enak di cium pasti langsung bisa membuat mood seorang Laila kembali stabil.

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang