{Berdua Bersama Semesta}
• • •
Mata Laila perlahan terbuka, menampakan seisi ruangan yang 80% bewarna putih.
Laila sadar betul bahwa dirinya saat ini sedang berada di ruang rawat rumah sakit.
"Dokter, Vian?"
"Hmm? sudah sadar."
"Dokter, di mana Kakek Salim?" itu lah perranyaan yang langsung di lontarkan begitu saja oleh mulut Laila.
"Istirahat dulu ya. Setelah kamu baikan baru saya akan panggilkan Kakek Salim kesini." Laila seperti tidak ingin mendengarkan ucapan Alvian.
Wanita itu tetap kekeh untuk berusaha bangun sendiri dari ranjangnya.
"Dokter Lala, tolong dengarkan saya satu kali ini saja. Saya janji nanti akan panggil Beliau," ujar Alvian yang masih berusaha untuk membujuk Laila agar tidak memaksakan dirinya sendiri.
Sebab saat ini kondisinya masih belum membaik, Vian yakin sekali untuk berjalan pun pasti Laila masih merasa lemas.
Dia pingsan bukan hanya karena masalan Kakek Salim. Sepertinya Laila memang sedang banyak pikiran akhir-akhir ini, itu lah mengapa kondisi tubuhnya sedang tidak sehat dan menyebabkan ia jatuh pingsan.
Laila sudah turun dari ranjang, dan sedang berusaha sendiri untuk jalan menuju pintu keluar.
Alvian mana berani membantu Laila berjalan, itu artinya dia harus menyentuh Laila.
Laila mana mau di sentuh oleh Alvian, lebih tepatnya Laila tidak mau di sentuh laki-laki yang bukan mahromnya.
Berduaan hanya dengan Alvian di ruangan itu pun sudah mampu membuatnya merasa risih.
Saat Laila sudah berdiri tepat di depan pintu, muncul lah Karina juga Leo yang barusan masuk ke dalam ruangan itu.
"La? lo mau kemana? istirahat dulu kalii," celetuk Karina yang merasa bahwa Laila masih butuh banyak istirahat.
"Dari tadi sudah saya minta istirahat, tapi dia nggak mau, dan tetap pengen ketemu Kakek Salim."
Leo mendekati Laila, dan memberikan senyum termanisnya kepada wanita itu.
Entah lah, melihat senyuman itu kenapa bisa membuat Laila langsung merasa tubuhnya yang tadinya lemas menjadi baikan.
Sungguh senyum yang ajaib.
" La, lo istirahat dulu ya? kan lo masih belum sehat banget. Nanti kalo udah enakan baru gue bawa Kakek Salim kesini." Tanpa sadar kepala Laila mengangguk, dan refleks berjalan sendiri ke arah tempat tidurnya tadi.
Alvian miris melihat adegan itu. Ketika dirinya menghawatirkan Laila, dan meminta dia untuk kembali istirahat Laila justru malah menolaknya. Tapi giliran Leo yang meminta Laila langsung menurut dan kembali istirahat di tempat tidurnya.
Lalu apa gunanya kehadiran dirinya di ruangan itu jika Laila saja sama sekali tidak mau mendengarkan ucapannya.
"Eh eh, mau kemana, dog?" tanya Karina yang melihat Alvian seperti ingin melangkah keluar ruangan.
"Dok yah bukan Dog, emangnya saya anjing!" ketus Alvian yang langsung pergi begitu saja meninggalkan ruangan rawat Laila.
"His, galak banget!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM DIAM
RandomIni adalah kisah Laila, seorang dokter cantik berbalut hijab yang memiliki wajah begitu memikat. Rasa cintanya pada seorang Laki-laki di masa lalu, mampu membuatnya menolak banyak lamaran dari Lelaki mapan, dan juga tampan. Bagi Laila tidak akan sem...