Cinta Dalam Diam - Tiga belas

101 6 1
                                    

{ Mencintai Seseorang itu tidak pernah mudah. Jika memang harus menanti ataupun patah hati, anggap saja itu sebagai konsekuensi karena sudah memilih untuk jatuh hati }

• •

Mentari terbit selalu tepat pada tempatnya. Tidak seperti Laila, yang menaruh hatinya kepada laki-laki yang memang bukan tercipta untuknya.

"La, bangun La." Laila perlahan membuka matanya, sesekali mata itu berkedip untuk kembali beradaptasi dengan sinar matahari yang lagi-lagi berhasil menyilaukan pengelihatannya.

"Haduh La.. ini udah ke empat kalinya lo lembur dalam seminggu. Lo lagi ada masalah apa gimana? biasanya cuma ambil lembur seminggu sekali. "

"Hmmm.. apaa?"

"Ish! bangun dulu mangkanya baru ngomong!" ketus Karina yang kesal mendengar linduran yang keluar dari mulut Laila. Hijabnya saja sudah tidak kerauan bentuknya, rambutnya sudah kemana-mana. Beruntung yang masuk ke ruangan itu Karina dan bukannya orang lain.

"Apasih, Karin .... "

"Apa lo bilang? ngaca nih mangkanya." Karina menyodorkan cermin miliknya untuk Laila berkaca.

"Ya Allah! kok jilbab aku jadi kayak kain pocong gini sih." Laila sendiri terkejut melihat penampakan wajahnya di cermin yang di berikan Karina.

"Lain kali ruangan lo itu di kunci sih!"

"Emangnya tadi nggak?"

"Enggak! kalo di kunci gak mungkin gue bisa masuk."

Laila sudah enggan membalas ocehan Karina. Ia memilih untuk membenarkan hijabnya lalu mengambil sabun wajah juga day creamnya dari dalam tas.

"Mau kemana? bukannya ada, Rose yang mau konsultasi yah pagi ini?"

"Iya. Masa aku mau ketemu dia dengan wajah pelor ini. Udah belek di mana-mana lagi." Karina sedikit tersenyum, "Yaudah sana ke toilet buruan."

Ketika ingin masuk ke toilet untuk memberihkan wajah, tiba-tiba langkah kaki Laila terhenti di depan pintu. Dari luar ia bisa mendengar ada beberapa orang yang sedang bergosip membawa-bawa namanya di dalam sana.

"Masa sih, Dokter Lala kayak gitu? gak percaya ah."

"Aku serius loh, ada yang bilang sama aku begitu. Tapi jahat banget gak sih kalo ngedeketin cowok yang udah punya tunangan kayak gitu."

"Mungkin itu cuma gosip aja?"

"Gosip dari mana? jelas-jelas Dokter Lala kalo liat laki-laki itu beda banget tatapannya."

"Kamu yakin nggak salah liat?"

"Iyalah. Gak nyangka aja, Dokter Lala gak sadar apa yah kalo tunangannya cowok itu cantik banget."

Laila tersenyum simpul.

'Serendah itukah aku dimata mereka?'

Laila langsung membuka pintu kamar mandi. Kedua perawat itu terkejut sehingga buru-buru membenahkan alat makeup mereka, dan berniat ingin segera pergi karena tidak enak hati pembicaraan mereka sudah terdengar langsung oleh Laila.

Tapi sayangnya Laila menghalangi jalan kedua perempuan itu. Ia menutup pintu toilet lalu menguncinya dari dalam.

"Saya sadar kok kalau tunangan dia cantik."

CINTA DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang