Namjoon POV
chat~
Hyesun : aku menyerah. Jangan lanjutkan lagi, Oppa. Aku lagi di Banpo Park. Jangan menjemput ku, jangan melihat ku. Aku butuh udara segar.
[read]
Banpo Hangang Park"kalau kamu punya hutang budi, apa yang akan kamu lakukan?"
"membalasnya hari itu juga."
"aku juga ingin, tapi aku masih sakit hati."
"kenapa?" tanyaku, yang hampir mendapat jawaban.
Dia membuka kedua matanya. Menatap jauh langit di atas nya. Aku memalingkan pandangan ke depan setelah mata kami bertemu.
"kenapa kamu gak ikut rebahan disampingku?" tanyanya. "biar leher kamu tidak kelelahan. Lalu, kenapa bulan itu selalu saja kesepian? Hari ini, jabatan ku sebagai Dokter dicabut untuk sementara. Yang menggantikan aku, menjaga Ibu mu adalah Dokter Ahn. Dia sahabat dekat ku, jadi percaya lah dengan nya, oke. Untuk sementara ini... aku akan membalas semua hutang budi mereka. Jadi tolong sampaikan ke Ibu mu ya."
"jangan pikirkan Ibu ku..." sela ku, lalu ikut merebahkan diriku, disampingnya.
Benar katanya, lebih nikmat melihat langit sambil rebahan, ketimbang duduk.
Dia menghela nafas panjang, setelah melihatku yang sudah merebahkan diri. Perlahan aku memegang tangannya. Dia kembali melihatku, lalu membalikkan tubuhnya ke samping, melihatku lagi. Tangan kami masih saling menggenggam.
"asal kamu tahu, bulan itu sama sekali tidak merasa kesepian. Karena matahari, selalu ada dibelakangnya, memberikan kehangatan dari cahaya-nya. Makanya, bulan itu selalu bersinar dalam gelap. Jangan berpikir kalau bulan itu selalu kesepian lagi, oke."
Dia tersenyum, sambil mengangguk setelah mendengar penjelasan ku.
"apa kamu mau menjadi matahari?"
Kami saling memandang lagi, seakan waktu berhenti saat itu juga. Ternyata, dilihat dari dekat, dia memang berbeda dengan Mina. Raut wajahnya yang biasa tertawa dan tersenyum ramah. Hari ini terlihat sendu. Tiba-tiba air matanya keluar, tapi dia tidak menangis sama sekali.
"aku sendiri pun, tidak yakin dengan perkataan ku barusan. Apa aku bisa memberikan keyakinan pada seseorang juga?"
"mulai besok hubungi aku, apapun itu, aku ingin menemani mu..."
"lalu, bagaimana dengan jadwal mu sebagai seorang idol, Kim Namjoon?" tanya kembali, sambil tersenyum. "kalau aku menolak?"
"kalau kamu meminta, aku tidak akan menolak. Tapi kalau, aku duluan yang bertindak? Kamu tidak keberatan kan?"
"selama pihak lain, tidak ikut dirugikan, aku tidak masalah." jawabnya.
Aku mengerti maksud dari perkataannya itu. Ya, aku juga tidak bisa memaksa, jika situasi tidak mendukung, secara aku masih dibawah naungan Bang Pd.
"okey, aku mengerti. Istirahatlah~" lirih ku.
...
Apartemen Jaeyoung
ting tong...
pip.
"masuklah... Sorry klo kamu, ikutan repot."
"gwaenchana, Hyung."
"Hyung?"
"bolehkah, aku memanggil mu seperti itu?"
Jaeyoung-hyung melihatku sebentar, lalu dia tersenyum.
"oke, se-nyaman nya kamu aja. Tolong baringkan dia di kamar sana ya."
Aku mengangguk lalu, membaringkan Hyesun di tempat tidur. Setelah itu aku melihat sekeliling kamar itu. Aku keluar setelah Hyung memanggil pelan namaku.
"minumlah, aku sudah menyiapkan coklat hangat."
"ah, Hyung terima kasih. Sebenarnya aku buru-buru, tapi banyak pertanyaan di kepala ku ini.""soal Hyesun?"
Aku mengangguk pelan.
"harus ku mulai darimana? Yang seperti kamu lihat, kami memang tinggal bersama. Bagiku, dia sudah ku anggap sebagai Yeo-dongsaeng. Tapi tidak setiap hari dia kesini, hanya waktu tertentu. Apa dia sudah memberitahu mu soal pekerjaannya sekarang?"
"sudah... tanpa memberikan alasan. Tapi aku ingin menemaninya. Aku tidak berharap masalah itu besar tapi..."
"lebih besar." sela Jaeyoung-hyung.
"eh?"
"masalah yang ada disampingnya menjadi lebih besar. Bahkan, dia menyuruhku untuk berhenti. Di satu sisi, aku yakin, dia masih ingin mengetahui lebih lagi."
"iya..."
"kalau dia menyuruhmu untuk disampingnya. Apa kamu mau?"
"aku mau." tegas ku.
"kalau dia menyuruh mu untuk berhenti?"
"aku akan tetap disampingnya."
Setelah Jaeyoung-hyung mendengar jawabanku, dia tersenyum kecil. Lalu menyuruhku untuk menghabiskan minuman ku.
Apapun itu masalahnya, aku akan berusaha untuk membantunya. Bukan untuk membalas budi, karena sudah merawat Ibuku, tapi... karena ingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMPLE [[NAMJOON]] 😊
Fanfiction[ C O M P L E T E ] [[word count: 10,561 words]] story by ssjin___