Walau kita tetap, bisa keep contact, tapi perasaan kosong itu masih menyelimuti ku.
Kamu bisa melihat dan membaca isi chat/email dari ku. Kamu masih bisa melihat video yang aku kirim.
Tapi aku tidak tahu, bagaimana perasaan kamu, setiap hari. Aku tidak tahu, apa yang kamu makan. Apa yang kamu lakukan disana. Apa yang kamu rasakan saat ini.
Aku ingin lebih egois.
. . .
Apartemen, di Incheon. (current time)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Namjoon?"
"Hyuuung..."
"masuklah." suruh Jaeyoung, karena dia sudah mengerti situasi Namjoon sekarang.
"Hyesun?"
"dia mutasi ke Jeju, kira-kira sudah tiga bulan yang lalu. Apa Mina tidak memberitahu mu?"
"aku baru saja... argh!"
Saking kesalnya, Namjoon memukul meja yang ada didepannya.
"jika kamu mau, semua belum terlambat."
"apa pantas Hyung? Andai saja aku bisa lebih cepat mengingat dan menyadari sosoknya... Aku tidak akan semarah ini dengan situasi saat ini. Belum lagi, jadwal ku... aku tidak bisa merubah semauku, walau aku ingin."
"kalau begitu, jangan terburu-buru. Biar waktu yang mempertemukan kalian kembali. Untuk sekarang, kalian bisa memperbaiki situasi saat ini. Tapi jika kamu membuatnya menangis, aku tidak akan diam."
"apa status kalian masih...?"
"sampai detik ini, masih. Begitu pun dengan kamu dan Mina. Bekerjasama-lah dengan Mina. Aku dan Hyesun pun juga begitu. Dan semua ini, hanya saran dari ku. Selanjutnya terserah pada mu, Kim Namjoon." jelas Jaeyoung, sambil memberikan sekaleng bir.
Namjoon duduk merenung, lalu mereka kembali berdiskusi bersama.
"baiklah Hyung."
"apa?"
"aku akan terus maju. Egois untuk tujuan ku. Bisa saja sekarang aku menemui dia, tapi aku akan terus mengikuti alurnya. Aku akan berusaha disini dulu, setelah semua itu selesai dan siap, mungkin aku bisa memberanikan diri untuk kembali menemuinya. Apa pendapatku sudah benar, Hyung?"
Jaeyoung mengangguk sambil tersenyum ke arah Namjoon yang masih bingung dengan pikirannya sendiri.
"Hyung, bolehkan aku bertanya pada mu lebih pribadi lagi?"