"EUNSANG GOBLOK!!!!!!".
"HAHAHAHAHA".
"EUNSANG BUKA PINTUNYA HIKS AKU TAKUTT!!!!!".
"CHA AWAS DIBELAKANGMU ADA APA".
"HUAAA!!!! EUNSANG JAHAT!!!! HIDUPIN LAMPUNYA!!! BUKAIN PINTUNYA HIKS" Junho terus menggedor-gedor pintu kamar mandi yang di kunci dari luar oleh Eunsang, Eunsang juga mematikan lampu, mengingat kekasih manisnya itu takut gelap.
"Gamau, salah sendiri main coret-coret mukaku waktu tidur, ya gini hukumannya buat anak nakal".
"EUNSANG!!! MAAFIN CHACHA HIKS! IYA CHACHA SALAH, MAAFIN CHACHA YA EUNSANG, BUKAIN PINTUNYA DONG HIKS" Eunsang tertawa terbahak-bahak, pasti Junho sangat ketakutan di dalam sana.
"Nanti jam 9 malem aku bukain deh pintunya".
"HUAAA!!! NANTI KALO CHACHA DIMAKAN SAMA SILUMAN PENJAGA KAMAR MANDI GIMANA??? EUNSANG UDAH SIAP JOMBLO EMANG? SANGGUP MAIN SOLO TERUS???" Tawa Eunsang makin kencang hingga air matanya keluar.
"IHH EUNSANG KENAPA MALAH KETAWA??? BUKAIN PINTUNYA!! AKU TAKUT" Akhirnya Eunsang menghidupkan kembali lampu kamar mandi, dan membuka pintunya.
Eunsang terkikik geli melihat Junho yang sudah naked terduduk di belakang pintu sambil memeluk kedua lututnya, menyembuyikan wajahnya di lipatan tangannya.
"Mana siluman yang katanya mau makan kamu Cha" Junho mendongakkan wajahnya lalu segera memeluk Eunsang erat.
"Ihhh Eunsang jahat!!jahat!! Jahat!!" Junho memukuli Eunsang, tapi tetap menyembunyikan wajahnya di dada Eunsang.
"Ga lucu tau Sang" Eunsang mencubit kedua pipi Junho.
"Maaf sayang, sebel ya?" Junho mengangguk.
"Ya yang aku rasain juga gitu, waktu bangun tidur mukaku cemong,udah kaya pantat panci yang gosong".
"Sekarang temenin aku mandi!" Junho menarik Eunsang, menyuruhnya untuk duduk di atas kloset, sedangkan ia masuk ke dalam bath tub.
"Udah kamu disitu aja Sang, jangan kemana-mana".
"Iya Cha, ini aku lagi liatin kamu mandi, ga kemana-mana".
"Keasinan ya Sang?".
"Engga kok, enak".
"Hambar?".
"Pas kok rasanya".
"Jangan bohong".
"Aku ngga bohong sayang, ayamnya KFC emang gini, rasanya juga sama kayak yang kita makan kemaren-kemaren".
"Kok menurutku rada asinan ya Sang" Eunsang menggeleng.
"Enak kaya biasanya kok Cha, lidah kamu aja yang rada konslet. Atau jangan-jangan kamu hamil? Makanya jadi sensitif gini".
"Hamil apanya sih Sang".
"Kali aja Cha hamil anak aku".
"Aku gamau hamil dulu lah, kamu belum kerja! Belum lulus! Aku gamau ya nanti kalo udah nikah kamu cuman kasih aku uang 4 juta buat sebulan".
"Terus kamu maunya berapa?".
"1M" Eunsang reflek tersedak makanannya. Junho dengan cekatan langsung meyodorkan cola dan menepuk punggung Eunsang.
"Seriusan kamu Cha?" Junho mengangguk, mulutnya menggembung , gemas.
"Kayaknya aku harus jual ginjal sama jantung deh kalo gini".
"Ih jangan!!!! Kalo Eunsang mati nanti anaknya gapunya bapak dong, kasian".
"Gapapa, yang penting bisa nyukupin kamu sama anak kita nanti Cha".
"Ya tapi kalo kamu mati, trus uangnya abis, aku sama anak kita mau jadi gelandangan gitu??? Enggak mau ya" Junho melipat tangannya di dada, membuat Eunsang terkikik gemas.
"Ya gayakin bisa ngasih uang segitu banyaknya aku Cha".
"Aku cuman bercanda tau Sang, kamu tau sendiri kan, aku ga pernah nuntut apa-apa ke kamu".
"Iya Cha iya, emang kamu mau punya anak berapa sih?".
"2 aja deh, cowo sama cewe".
"Yah, kok aku pengennya 20 sih Cha?" Mata Junho reflek membola.
"20 gundulmu Sang???!!?? Kamu mau bikin panti asuhan???? Dikira aku ikan apa yang sekali melahirkan anaknya banyak".
"Hehehe".
Jam sudah menunjukkan pukul 01.12 dini hari, tapi Junho masih tetap terjaga. Sudah berulang kali ia menutup matanya dan mencoba tidur, tapi tetap saja, ia tidak merasa kantuk.
Bahkan Eunsang sudah terlelap dari berjam-jam yang lalu."Sang....." panggil Junho sambil menoel-noel pipi Eunsang yang tidur sambil memeluknya. Tidak ada balasan.
"Saaaang" Junho mencubit pipi Eunsang, membuat sang empu terusik. Tapi tak membuatnya terbangun.
"Eunsaaaaaang!! Bangun" kini Junho mengguncang-guncang tubuh Eunsang.
"Engghh kenapa sih Cha?" tanya Eunsang dengan mata yang setengah terbuka. Ia melihat kekasihnya yang tengah cemberut memandangnya.
"Gabisa tidur...." Eunsang terkekeh, ia menarik Junho dalam pelukannya, mempertemukan wajah Junho dengan dadanya. Eunsang menangkup wajah Junho, lalu mengecup kedua kelopak mata Junho.
"Sekarang tidur ya, udah malam banget" ujar Eunsang setelah mengecup kelopak mata Junho. Junho mengangguk dan menyamankan dirinya di pelukan Eunsang. Dan benar saja, ia mulai mengantuk dan akhirnya tertidur.
Tidur Junho terusik kala sinar matahari tepat mengenai kelopak matanya.
"Udah pagi ya" ujar Junho sambil mengucek kedua matanya. Ia melepaskan pelukan Eunsang yang masih terlelap lalu bangun, meregangkan tubuhnya.
Junho meraih ponselnya di nakas dan alangkah terkejutnya ia saat melihat kalau sekarang sudah pukul 08.20 menit.
"EUNSANGGG!! BANGUN SANG!!!!" Junho mengguncang-guncang tubuh Eunsang kuat.
"Apasih Cha?" Eunsang terbangun dengan mata yang masih terpejam.
"Kita telat sekolah Sang, sekarang udah hampir jam setengah sembilan".
"Udahlah biarin, kita bolos aja hari ini, lagian pelajaran hari ini juga ga penting-penting amat kok" Eunsang menarik Junho untuk kembali berbaring disebelahnya, lalu memeluk Junho, menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Junho.
"Tadi jam 5 pagi sih aku kebangun, trus liat kamu masih tidur nyenyak ya aku biarin aja, aku tidur lagi. Lagian semalem kamu tidurnya larut banget, pasti masih ngantuk juga kan. Ya udah gak aku bangunin".
"Tapi Sang....".
"Udah gausah tapi-tapian, tidur lagi aja yuk" Junho mengangguk,dan kembali tidur bersama Eunsang, benar juga kata Eunsang, pelajaran hari ini tidak terlalu penting. Iya, bahkan dia lupa kalau hari ini dia ada tugas presentasi bersama Taehyun.
Tbc? Or No?
Jangan lupa kasih komentar,kritik dan sarannya ya readers..
Sekian dan terima kasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Complement [Eunsang x Junho]
FanficBukankah suatu hubungan akan semakin sempurna jika kita saling melengkapi? Warn! BxB ! Yaoi Seme ! Eunsang Uke ! Junho 18+ M-Preg Start : 04 September 2019