13th

1.4K 125 23
                                    

Sejak Junho masuk UGD, Eunsang terus berdiri di depan pintu sambil menatap cemas. Kaos putih yang ia pakai sebagian telah berubah warna menjadi merah karena terkena darah Junho.


"Cha!!! Please..... " Guanlin dan Woojin tak tega melihat Eunsang seperti ini.


"Kak..." Guanlin menghampiri Eunsang, ia memeluk anak semata wayangnya yang sangat ia sayangi.

"Ayah, kenapa Chacha lama banget? Kok Chacha ga keluar-keluar sih? Pengen rasanya Eunsang dobrak pintunya. Dokternya ga bolehin Eunsang masuk" adu Eunsang.

"Chacha masih di obatin di dalem Kak, kamu harus sabar. Kita doain supaya Chacha ga kenapa-napa".


Eunsang melirik Bundanya, juga Mami dan Papi Junho yang tengah menangis.


"Eunsang gagal Yah, Eunsang ga bisa jagain Junho hiks" Guanlin menggeleng.

"Sstt, kok jagoan ayah jadi cengeng gini sih? Chacha pasti sedih kalo liat Eunsang nangis gini" Guanlin menyeka air mata Eunsang.


"Sekarang kamu duduk ya, tenangin diri kamu. Kamu harus yakin kalo Chacha pasti baik-baik aja. Chacha kan anaknya kuat. Eunsang harus positif thinking. Ga boleh nyerah sama keadaan. Kita doain Chacha sama-sama" Eunsang mengangguk lalu duduk di antara orang tuanya dan orang tua Junho.


"Mami sama Papi jangan nangis lagi ya. Kita doain supaya Chacha baik-baik aja" Jaehyun dan Jibeom mengangguk lalu memeluk Eunsang sayang.


























































Setelah hampir 2 jam, akhirnya pintu ruang UGD terbuka dan keluarlah seorang dokter.


"Dok, gimana keadaan pacar saya???".

"Dia kehilangan banyak darah, untungnya dia segera di bawa kemari, jadi kami masih bisa menanganinya. Luka di bagian kepalanya juga tidak terlalu lebar. Kemungkinan pasien akan sadar dalam beberapa jam kedepan".

"Terima kasih dok" ujar Eunsang lega.

"Kami akan segera memindahkan pasien ke ruang perawatan".





























Para perawat membawa ranjang Junho keluar dari ruang UGD, hati Eunsang berdenyut sakit saat melihat wajah pucat Junho juga kepalanya yang diperban.





























Junho sudah di pindahkan ke ruang perawatan 2 jam yang lalu. Sedari tadi Eunsang tak mau jauh-jauh dari Junho, ia terus berada di samping Junho.


"Cha...... Bangun dong, aku kangen" ujar Eunsang sambil mengusap-usap punggung tangan Junho.


"Liat tuh kepalamu di perban! Kata dokter abis di jahit juga, sakit gak? Sini aku usir sakitnya" Eunsang mengecup kening Junho.

"Gimana? Udah hilang belom sakitnya?" Eunsang menghela nafas. Kedua orang tua Junho yang melihatnya menatap sedih. Mereka paham bagaimana perasaan Eunsang.











Ceklek....








Pintu kamar terbuka, menampakkan Bunda dan Ayah Eunsang. Mereka pulang sebentar untuk mengambil baju ganti untuk Eunsang juga memberitahu wali kelas kalau hari ini Eunsang dan Junho tidak bisa masuk sekolah.








"Kak, kamu mandi dulu gih, dari tadi kan kamu belum mandi" ujar Woojin, Eunsang menggeleng.


"Esa gamau jauh-jauh dari Chacha, sebelum Chacha bangun, Bun".

Complement [Eunsang x Junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang