YABUKI NAKO.
Mahasiswa baru jurusan sastra jepang,malam ini sedang mengikuti acara akhir dari kegiatan ospek dimana semua mahasiswa baru berpesta,menari,dan bersenang-senang.
Tapi untuk seorang Nako ini tidak menyenangkan.Musik yang berdentum,kebisingan dimana-mana dan bau minuman membuat nya makin bete.
"Nakooo… Ayo sini jogeddd." Teriak Hitomi teman Nako sejak duduk di bangku SMA.Nako tertawa menggeleng kan kepalanya sebagai penolakan.
Tiba-tiba saja ponsel nya berdering menampilkan nama yang membuat senyum nya berkembang.Nako berlari keluar gedung dan duduk di kursi taman dekat air mancur.
"Halo Kak Seungyoun."
"Gimana ospek terakhir? Gak seru yah? mau Kakak jemput sekarang?"
Bibir Nako gemetar sedetik kemudian tawanya meluncur.Kak Seungyoun yang sekarang menjadi pacar nya sangat tahu dan peka.Tapi sebelum Nako menjawab nya ada suara lain yang mengalihkan nya.
"NAKO!! JANGAN MAU.SEUNGYOUN MALAM INI MAU RAPAT SAMA KOLEGA PENTING."
Mata Nako melebar terdengar juga suara seseorang di pukul.Nako menaikan suara nya.
"KAK SEUNGYOUN! Gak usah aneh-aneh.Ikut rapat nya."
"Terus kamu pulang nya gimana sayang?"
"Sama Hitomi"
"Gak.Kamu harus pulang sama aku."
"Kalo Kakak gak ikut rapat nya.Kita gak usah ketemu seminggu ini." Ancam nya.Kalo gak di gituin Seungyoun pasti gak mau ikut rapat dan milih buat main sama Nako.
"HAH? APA? Gaaaa.. Iya,Iya udah tapi ingat kalo udah sampe rumah langsung telfon."
"Iya Kak."
"WOY SEUNGYOUN CEPET BEGE."
Nako terkekeh."Tuh Kak udah di teriakin sama Kak Wooseok."
"SIAL LO SEOK! GUE BOS NYA WOYY!!!"
"Kak ngomong nya kasar banget."
"Hehehee...Ya udah Aku pergi dulu yah,Ingat kalo udah pulang telfon terus..."
Nako menghela nafas nya berat.Kalo gak cepet-cepet di tutup pasti Kak Seungyoun gak bakal mengakhiri obrolan nya.
"Iya Kak Seungyoun.Bye Kak.Semangat!!."
Setelah mengakhiri panggilan Nako menyandarkan tubuh nya di kursi kayu menutup mata menikmati angin malam yang meniup rambut nya di tambah suara air mancur menambah kesan ketenangan mendalam.
"Lah? Anak SMP mana nih?"
Suara serak-serak berat yang tidak pernah ia dengar sebelum nya mengobrak-abrik segala ketenangan yang haqiqi tadi.
Nako langsung membalikan tubuh nya melihat siapa yang mengatainya 'Anak SMP'.Kerutan amarah seketika hilang saat Nako menyadari sosok yang mengatainya itu adalah senior nya,dilihat dari Id card yang di kenakan bertuliskan 'Panitia'.
Nako hanya mampu menatap nya sampai Senior itu duduk di samping dan berucap. "Sorry.Gue gak tahu Lo Mahasiswa baru."
"Iyaa.. Kak." Hanya itu yang mampu Nako katakan.
Senior itu membuka ponsel nya dan sekarang fokus dalam dunia nya sendiri.Tubuh Nako meremang merasakan aura berbeda dari senior ini,Dia pasti sangat kejam.