Seungyoun duduk dengan tenang menatap mami nya menyesap secangkir teh.
Suasana sangat hening,Seungyoun senantiasa menjawab pertanyaan yang di lontar kan untuk nya seperti bagaimana kabar mu?,apa hari-hari mu indah?.
Tapi Seungyoun yakin ada hal lain yang ingin mami nya utarakan.Bayangkan saja wanita sesibuk Dia tidak mungkin pulang hanya menanyakan kabar putra nya, tidak mungkin bagi mami Seungyoun.
Mami Seungyoun meletakan cangkir nya dan berkata,"Jadi kamu sudah punya pasangan?." final mami Seungyoun setelah berbelit-belit.
Seungyoun menghela nafas lalu tersenyum,"Ada salam dari Nako, mih."
"Mami bilang pasang bukan tempat untuk buang-buang duit."
"Mih!" suara Seungyoun naik satu oktaf Dia benar-benar benci soal ini.
"Hey! Kenapa kamu kaya gitu hah!?."
Seungyoun berdecih, "Nako pasang Seungyoun,entah mami setuju atau tidak ini kehidupan ku biar kan Aku memilih."
Seungyoun pamit kepada mami nya lalu meninggal kan ruangan itu.
"Seungyoun!." Panggilan itu tidak membuat Seungyoun berhenti,membuat sang Mami menghela nafas berat kemudian memegangi pelipis nya yang berdenyut.
♡♡♡
Sekarang tujuan fikiran dan hati Seungyoun hanya satu,Yabuki Nako.Sampai di depan rumah tujuan Seungyoun langsung memasang senyum setelah keluar dari mobil mewah dengan membawa sekeranjang buah.
Dua kali menekan bel pintu terbuka memperlihat wanita paruh baya dengan senyum nya,"eh? Nak Seungyoun tumben main."
Seungyoun hanya terkekeh memang jarang sekali Seungyoun melihat Bunda Nako di rumah karena Nako sering ditinggal sendiri,Setalah masuk dan di persilahkan duduk.
"Nako nya kemana Bunda?."
"Ada bentar yah." Seungyoun mengangguk.
Baik lah ini cukup rumit Seungyoun kira Bunda nya Nako masih di rumah Nenek.
Apa bisa dia menculik Nako sampai besok ahh..., tidak itu impian terlalu tinggi Seungyoun.
"Kak Seungyoun." panggil Nako lalu duduk di sebrang Seungyoun,oh ayolah Nako juga tau harus bersikap apa jika ada Bunda nya.
"Kak?" panggil Nako lagi.
Seungyoun hanya tersenyum ke arah Bunda Nako yang berjalan ke arah mereka membawa cemilan."Bunda, Nako nya Aku culik bentar yah."
Mata Nako membulat panik,Bunda nya terkekeh."Boleh,pulangin sebelum jam 9."
"Cinderella aja boleh pulang sebelum jam 12 Bunda masa Nako jam 9." kekeh Seungyoun berharap ada tambahan waktu.
"Nako kurcaci bukan cinderella youn."
"BUNDA!" Kesal Nako melipat tangan nya ditambah bibir pout.
Seungyoun hanya tertawa karena melihat pertengkaran Ibu dan Anak ini.(iya ga lucu sih tapi kalo yang di kaya gituin Nako apa pun lucu).
Sembari menunggu Nako berganti baju Seungyoun dan Bunda Nako berbincang banyak hal tentang ke hidupan Seungyoun,sampai Bunda Nako tersenyum sendu lalu membuka suara lagi.
"Seungyoun,Apa kamu yakin Nako adalah pilihan terbaik?."
Seungyoun hanya tersenyum mendengarkan setiap kata nya,berfikir apa salah mereka mendapat dan memberi cinta?.
"Kamu sudah mapan,sedang kan Nako dia masih seperti anak kecil.Saya tidak pernah melarang hubungan ini hanya saja saya tidak mau Nako sakit hati.Kalian sangat berbeda dari segi manapun."
"Bunda,Kami memang sangat berbeda.Umur bukan lah segala nya,kami saling memberi dan mendapat cinta tulus karena anugerah yang tuhan berikan.Hukum saja Saya jika nanti Nako bersedih karena Saya."
Bunda Nako tersenyum walaupun masih ada sedikit rasa khawatir di benak nya,Dia harus percaya bahwa Seungyoun akan menjaga gadis kecil itu. "Terimakasih."
Seungyoun menggeleng pelan, "Terimakasih Bunda,Bunda adalah wanita hebat karena telah melahirkan wanita hebat lain nya seperti Nako."
♡♡♡
Langit sudah gelap mereka hanya duduk di taman dengan Seungyoun yang menyandarkan kepala nya di bahu kecil Nako.Seungyoun yang terlelap dan Nako yang masih bergelut dengan batin nya sendiri.
Semua percakapan Seungyoun dan Bunda tadi di dengar semua oleh Nako,rasa nya sedikit sesak namun tercampur bahagia karena Seungyoun membuktikan bahwa hubungan ini sangat lah berarti.
Nako tahu betul bahwa Mami Seungyoun sangat tidak setuju walaupun begitu,Nako berusaha lebih baik lago agar Dia bisa hebat dan pantas di sandingkan dengan Seungyoun yang luar biasa ini.
"Nata de coco. " Parau Seungyoun disela tidur nya.
Nako terkekeh pelan kemudian menatap wajah Seungyoun,"kira-kira kak Seungyoun mimpi apa yah."
"Mimpi Nikahin kamu."
Nako langsung kembali menatap hamparan rumput walaupun sering bersama tapi jantung Nako masih terus-terusan menggila.
Seungyoun bangkit lalu memposisikan diri tidur dengan kepala di pangkuan Nako.
"Pulang aja kak,masa tidur di taman sih." cicit Nako pelan karena mereka jadi pusat perhatian.
"Enakan disini sama kamu." hhhh sabar Nako mah.
Tangan Seungyoun menuntun tangan Nako untuk mengusap kepala nya dan Nako nurut aja.
"Nakoo.. Inget yah apa pun kata orang Kakak tetep sayang kamu. Nako punya Seungyoun." mata Seungyoun masih terpejam.
"Kak Seungyoun mimpi nya lucu." kekeh Nako.
Kemudian Seungyoun membuka mata nya,melihat mata bulat berwarna coklat milik Nako.
"Apa pun yang terjadi Nako milik Kakak dan Kakak milik Nako." Nako tersenyum meng-iya kan.
Seungyoun bangun menangkup pipi Nako.Dan... Yahh.. Apa yang terjadi hari ini sungguh melelahkan mari di tutup dengan hal manis.
Nako merasakan darah nya terpompa dengan cepat,Panas dan dingin tercampur sekarang.
Seungyoun menjauh kan wajah nya tersenyum setelah melihat Nako sekarang mirip tomat.
Sedang kan Nako hanya membeku,semua saraf nya tidak terasa.Apa Nako akan pergi ke surga?.
"Nakoo~"
"Eh? Um... Y-ya? H-hah?"
"Prft." Seungyoun tertawa sangat cerah seperti semua masalah nya telah hilang.
"Loh?" mata Nako berkedip-kedip.
"Dah... Udah.. Pulang yuk." Seungyoun menarik Nako.
"Ah!?." keluh Seungyoun karena Nako memukul nya.
"Kenapa? Tanya Seungyoun." pura-pura kesakitan akibat pukulan Nako.
"Dahlah males."
Seungyoun terkekeh."utututt kenapa hm? Kenapa?."
Nako diam kemudian Seungyoun mengacak gemas rambut Nako."Iya.. Iya maaf yah."
Nako mengangguk pelan.Seungyoun dengan jahil membisikan sesuatu ke Nako,"Mau lagi?."
"Iihh kak Seungyoun." amuk Nako.
Dan Seungyoun tertawa lebih keras,gak tau aja yang di ledekin lagi atur jantung nya supaya gak copot.
###
Avv maluu banget gak tau ah capther kali huhuu :") ayo haluu.. haluu.. Pake imajinasi.Makasih yang dah nungguin cerita ini♥.