13. cowo misterius

2.8K 230 37
                                    

Siapkan jantung anda, saat membaca part ini. Pastikan masih berfungsi ya

Berikan aku bahu mu , aku butuh tempat bersandar sekarang

-Adelyn gioona bella-

***

Adelyn memandang langit langit kamar nya . Sekelibat bayangan muncul di pikiran nya . Reno , entah mengapa saat bertemu pria di dekat halte bis di depan sekolahan nya ia yakin seratus persen bahwa itu reno

Mantan Adelyn , ntah lah dia di sebut apa? , jika dia di katakan mantan Adelyn belum mengucapkan kata putus kepada reno . Sedangkan reno adalah cowo brengsek yang pergi meninggalkan Adelyn saat Adelyn sedang sayang sayang nya, saat dia butuh sandaran saat sedang sedih

Dia adalah cowo pertama yang berhasil meluluhkan hati Adelyn . 3 tahun berpacaran saat SMP mungkin banyak yang bilang di waktu itu adalah cinta monyet , namun bagi Adelyn reno adalah pria sejati yang selalu ada saat dirinya butuh

Namun, sekarang dia mengenal sosok reno sebenarnya . Dia baik tapi mengapa ia pergi meninggalkan dirinya , seperti hilang dari bumi . Tidak ada satu pun kabar dari nya , beberapa kali Adelyn mencoba menelfon dan meminta maaf barang kali ia pernah berbuat salah kepada nya

Namun nomer nya sudah tidak aktif. Saat Adelyn memasuki SMA adalah masa masa tersulit untuk melupakan kenangan nya bersama dengan reno . Apalagi reno sangat dekat dengan orang tua Adelyn , semua keluarga nya kaget saat mengetahui reno menghilang tanpa kabar

***

Saat ini Adelyn tengah menunggu angkot . Di sebrang jalan sekolahan nya terdapat sebuah halte , samar samar ia memandang ke arah halte tersebut banyak pemuda pemudi yang sedang menunggu bus tersebut

Ia memandang satu persatu ke arah orang yang sedang menunggu bis tersebut, alis Adelyn berkerut saat melihat sosok pria dengan jaket hijau army yang menutupi sebagian rambut nya . Sayang nya ia sedang bermain hand phone membuat dirinya menunduk ke arah hand phone tersebut

Saat bus telah tiba baru lah pria tersebut melepas kupluk yang menutupi kepala nya . Bibir Adelyn terasa kelu saat melihat pria yang begitu familiar , sosok yang ia rindukan saat ini . Tanpa sadar Adelyn menitikan air mata nya

Bersamaan dengan bus yang sudah melaju dan pergi meninggalkan halte tersebut . Adelyn berucap sangat pelan  "reno" lirih nya . Namun ia sudah pergi , padahal ia ingin sekali memeluk tubuh kekar reno, ia rindu wangi tubuh reno namun apa daya saat tahu dia sudah pergi dan meninggalkan dirinya untuk kedua kalinya

Adelyn tersenyum masam . Antara senang saat tahu bahwa reno baik baik saja , dan antara perasaan benci saat reno pergi meninggalkan dirinya tanpa sebab yang jelas, dan jangan lupakan satu lagi . Ia sudah sepenuh nya melupakan semua masa lalu bersama reno

Ia bertekad untuk mengubur semua masa lalu bersama dengan reno, ia bersyukur memiliki sahabat yang selalu membangkitkan semangat nya , walau Adelyn tidak menceritakan lengkap siapa reno

Namun semua sahabat nya paham akan hal itu . Adelyn butuh dukungan untuk melupakan semua masa lalu nya . Adelyn terkekeh mungkin saja dia adalah orang yang memang mirip dengan reno , namun bukan reno yang selama ini ia cari

***

Sudah dua minggu belakangan ini , kedekatan Adelyn dengan arkan bisa di katakan lebih serius. Arkan yang selalu memberikan gombalan gombalan kepada Adelyn , namun Adelyn hanya menganggap sebagai candaan

Namun kali ini berbeda , saat arkan mengatakan kalimat kalimat manis atau romantis kepada Adelyn , Adelyn akan menganggap nya lebih serius

Pagi ini Adelyn menjalankan aktifitas nya hari ini , ia sengaja bangun pagi pagi untuk melaksanakan olahraga pagi . Dilihat nya pantulan dirinya di depan cermin

Adelyn berputar putar , ia menggembungkan pipi nya "ih kok gue rada gendutan si" Adelyn tengah berpikir keras . Makanan apa yang membuat nya bisa gendut seperti ini

Adelyn menepuk jidat nya keras . Ia lupa jika setiap malam ia selalu memakan makanan favorit nya , yaitu coklat apalagi saat tengah malam , ia mengambil tas sling bag nya lalu menguncir rambut nya asal

Bibir nya di poles dengan lip balm dengan warna peach , setelah selesai ia langsung menuruni anak tangga . Ia memandang ruang keluarga nya yang terlihat sepi Adelyn tersenyum getir

Biasanya pada hari minggu pagi , saat Adelyn dan Elmero berumur enam tahun ia dan keluarga nya menghabiskan waktu di ruang keluarga . Tawa canda terdengar disana ,tanpa sadar cairan bening meluncur di pipi nya

Berbeda dengan sekarang . Kedua orang tua nya sibuk mengurus bisnis nya masing masing , tidak ingin terlalut dalam kesedihan Adelyn menyemangatkan dirinya sendiri

"Bokap ama nyokap sayang ama lo dan abang el, lo harus percaya itu del. Lagi pula dia mencari uang untuk kita kita juga " Adelyn teringat kata kata dari bang el . Saat dirinya menangis dan meminta kedua orang tua nya pulang ke indonesia

Namun jessica dan alwyn , selalu mengatakan akan pulang cepat . Nyatanya ia lebih mementingkan clayen di banding anak anak nya

***

Adelyn duduk di sebuah taman , ia memandang di sekitar nya ada anak kecil yang sedang berusaha untuk berjalan fi bantu dengan ayahnya ibunya pun memberi tepukan saat anak kecil tersebut bia melangkah walau satu atau dua langkah

Ia jadi teringat saat masih kecil . Saat sedang asik melamun memperhatikan anak kecil tadi Adelyn tak sadar di samping nya sudah ada seseorang yang duduk di sebelah nya

"Kenapa?" Beo arkan bersuara . Adelyn masih belum sadar akan kehadiran arkan di samping nya , arkan menepuk bahu Adelyn pelan . Membuat Adelyn terenjak kaget

"Ngapain lo di sini?" Adelyn menatap arkan yang berada di hadapan nya . Ia baru sadar saat ini posisi arkan dan diri nya sangat dekat  , Adelyn memundurkan badan nya untuk menjauh namun semakin Adelyn mundur arkan akan semakin mendekat

Sial nya , Adelyn terhalang oleh pohon yang berada di belakang nya , arkan mendekat ia memandang wajah Adelyn tanpa kedip , arkan menyelipkan poni Adelyn yang menutupi mata nya , Adelyn dia di tempat ada desiran aneh saat arkan menyentuh kepala nya

"Kalo lo butuh tempat bersandar , gue siap jadi bahu lo "

***

Maap ya telat update , di karenakan author nya lagi ga enak badan , belum lagi tugas dari sekolah numpuk tiap hari selalu di kasih tugas , mao ga mao bisa nya nulis saat tengah malam,  belum tentu juga langsung namatin satu chapter

Tapi aku tipe orang yang tergantung mood , kalo mood nya lagi bagus pasti langsung gercep nulis nya  Mungkin klo kalian ga sabar nunggu part selanjutnya  kasih dong komen komenan dari kalian biar semangat aku nya :)

Banjirkan komenan kalian di lapak ini juga gpp

ADELYN & ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang