29. Kejutan untuk Arkan

2.1K 145 39
                                    

Vote dan komennya sebelum membaca ya. Jika sudah langsung saja dibaca ✨

Usahakan komen di tiap paragraf dong, aku mau baca komentar kalian satu satu 😀✔

***

Adelyn melambaikan tangannya saat mobil milik  Arkan melaju pergi dari halaman rumahnya, "dadah!" Adelyn memeluk boneka pemberian Arkan dengan erat. Mengecupnya pelan sambil mengelus elus bulu bulunya yang lembut.

Belum sempat Adelyn ingin memegang kenop pintu, dari dalam terdengar suara tangisan sang bunda. Yang dimana disertai dengan suara papa.

"Kamu bisa gak sehari gak bikin masalah?, sudah nilai jelek malah berbuat onar di luar!. Papa mau kamu itu jadi anak yang berguna, buat nerusin papa saat pensiun nanti. Bukan malah seperti ini!" Papa berucap dengan nada tinggi.

Adelyn menitikan air matanya, perlahan ia membuka pintu rumahnya. Terpampang jelas seorang wanita dan pria paruh baya berada di hadapannya saat ini. Melihat wajah bang El, membuat Adelyn merasakan kasihan.

Kenapa abang selalu saja seperti ini?

Adelyn juga tak habis pikir dengan, jalan pikirannya sang abang. Yang selalu mengikuti sesuai dengan keinginannya.

"Pah, bun" cicit Adelyn lemah. Tangannya meremas boneka teddy bear dengan kuat, "tolong jangan berantem pah. Aku gak suka liat papa dan abang El marahan, please." Adelyn menatap manik papanya lekat lekat.

Alwyn menghembuskan nafas beratnya, mengusap wajahnya dengan kasar. Alwyn membalikan badannya untuk pergi ke kamar, Jessica- sang istri menyusulnya dari belakang.

"Bang.. jangan pernah bikin papa marah" Elmero tersenyum sesaat. Menatap tubuh adiknya itu dengan hangat, hanya adiknya lah yang selalu memberikan dikungan dan semangat untuknya.

Dengan cepat Elmero menarik tubuh mungil milik Adelyn, dan memeluknya dengan erat, "maafin abang," Adelyn menjatuhkan boneka teddy bear di lantai. Adelyn membalas pelukan sang abangnya itu. "Jangan minta maaf ke aku bang, minta maaf ke papa."

Elmero memejamkan kedua matanya, menghirup wangi shampoo milik adiknya itu.

***

Masalah kemarin Elmero dan Alwyn sudah mulai bertegur sapa seperti biasanya. Elmero dengan berani meminta maaf saat tengah malam, beruntung kamar bunda dan papa tidak terkunci.

Jadi, dia bisa masuk dengan tenang sambil mengutarakan permintaan maafnya kepada sang papa. Elmero mengancingkan baju kemeja teratasnya, kali ini ia berjanji akan merubah sikapnya.

Jika tidak Alwyn akan menyita semua kartu kredit, beserta aset aset berharga lainnya. Tidak mungkin Elmero akan tahan selama sehari tanpa mobil Ferrari dan mobil Lamborghini.

Adelyn melirik pintu kamar abangnya itu yang setengah terbuka, Adelyn mendaratkan bokongnya di atas kasur empuk milik abangnya itu. Menatap tubuh kekar abangnya dari belakang.

"Bang," panggil Adelyn membuat Elmero berdehem sejenak sebagai jawaban, "abang kenal Arkan kan?" Tanya Adelyn sambil bangkit dari duduknya. Ia berdiri di samping Elmero sambil menatap lurus ke pantulan cermin.

"Iya, kenapa emang?" Tanya Elmero yang kali ini sibuk menghitung uangnya di dalam dompet miliknya.

"Dia jadi pacar aku bang sekarang," Elmero membulatkan matanya tak percaya, "serius Del?" Elmero menepukan tangannya memberikan selamat kepada adiknya itu.

ADELYN & ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang