9%

384 28 0
                                    

Semua akan berakhir.
Detik ke menit.
Menit ke jam.
Jam ke hari.
Dan hari ke pekan.
Selanjutnya pekan ke bulan.
Apa semua ini akan berakhir buruk?
Kita tidak tahu.
Lihat saja.
__________

"Selna? Lo disana?" Pengelihatan Eva memburam, sejak bertukar jiwa dengan Pasha dia berada di suatu tempat yang berwarna cerah. Eva meletakan tangannya untuk melindungi mata nya dari sinar yang terang itu.

Eva berjalan pelan sembari masih melindungi matanya itu sampai cahaya yang membuat buram matanya sedikit meredup kemudian hilang.

Eva berada di suatu tempat yang ia tidak tahu juga tepatnya.

Apa dia sudah mati?

Apa ini surga? Oh mungkin saja.

Apakah selama ini Pasha berada disini?

"Eva? Itu kamu?" Tanya seorang gadis dari belakang Eva yang membuat Eva lantas menoleh ke arah belakang dengan kaget.

"Selna?"

Selna tersenyum melihat Eva, ia tersenyum memaklumi saat Eva ketakutan melihat ke arahnya.

Memang ada apa?

"Jangan takut, aku nggak gigit kok va. Udah mati, ini tempat aku, ga bakal ada yang ganggu kamu."

Eva tetap melangkah mundur, berusaha melindungi dirinya.

Takut, ia takut pada Selna.

"Gak, gimana enggak takut. Gue ngeliat lo mau nyakitin temen-temen gue." Terang Eva bergetar, padahal ia tahu ia sudah mati.

"Aku? Aku kenapa, va?" Tanya Selna dengan raut wajah sedih, ia sudah meninggal. Itu cukup membuatnya sedih untuk saat ini, cukup itu saja.

"Lo mau nyakitin Aurel, LO JUGA MAU NYAKITIN PASHA!" Tegas Eva berteriak dengan emosi, ia ingin sekali menghajar Selna.

Memang apa yang Selna inginkan sampai ingin menyakiti teman-temannya?

Termasuk dia sekarang.

Selna menunduk, ia menghela nafas seolah-olah masih hidup. "Aku ga ngapa-ngapain va, setelah aku meninggal. Aku langsung tinggal disini. Gabisa kemana-mana."

Selna tersenyum seraya menunduk dan menggenggam tangannya erat.

"Bohong! Lo tau sesuatu kan?" Tanya Eva, lantas membuat Selna ingin menjelaskan semuanya jika ia tak melakukan apapun.

"Gue ga ngapa-ngapain va, plis! Percaya sama gue vaa! Va gue.." Terang Selna seraya melangkah mendekati Eva, namun Eva segera menjauh beberapa langkah.

"Lo jangan berani deketin gue. Gue gamau temen kenapa-napa, kalo lo mau nyakitin gue kenapa pas gue masih hidup? Lo tinggal gentayangin gue, gangguin gue, dan lainnya sampai gue mati. Dan lo bisa seneng kan?! Asalkan temen gue ga kenapa-napa bangsat!"

"Aku ga ngelakuin it-"

"Lo mau bohong lagi? Ga puas? Lo mau gue yang udah jadi arwah kek gini mati karena lo nyakitin temen gue?! Gue gabakal biarin lo nyentuh temen gue sedikitpun, Sel."

ArwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang