"Kau bisa melihat bukan, bahwa aku ternyata bisa sekolah di sini" tanpa rasa takut, suara nya melantang.
"Kau itu tidak sebanding dengan ku yang ada di tingkat atas" dia menerbit kan senyum angkuh itu, sesuatu yang paling Jungkook benci
"Apa yang kau maksud tidak sebanding? Ketika aku bisa sekolah di sini, maka kita sebanding berada di tingkat atas"
"Kau memang brengsek ya"
Tangan nya terkepal kuat seakan siap melayang kan tinjuan, dengan rahang menguat menahan emosi.
"Taehyung-ah, kau mau menyiksa nya sendiri?"
Pergerakan Taehyung terhenti ketika suara berat terdengar menghampiri.
"Seharus nya kau menunggu ku bocah"
Jin memukul pelan kepala belakang Taehyung, ia tertawa ringan menyambut kedatangan sahabat nya itu. Tapi tatapan nya terpaku pada Jungkook.
Setelah nya, dengan kuat Jin menendang tongkat Jungkook hingga terpental jauh, namun tangan Jungkook dengan sigap menahan beban tubuh.
Kepala nya bertemu dengan aspal secara kasar akibat ulah Taehyung, lalu dia jambak rambut Jungkook dengan kuat.
Tersirat rasa sakit di wajah Jungkook yang nampak sangat jelas, "jaga ucapan mu di depan anak kepala sekolah" ucap nya seraya melangkah pergi.
Jungkook menatap kepergian Taehyung dan Jin yang perlahan mengilang dari pengelihatan nya.
Ini adalah hidup Min Jungkook, Jungkook adalah anak yang seperti ini.
~
Ketika bel istirahat bersuara hingga pelosok-pelosok ruang yang menandakan jam istirahat, tapi sayang nya aktifitas itu terhenti.
Brak!
Seluruh murid yang berada di dalam kelas tampak begitu kaget mendengar pukulan pada meja.
Mereka menatap takut pada dua sosok yang berdiri dengan tegap dan pandangan tajam.
"Aku, mencari, Min, Jungkook" penekanan kata tersebut dapat membuat seluruh murid yang mendengar bergidik ngeri.
Jungkook mengerut kan dahi ketika seluruh murid menatap nya, seolah memberi ke khawatiran tersendiri.
Belum sempat Jungkook bangun dari duduk nya, Taehyung dan Jin berjalan ke arah nya.
Senyum tipis yang selalu mereka berikan pada seluruh murid di sekolah, membuat mereka takut dengan si anak kepala sekolah.
Hanya ketika mendengar julukan itu di sebut, sudah membuat banyak orang takut.
Plak!
Satu tamparan mendarat kasar di pipi putih Jungkook, dan perlahan menimbul kan warna merah yang membekas.
Tanpa alasan tertentu tamparan itu di berikan, tangan Taehyung bergerak cepat untuk mendorong Jungkook.
Tubuh Jungkook terpental jauh membentur dinding cukup kasar, ia terjatuh setelah nya.
~
Kriet...
Pintu terbuka perlahan, menimbul kan bunyi lumayan kencang.
Wajah perih dan luka-luka menandakan kondisi Jungkook yang kacau, tapi Yoongi tak peduli.
Ia berjalan perlahan menuju kamar dengan perasaan takut, tangan nya gemetar tak karuan.
Jejak air mata pun dapat di lihat dengan jelas, kaki Jungkook bergerak dengan sangat lambat.
Hingga kaki Jungkook benar-benar terasa lemas, tak kuat lagi menahan rasa sakit nya.
Tapi sekuat tenaga Jungkook menahan diri nya untuk tetap kuat, namun tetap saja kaki dan tangan nya lemas.
Tubuh itu merosot begitu saja dengan mudah, mau di gerak kan seperti apa pun, Jungkook tak sanggup.
Bahkan Jungkook tidak bisa meminta bantuan Yoongi yang tengah berjalan menuju kamar nya.
Tanpa rasa simpati, bahkan melirik sedikit pun pada Jungkook, Yoongi melewati nya.
Jungkook sakit, apa Jungkook sungguh tidak berharga?
{Care}
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
CARE
FanfictionLuka di balik sirat kasih yang mengalir deras membuat seorang Jungkook mulai memahami tentang Yoongi, begitu pun sebaliknya. CARE #yoonkook Penulis, @JjynHota