CARE ┕Chapter Spesial -Awal Baru

974 66 0
                                    

Di bawah taburan ribuan bintang, di bawah bentangan langit gelap yang gemerlap cahaya, dalam terjangan semilir angin yang menusuk kulit. Kehangatan sepasang saudara ini tidak akan hilang meski dalam gelombang air yang tinggi sekalipun.

Segelas cokelat panas buatan Yoongi sangat nikmat saat menyentuh bibir. "terimakasih, Kak" Jungkook melirik Yoongi.

Yoongi menoleh, "untuk apa?"

"Sudah menyayangiku. Terimakasih" tatapan Jungkook sangat lembut, seulas senyum yang terukir di bibir merahnya begitu manis. Yoongi ikut tersenyum dan menghela nafas.

"Jika aku tidak menyayangimu, setidaknya kau harus menyayangi dirimu sendiri" tangan putih Yoongi mengelus surai lembut Jungkook. "Sudah sebesar ini masih bisa terkena flu karena main hujan?"

Jungkook mendecih kesal, "bukan main hujan! Aku menunggu kakak!"

Wajah Yoongi mendekat, "bodoh kau, ya? Kau pikir aku anak kecil?" Jungkook merunduk, tatapan Yoongi sangat menyeramkan.

"Berarti kakak benar-benar tidak sayang?"

Yoongi mengulas senyum tipis, puas dengan reaksi sang adik. "Mustahil"

"hah?" Jungkook mendongak.

Kembali mengulang, Yoongi mengembangkan senyum. "Mustahil tidak sayang padamu"

Senyum Jungkook melebar, ia mengulurkan tangan dan merentangkan nya lebar. Memeluk Yoongi erat, yang di peluk melebarkan mata terkejut.

"Kalau begitu aku tidak akan menyayangi diriku sendiri, biar kakak saja yang sayangi aku" ujar Jungkook bersemangat.

Yoongi mendorong Jungkook menjauh, bukan karena tak suka. Dia hanya.. Belum terbiasa.

"Kau pikir aku mau mengurusmu seperti pengasuh?!" kelepasan, Yoongi hanya terlalu terkejut. Tak bermaksud berkata seperti itu.

Jungkook membulatkan mata, kebahagiaan yang meluap sudah hilang sempurna, hatinya sakit walau hanya karena kata-kata seperti itu. Jungkook pikir Yoongi sudah mulai berubah.

Beberapa lama suasana bertahan dengan kesunyian, Jungkook enggan membuka suara, sedangkan Yoongi bingung ingin berkata apa.

Ragu, Yoongi menoleh pelan. Menatap wajah menawan sang adik, "maaf"

Jungkook mengangguk pelan, tak melirik Yoongi sedikitpun.

Yoongi paham, dia kembali berbicara. "Aku sedang berusaha. Aku bukannya tidak berubah, hanya saja.. "

"Sulit memulai yang baru setelah kau membuat luka yang menganga lebar" lanjut Yoongi lirih.

Sekarang dia merasa bersalah, merasa bodoh juga.

Kemudian hening mendominasi, Yoongi tak lagi berani berbicara, tapi tak ingin pergi dari balkon. Jungkook mulai tak nyaman dalam suasana canggung, dia berdeham dan menoleh takut-takut.

"Tidur bersamaku" ujarnya tiba-tiba.

Yoongi mendongak refleks, "apa?"

"Sebagai gantinya, ayo tidur bersamaku" Jungkook merasakan hawa panas menjalar ke wajahnya.

Yoongi hanya diam mematung membuat Jungkook makin malu dan salah tingkah, "kalau tidak mau ya sudah, aku tidak memaksa. Kakak bisa melakukan hal lain jika merasa bersalah"

"Tidak" Yoongi beranjak berdiri.

"Ayo tidur di kamarku"

Ini yang Jungkook mau, tapi kenapa setelah kakaknya yang mengatakan itu dia jadi malu dan salah tingkah begini?

"Tidak usah kalau begitu.. " lirih Jungkook malu-malu.

"Aku tidak akan bilang dua kali" tegas Yoongi. "Dan mungkin tidak akan ada dua kali kesempatan"

Yoongi hendak pergi meninggalkan Jungkook. "baiklah" kata Jungkook

Berhenti melangkah, Yoongi mengulas senyum tipis dan menoleh kepada adiknya yang ikut beranjak.

"Baiklah ayo" katanya malu.

"Kau bukan tidur bersama wanita jadi tidak usah memerah begitu"

"Aku- tidak..! AH KAKAK!!"



Begitulah akhirnya, seperti jarum jam yang baru saja melewati pukul 00.00 dan memulai hari baru. Yoongi dan Jungkook juga memutuskan untuk memulai awal baru, walau masih terus berusaha untuk bahagia di hari esok.

Karena hari kemarin tidak lagi menjadi milik kita untuk bisa memulihkan luka, tapi besok adalah milik kita untuk menentukan bahagia atau tetap bersedih bersama luka.

Dan mereka memilih untuk mencoba meninggalkan hari kemarin dan memilih untuk bahagia bersama di esok hari.




-Chapter Spesial-


Gak terasa udah lumayan lama cerita ini tamat, karena yang baca masih terus bertambah aku jadi inget mereka belum punya cerita manis bersama.

Jadi di Chapter Spesial ini aku nulis sedikit tentang hidup mereka yang baru.

Maaf cuma sedikit tapi aku harap kalian bisa nikmatin :)

-Salam hangat dari Jjyn 😘

CARE      Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang