Rasa sakit ini begitu menyiksa, di tambah kerinduan yang tak terobati. Tidak ada selera makan, tidak dapat bergerak karena itu menyakit kan.Suster-suster berlalu-lalang di kamar nya, memberi makan, membersih kan tubuh. Tapi tidak dapat memberi obat untuk kerinduan nya.
Dingin nya penyejuk ruangan menyentuh kulit putih itu, menatap hamparan langit luas bertabur bintang.
"Ayo makan, kau tidak mau pulang?"
Hanya lirik sekilas, ia tak peduli. Luas nya langit yang indah membuat nya rindu akan sosok Kakak.
Hoooeeek
Sakit adalah alasan ia berada di sini, kecelakaan itu membuat Jungkook menata kerinduan yang menumpuk.
Cahaya rembulan menembus cela-cela jendela, mata nya terbuka. Di saat seperti ini, saat sunyi dan keheningan menguasai.
Jungkook rindu Yoongi.
Tulang dada, tangan, dan kaki nya patah. Kepala nya terbentur kuat hingga membuat luka yang berbekas di kening.
Luka-luka jahitan terlihat jelas di tangan, kaki, bahkan wajah. Mungkin ada 20 jahitan? Ia tak menghitung semua nya.
Dan semua itu menbutuh kan waktu yang lama untuk pulih, waktu yang sangat lama tak bertemu Yoongi.
~
Mungkin sudah 1 bulan lebih setelah ia membuka mata, menyaksi kan diri sendiri tersiksa. Diri nya di perboleh kan pulang.
Entah siapa yang bertanggung jawab dari awal, Jungkook tak peduli. Di otak nya hanya terfikir 'Kakak'.
Rindu membuat Jungkook bersemangat, kursi roda nya bergerak perlahan namun pasti.
Mungkin kakak nya akan memberi pelukan hangat atau sebuah kecupan yang lama.
Pelukan yang tak akan di lepas, ikatan yang tak akan terputus. Ia semakin yakin untuk bergerak, karena Yoongi menunggu nya.
Ia tidak ingin berharap terlalu tinggi, tidak ingin kecewa.
Tak sabar diri nya untuk bergerak lebih cepat, bertemu sang kakak yang merindu kan diri nya.
Rumah sejak kecil yang di tempati terlihat sama, walau rasa nya sudah lama ia tinggal kan. Pasti kakak nya yang menjaga.
Tanaman di rumah mekar lebih indah, walau Jungkook tak menyiram nya. Pasti kakak nya yang merawat.
Cklek!
Ia mengambil nafas panjang, aroma ini yang selalu dia suka. "kakak, aku pulang" tidak lantang namun cukup keras.
Jungkook tidak sabar, tapi takut dan gelisah. Itu dia, sosok yang Jungkook rindu kan, berharap kasih sayang dari nya.
Sosok yang amat ia cintai melebihi apapun, dia sosok pujaan. Setelah berbulan-bulan berganti dengan lambat, manik mata nya bertemu.
Jungkook senang, tapi takut.
Plak!
Tidak ada pelukan atau kecupan hangat yang menyambut, dan berakhir dengan rasa kecewa. Ia selalu berharap.
Hanya sebuah rasa pedih yang menyelimuti hati nya, air mata nya mendesak keluar, berlomba-lomba turun.
Setetes air mata terjatuh, kembali terjun untuk terakhir kali nya.
{Care}
To be continue...Menuju akhir gaiss!
KAMU SEDANG MEMBACA
CARE
FanfictionLuka di balik sirat kasih yang mengalir deras membuat seorang Jungkook mulai memahami tentang Yoongi, begitu pun sebaliknya. CARE #yoonkook Penulis, @JjynHota