Sore ini Tasya berada di ruang keluarga di rumahnya, Deval yang masih berganti baju di rumahnya sendiri berjanji akan menyusul.
Dengan masih memakan lays rasa sapi panggang, Tasya sedang asik menonton drama korea terbaru yang akhir-akhir ini mendapat review Bagus dari orang-orang.
Hotel Del Luna, memang pemeran wanitanya cantik dan keren tapi menurut Tasya pemeran laki-laki nya terlalu muda.
Deval tiba-tiba sudah duduk di sampingnya saat Tasya asik melamun, kepalanya yang berat di rebahkan asal di perut datar Tasya, asik bermain game PUBG di ponsel.
"Makan dulu sana!" Tasya yang sempat tertawa karna adegan lucu di drama jadi ingat dengan Deval yang belum makan dari tadi siang.
"Maunya pecel lele, sama sambel terasinya mama." Tasya mendengus, tanpa mengalihkan mata dari layar televisi tangannya menyubit hidung Deval.
"Gue nggak bisa masak makanan Indonesia. Ada sandwich tuh di meja, nanti malem aja beli mie ayam."
Deval mengangguk pasrah saja. Gamenya sedang seru, masalah makan bisa nanti-nanti saja.
Tasya juga kembali fokus pada dramanya, sekali-kali menyuruh kepala Deval berpindah tempat karna sesak.Sampai jam menunjukan setengah enam sore, Deval baru merasakan pegal-pegal memegang ponsel. Dan menemukan Tasya tertidur di belakangnya dengan posisi tidak nyaman.
Setelah memposisikan Tasya tidur dengan baik, Deval keluar dari ruang keluarga. Membenturkan kepala berkali-kali di tembok karna dengan sadar ingin sekali mencium Tasya.
Ini kenapa pikiran gue makin ngelantur sih!
batin Deval prihatin.🍀
Tasya bukan jenis cewek yang nggak suka kopi, baginya kopi adalah salah satu minuman favoritnya setelah susu.
Tapi meminum kopi dan berkumpul dengan orang asing tanpa Deval membuatnya tidak nyaman. Rasa pahit kopi dan di kelilingi teman-teman perempuan Jane membuatnya sedikit tidak nyaman.
Cara mereka berbicara atau bersikap tidak aneh, masalahnya Tasya tidak bisa bahasa inggris sedangkan mereka semua terlihat dari berbagai negara. Membuat Tasya tersenyum canggung saja saat mereka bertanya padanya.
"Kamu kelihatan cantik!" Tasya tersenyum saja saat Jane mengartikan ucapan salah satu temannya padanya, rambutnya selurus dan panjang dengan banyak piercing di telinga.
Tangan kiri Tasya yang tidak memengang ponsel tiba-tiba di genggam oleh Jane tanpa alasan, sembari tertawa dengan teman-temannya.
Tapi yang Tasya herankan, di sebrang tempat duduk nya gadis seumuran dengan mereka menatapnya tajam.
Rambutnya di potong pendek seperti laki-laki dengan di cat warna blonde. Dengan baju dan make up serba hitam. Tasya yang sama-sama cewek saja merinding disko, tidak jelas karna apa."Kamu suka makanan apa? Suka main sama Jane ya? Kalian sering nongkrong ke mana aja?"
Tasya hanya menjawab seadanya saat mereka bertanya seperti itu. Duduk nya makin tidak nyaman, saat sepatu hitam gadis di seberangnya sengaja menyentuh betisnya hampir menyentuh paha dalam. Sangat aneh, karna terus menyentuh kakinya padahal kaki Tasya berusaha menghindar.Ting!
Tasya merasa legah saat ponselnya berbunyi, nama Deval tertera di sana yang membuat Tasya hampir saja berseru karna terlalu senang.
Setelah pamit menjauh mengangkat panggilan yang di ikuti banyak pasang mata, Tasya mendengar suara berat Deval dengan suara latar musik yang samar.
![](https://img.wattpad.com/cover/192720268-288-k474391.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Storge
Подростковая литература"kalau gue mau lo sama gue terus gimana?" -Deval Ini bukan hanya cerita karangan Sya ataupun Zaky. Ini adalah cerita Deval dan Tasya, yang saling kucing-kucing an masalah perasaan. SEQUEL DARI 'NIKAH MUDAH BANGET*' TELAH HADIR. HIATUS sampai bat...