-I really miss you-
--
Hari ini Rifa hendak menyetop angkot didepan sekolahnya. Namun Hana menghampiri Rifa dengan membawa sepeda motor.
Akhirnya mereka pulang bareng. Dan di tengah perjalanan ada sekelompok anak lelaki yang juga masih menggunakan seragam sekolah yang tiba-tiba menghadang motor mereka.
"Hallo cantikkkk" sambil berdiri menghalangi motor yang Rifa kendarai
"Minggir" sentak Rifa
"Apa si? Kita kan cuma mau kenalan"
Lelaki itu mencoba merayu Rifa dan mencoba mencolek pipi Rifa.
Rifa dengan sigap menghidar dari lelaki itu.
Hana berteriak minta tolong namun jalanan entah kenapa sangat sepi.
Akhirnya mereka berdua mencoba kabur dengan berlari. Ditengah jalan Hana dan Rifa mencoba menghubungi Rido, juga menghubungi si duo curut. Namun tak ada satupun yang menjawab telpon dan pesan dari mereka berdua.
"Gimana dong fa" tanya Hana panik
"Gue juga gatau, gue bingung. Si Rido juga gak ngangkat telpon gue"
"Duo curut juga sama aja"
"Cantikk jangan kabur dong"
"Cantikkkkk"
"Sayang, kami cuma mau kenalan doang kok"
Akhirnya terbesit dipikiran Hana untuk menyuruh Rifa menelpon Al. Al memang pelindung Rifa, ia mengangkat telpon Rifa dan dengan segera menuju lokasi Rifa.
"Awass.." teriak pengendara motor yang tak sengaja hampir menabrak Rifa
"Aaa...."
"Rifa," sosok tersebut ternyata Reno
"Lo berdua kenapa"
"Rifa menengok kebelakang dan menunjuk ke arah lelaki yang tengah mengejarnya"
"Mereka ngejar lo?"
Rifa hanya mengangguk dan ternyata lelaki itu adalah anak brandalan yang hampir mencopet Al dan Reno.
Namun Reno dan Al jago bela diri, makanya mereka menghabisi lelaki brandalan yang ternyata masih sekolah.
"Lo semua lagi? Mau yang lebih parah dari waktu itu? Hahhh?" sentak Reno
Mereka hanya terdiam dan akhirnya berputar arah.
Tin tin...
Suara motor itu mengagetkan mereka semua. Ternyata dia Al. Al telat, tapi untunglah sudah ada Reno yang menyelamatkan mereka dari lelaki brandalan itu.
"Fa, lo gpp? Sorry gue telat"
"Gpp kok, bukan salah lo. Yang penting gue gak papa"
Akhirnya mereka berempat pulang bersama.
•••
Malam telah larut, Rifa tak kunjung bisa tidur. Ia hanya menatap ponsel miliknya. Entah apa yang ada dipikirannya. Tapi rasanya ada yang kurang dari hidupnya.
Apalagi mamahnya tengah pergi Surabaya karena ada urusan bisnis.
Suasana tersebut terpecah karena suara hp Rifa.
Kling...kling.....
niDoni : sorry fa, gue baru buka hp. Ada apa?
faRifa : gpp kok,

KAMU SEDANG MEMBACA
Reason
Novela JuvenilSetelah sekian lama, tadi malam rintik hujan itu kembali hadir tanpa disangka. Seperti kehadirannya yang mungkin adalah sebuah ketidaksengajaan. -❤💙-