-Bahkan sampai detik ini kamu tetap kamu. Orang yang selalu membuat hati ini meragu-
--
Doni sudah hampir setengah jam berada di depan rumah Rifa. Namun Rifa tak kunjung keluar.
"Rifa??" teriak ibunya
"Iya mah, bentar lagi" sahut Rifa
"Lama banget si, kasian Doni udah nunggu"
Terdengar suara orang berlarian di dalam rumah. Doni mendekatkan mukanya ke jendela untuk melihat apa yang terjadi di dalam.
"Kamu kok lama banget si? Kasian Doni" bisik Nia, ibu Rifa
"Biasa aja kali mah, biarin aja lagian dia yang mau jemput aku. Aku gak maksa kok"
"Ya udah cepet sana, menurut mamah mending kamu buka hati buat Doni. Daripada mikirin si Adnan yang gak jelas itu"
"Apaan si mah" Rifa menggerutu kesal
Begitulah yang terdengar oleh Doni dari luar.
"Jadi tante Nia nyomblangin gue sama Rifa"
"Syukur dehh"
"Kesempatan gue makin terbuka lebar. Walaupun dari SMP tante Nia udah lebih suka sama si Adnan, tapi seengaknya sekarang dia lebih ngedukung gue. Suruh siapa juga si Adnan nyakitin Rifa" Doni tersenyum sinis dan Rifa datang membangunkan Doni dari lamunannya.
"Woyy... Ngapain lo?Kesambet?Salah makan?" dengan nada yang agak tak mengenakkan untuk di dengar
"Gpp. Berangkat yuk"
"Udah cepetan gak usah banyak basa-basi"
•••
Ditengah perjalanan, Doni teringat akan kejadian yang pernah ia alami. Bersama Rifa juga Adnan.
Mereka bertiga memang sudah berteman sejak SMP.
Awalnya mereka sangat dekat, hingga sampai suatu ketika Rifa mengetahui bahwa Doni menyukainya, apalagi Rifa adalah cinta pertama Doni semuanya berubah.
Semenjak itu, Rifa banyak berubah yang sangat signifikan terjadi. Terlihat seperti ada jarak diantara mereka yang memang tampak sengaja dilakukan oleh Rifa.
Rifa selalu menghindar, tak hanya kepada Doni tapi juga kepada Adnan.
Dan ketika suatu hari Doni menawarkan Rifa untuk pulang bareng, Rifa malah memilih pulang bersama Adnan.Adnan memang tak mengajak Rifa pulang, namun Rifa menghadangnya di tengah jalan.
"Stopp..." Rifa langsung naik ke motor Adnan
"Apa?"
"Lo anterin gue pulang lah. Kan lo udah janji"
"Tapi kan gak sekarang"
"Bodo amat. Cepet jalan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Reason
Novela JuvenilSetelah sekian lama, tadi malam rintik hujan itu kembali hadir tanpa disangka. Seperti kehadirannya yang mungkin adalah sebuah ketidaksengajaan. -❤💙-