Rumah Allah

17 2 0
                                    

Teringat di kepalaku
Kala cawanku kering
Tiada orang yang melirik
Walau hanya seinci

Bundaku mengemis
Dengan cawan di tangannya
Aku hanya bisa merenung
Betapa kejamnya manusia

Ketika susah mereka datang
Memuja bunda tiada henti
Ketika senang mereka pergi
Mencemoh bunda dengan nista

Saat senja ini aku paham
Jika Allah memang yang terbaik
Zat yang paling penyayang
Yang menolongku dan bunda

Allah melebarkan lengannya
Mempersilahkan bunda
Meraup air di sumurnya
Guna memenuhi cawan kering kami

Sinar FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang