Teringat di kepalaku
Kala cawanku kering
Tiada orang yang melirik
Walau hanya seinciBundaku mengemis
Dengan cawan di tangannya
Aku hanya bisa merenung
Betapa kejamnya manusiaKetika susah mereka datang
Memuja bunda tiada henti
Ketika senang mereka pergi
Mencemoh bunda dengan nistaSaat senja ini aku paham
Jika Allah memang yang terbaik
Zat yang paling penyayang
Yang menolongku dan bundaAllah melebarkan lengannya
Mempersilahkan bunda
Meraup air di sumurnya
Guna memenuhi cawan kering kami