Cinta Subuh Part 19

4K 178 3
                                    


Hai! Assalamualaikum wa rahmah! teman-teman daring yang setia membaca novel Cinta Subuh! Alhamdulillah, Novel Cinta Subuh sudah berhasil terbit cetak. untuk teman-teman yang nggak sabar membaca Cinta Subuh sampai selesai, bisa langsung memesan di toko daring semacam Shopee, Tokped, dan kawan-kawan. atau kalau sedang jalan-jalan, bisa mampir ke toko buku kesayangan teman-teman untuk mendapatkan Novel Cinta Subuh!!

Oh iya, saya sedang menulis judul baru, "Mengejar Halal" dan "Terlambat" InsyaAllah akan saya tulis di Wattpad juga, mohon dukungannya.

sapa saya di akun instagram : @aliifarighi

Selamat membaca!!!

ANGGA

Satu minggu berlalu tanpa ada balasan dari Ratih, kecuali sekenanya. beberapa kali dalam minggu ini, pada hari yang berbeda aku mencoba menghubungi pemilik wajah tempat berkumpul cahaya itu.

Salam, ini Angga, boleh aku ganggu?

Balasannya datang lebih cepat dari dugaanku, aku sampai terjerembab dan hampir salto ketika melihat pemberitahuan pesan masuk di layar handphone milikku. Tapi tentu saja, bukan jawaban yang kurahapkan, meski sudah kuprediksi.

Waalaikumusalam, maaf, sedang sibuk

Tentu saja seorang Rizky Anangga Wijayanu bukan laki-laki yang mudah menyerah, tapi aku juga bukan laki-laki yang bisa membiarkan diriku mengganggu orang lain dan membuat orang tidak nyaman. Apalagi orangnya adalah wanita yang sedang kuincar menjadi pendamping di masa depan.

Oh, maaf, kalau gitu lain kali, terima kasih! 😉

Iya.

Aku menghadap cermin dan tersenyum bangga pada diri sendiri, walau singkat, padat, dan tidak bersahabat, dia membalas!

Lain waktu kucoba menyapa kembali, aku mengirim pesan singkat.

Salam, Ratih apa kabar?

Dan tidak ada balasan. Sampai berhari-hari.

Akhirnya hari-hari berjalan seperti biasa tanpa pertemuan dengan Ratih. kuliah, pulang, nongkrong dengan Ghani, sunmori ( Sunday morning ride -motoran minggu pagi ) bersama Dodi dan teman-temannya, dan kegiatan mingguan lainnya yang memang biasa kulakukan ditambah mengirim pesan singkat dengan merelakan ketiadaan balasan. Tak ada juga tanda-tanda pertemuan dengannya, padahal aku sering menghabiskan waktu nangkring di selasar Masjid setiap selesai salat Zuhur dan Ashar. Kecewa.

Hari kamis, Aku mendapat undangan dari Mira, pernikahannya akan dilangsungkan hari sabtu minggu depan. Undangan dari mantan memang brengsek membuat hati tidak nyaman, padahal sudah move on, Tapi hati tetap dihinggapi kekesalan. Menerima undangan tersebut membuatku mengejek dalam hati, 'belum lulus kuliah kok nikah, emang cowoknya setajir apa sih?' padahal pertanyaan kayak gitu cuma membuat energi negatif berkumpul dalam pikiran dan tubuhku. Buruk.

Jadi, demi menghindari undangan tersebut, yang pengundangnya berkali-kali mengingatkan lewat sambungan pribadi untuk datang, aku menunda memberi kepastian kedatangan dengan tidak membalas sama sekali. Bukan berarti Aku masih ada perasaan dan berusaha menghindari Mira, prinsipnya begini, pernikahan Mira dan Entah Siapa Itu akan dilangsungkan di sebuah hotel mewah di Jakarta. Undangannya saja terbuat dari bahan belundru dan jahitan benang keemasan yang terlalu mewah untuk berakhir di tempat sampah; daftar tamu kehormatan yang namanya ditulis dalam undangan lengkap, mulai dari mentri dan pejabat sampai artis Ibu Kota berurutan tercantum di sana, kalau Son Goku itu nyata, Aku curiga dia ikut diundang menjadi tamu kehormatan. Intinya begini, Aku tidak ingin berprasangka bahwa Mira meninggalkanku karena materi dan bukan keinginannya berbakti pada orang tua. Karena itu Aku memilih tidak datang ke pesta super mewah tersebut.

Cinta SubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang