Part 24

2.9K 152 19
                                    

Assalamualaikum sahabat daring yang paling keren se-duniah!!!! Alhamdulillah, Novel Cinta Subuh akan diangkat menjadi film layar lebar oleh Falcon Pictures. yang diberi amanah menulis naskah filmnya saya sendiri, hehehe ( bangga ).

Ceritanya akan sedikit banyak berbeda dengan Novelnya, banyak kejutan di dalamnya, terutama untuk teman-teman yang suka sama karakter Arya!!!

Untuk teman-teman yang berniat membaca duluan novelnya, atas izin Allah, berkat doa teman-teman semua, Novel Cinta Subuh sudah terbit sejak tahun lalu versi cetaknya. bisa dipesan di toko online kesayangan teman-teman, terimakasih!


Bismillah, selamat melanjutkan membaca. Ah, hampir lupa, sapa saya di instagram :  Aliifarighi, terimakasih!!!

RATIH

Aku berusaha mengontrol diri dan perasaan, sebelum aku melakukan hal gila, kututup sambungan telepon dengan Angga.

Sumpah demi Dia Yang Menciptakan Seluruh Dunia karena kecintaan pada Muhammad Salallahu Alaihi wa Alihi wa Salam, deg-degan ini nggak hilang. Ini pertama kali buatku, merasakan jantung berdegup begitu keras sampai tenggorokan terasa tercekat. Ini pertama kali.

Angga, kamu siapa?

ANGGA

Selamat pagi dunia! Aku tersenyum melihat matahari pagi dari jendela kamar kostan, hampir melupakan salat subuh yang lagi-lagi harus kulakukan kesiangan. Maka seperti kegiatanku biasanya, aku setengah melompat dari tempat tidur, berlari kecil ke kamar mandi, mengambil air wudhu, dan dengan segera sedikit mengobrol dengan Yang Maha Kuasa.

Hari minggu biasanya aku ikut Dodi Sunmori, tapi karena senin nanti banyak tugas yang harus dikumpulkan dan semalam aku main DoTA habis-habisan, hari ini aku memilih mengisi waktu di kostan. Berharap tugas-tugas selesai tepat waktu, agar bisa jadi jaminan kelulusan juga nantinya.

"Assalamualaekoom, Gaa, Anggaa!" Suara Dodi mengiringi ketukannya ke pintu kamarku, "Iya Dod, waaalaikumusalam!" aku menjawab sambil mendekati pintu.

'Crek'

"eh, Kamu nggak ikut sunmori?"

"nanti deh, Dod, minggu depan"

"eeee, kenapa? Rame hari ini"

"tugas numpuk, tahun depan tahun terakhir kuliah!"

"Yowess, mau titip apa?"

"emang mau ke mana?"

"Puncak, mungkin kamu mau sate Maranggi?" maksud Dodi, sate Maranggi Puncak yang memang idola kami semua. Sate dengan lemak berlimpah, bumbu istimewa, dan disajikan bersama ketan yang dibakar, wangi!

"oh, mau banget, pulang kapan emang?"

"sore, paling buat kamu makan malam nanti!"

"siapp, tengkyu, Dod!"

"iyo, aku jalan, Assalamualaikum!"

"waalaikumusalam," aku memastikan Dodi menghilang dulu ke arah tangga sebelum menutup pintu kamar dan kembali bersiap untuk menghadapi tugas-tugas.

Rezeki anak sholeh adalah punya teman sebaik Dodi, kalian gak punya? Kasian, deh!

Ah, lupa menghubungi Ratih!

Salam, selamat hari minggu, Ra, semoga bahagia!

Aku memeriksa pesan tersebut sebelum mengirim tombol kirim, senyum mengembang perlahan. Betapa jatuh cinta membuat mengirim pesan singkat menjadi kegiatan menyenangkan. Hidup jatuh cinta!

Salam, terimakasih, Angga, semoga bahagia juga!

Balasannya cepat, 'aku pasti istimewa!' pikirku. Tapi berdasarkan teori-teori hubungan percintaan yang seliweran di dunia Internet, tarik ulur diperlukan untuk membangun perasaan. Jadi kupikir, kali ini aku gak akan balas dulu, hehehe.

Tapi tiba-tiba kotak enam inchi itu bergetar lagi,

Angga tadi salat subuh?

TUHAN!! Inikah rasanya diperhatikan Ibadahnya, dipedulikan oleh wanita idaman? Ough! Dulu sewaktu menjalin hubungan dengan Mira, salat hanya simbol saja, tidak ada kepedulian baik dariku ataupun darinya. Kepedulian kami hanya seputar : "sudah makan belum? Nanti atiiiit" dan menye-menye gak berkelas lainnya.

Salat, dong!

Jawabku, lupa rencana tarik ulur.

Alhamdulillah, jam berapa?

Balasannya lagi-lagi cepat, tapi kali ini aku berpikir sebelum balik membalas. Harus jawab apa? Jujur atau dibuat-buat? Hmmm...menarik. Tentu untuk memulai sesuatu yang baik harus dengan kejujuran, dong. Maka kubalas:

Kesiangan, jam setengah tujuh

Kali ini balasan Ratih agak lama, aku mulai was-was dan berpikir, 'sebaiknya bohong saja, ya?' dilihat dari penampilan dan caranya bersikap, tentu saja Ratih adalah seorang wanita muslimah yang taat dan patuh agama, dan menurutku, pria idamannya haruslah ikhwan-ikhwan yang salatnya selalu tepat waktu di masjid, kan? Tau begini aku pertahankan kebiasaan salat tepat waktu!

Tapi kemudian balasannya datang setelah kurang lebih dua puluh menit.

Oh, lain kali jangan kesiangan, bismillah!

Aku tersenyum. Lega dan puas.

Cinta SubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang