Eps. 9

4.4K 553 37
                                    

Pagi-pagi sekali Zi yuan mampir ke rumah Yibo, ia meminta pria yang mengantarnya menunggu diluar gerbang rumah sementara waktu.

"Aku hanya akan memberikan obat herbal ini untuk pacarnya adikku, hanya beberapa menit."

"Oke, oke." Pria yang dalam keadaan mabuk itu mengangguk lalu menutup jendela mobilnya.

Zi yuan yang masih mengenakan kostum kerja -celana dalam+bra+blazer selutut tembus pandang- segera melangkah masuk.
Ia menaruh bingkisan obat tersebut diatas meja, kemudian mengintip sedikit kearah lorong kamar utama.
"... Wang Yibo? Apa yang kau lakukan??"

"Sstt. Jangan berisik! nanti dia bangun." Desis Yibo sambil menghempaskan asap rokok dari mulut, kedua lutut-nya berada dipermukaan lantai, menghadap pintu kamarnya.

"Apa kau sedang menyembah pintu??" Tanya Zi yuan sambil menatap heran.
Yibo menoleh sebentar, menampakan wajahnya yang lusuh dan jejak airmata yang mengering.

".... Bagaimana jika Xiao Zhan tidak memaafkanku?"

"Jika kau ingin minta maaf, kenapa tidak bilang langsung padanya? Apa gunanya bersujud didepan pintu seperti ini? Dan, apa kau tidak tidur semalaman?"

"Aku takut. Aku tidak punya keberanian untuk mengatakan-nya. Itu artinya aku harus memberi tahunya tentang Lin Yao, dan... Xiao Yao.
Itu artinya,.... Dia akan sangat terluka. Dan mungkin membenciku selamanya."
Yibo tertunduk, membiarkan rokoknya yang masih menyala menyulut jarinya, kemudian padam.

"Yibo,..." Zi yuan menaruh tangannya dibahu Yibo.

"Kepergian Xiao Yao bukan kesalahanmu, itu kecelakaan. Dan juga, kau memang harus menutupi kebenaran darinya untuk sementara. Jika dia tahu, dalam kondisinya yang masih lemah saat ini, dia tidak akan mampu menghadapinya."

"... Aku...,... Aku sungguh tak ingin melihatnya terluka. Aku tidak mampu jika dia membenciku..."
Yibo menangis terisak, sementara dibalik pintu, Xiao Zhan melangkah mendekat.


*Clek*
Ia membuka pintu.
Tidak ada orang diluar.
Waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi  namun lampu rumah masih menyala dan semua tirai jendela tertutup.

"Yibo? Wang Yibo???!!!!" Panggil Xiao Zhan sambil menelusuri seluruh sudut rumah. Namun sosok yang cari tak terlihat.

Ia duduk disofa lalu menyalakan TV, menoleh ke kiri dan kanan sambil mengusap perutnya.
"Aku lapar..."

"Oke, sekarang apa aku boleh pergi?"

"Tunggu, urusan penting apa yang kau maksud? Jangan membolos semau-mu hanya karena kau orang kepercayaan ayah-ku, apa kau tahu hotel sedang dalam masalah?!"

"Nona Lan, jika memang perilaku-ku tidak berkenan, Direktur Lan berhak memecatku, aku tidak akan membela diri. Dan lagi, mungkin aku tidak akan masuk kerja selama beberapa hari kedepan. Aku akan menghubungi Direktur Lan dan menyampaikannya."

"Tn. Wang!"
Mira menahan Yibo yang hendak keluar dari dalam mobilnya, lagi.

"Apa lagi?! Aku sedang buru-buru!" Yibo agak berteriak, kesal.

"Aku akan mengantarkanmu pulang-"
"Tidak perlu!" Tolak Yibo sambil memandang sinis.

"Kenapa? Bukankah kau tinggal sendirian? Aku hanya ingin tahu tempat tinggalmu."

"Nona Lan, anda tidak usah tahu. Lagipula aku tidak akan pernah mengundangmu datang."

"Whatt?!" Pekik Mira lalu menggertakan giginya.

"Wang Yibo, kau angkuh sekali. Apa seperti ini caramu memperlakukan seorang wanita??"

"Biarkan aku keluar atau ku hancurkan mobilmu?" Yibo mengancam, masalahnya makanan yang baru ia beli ini mulai dingin.

𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝑺𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang