Page 19

4K 457 37
                                    

Pagi-pagi sekali Xiao Zhan sudah bangun dan bergegas menyiapkan sarapan di dapur.

Aroma roti bakar yang baru matang sampai hingga ke ruang tengah tempat Hendrick tertidur, pemuda yang 3 tahun lebih muda dari Xiao Zhan itu mengendus-endus lalu terbelalak, mendengar suara gemuruh dari perutnya sendiri.

"Ahhh lapar," ujarnya sambil menggeliat lalu berjalan menuju dapur.

"Aku minta satu!"
Hendrick langsung melahap roti bakar yang memang tersaji 3 porsi itu, lalu menoleh ke segala arah.
"Apa dia masih tidur?"

"Wang Yibo?" sahut Xiao Zhan sambil mencuci perabotan kotor.

"Iyalah, siapa lagi? Si penguasa rumah yang kejam itu." Hendrick masih menyimpan dendam kesumat.

"Dia baru saja tidur karena semalaman terjaga untuk memijatiku."

"Hoooohoho, ... Sebenarnya apa hubungan kalian berdua ini? Rasanya aku seperti terjebak dalam suasana pengantin baru."

"Ishh, jaga mulutmu itu, muntahkan kembali roti yang kau makan!" Xiao Zhan melotot.

"Lalu apa? Kalau mau aku percaya kalau dia hanya seorang teman? Terlalu jelas untuk kau sembunyikan!" Hendrick menyudutkan dengan opini yang memang cukup logis.

"Huh, terserah kau saja."

"Eh, Zhan Ge!"

"Ha?? Kau panggil aku apa?!" Xiao Zhan menyodorkan telinganya, takut salah dengar.

"... Zhaaann Geeee~~~" Hendrick menambahkan nada.

"Aku yakin kau menginginkan sesuatu?" tebak Xiao Zhan.

Hendrick langsung tersenyum lebar.
"Mumpung dia masih tidur, ayo kita keluar?!"

"Ha? Untuk apa?"

"Temani aku potong rambut!"

"Tidak mau! Kau mau cari mati? Jika Yibo tahu--"

"Cuman sebentar!"

"Kenapa kau tidak pergi sendiri saja?!"

"Tidak mau!"

---

Xiao Zhan menaruh sarapan ke kamar Yibo, meletakannya di atas meja lalu mengambil jaket.
Ia segera menghampiri Hendrick yang sudah menunggu di dalam mobil.

"Aku tahu tempat pangkas rambut terdekat," ucap Xiao Zhan sambil memandu arah perjalanan.

"Kenapa kau tiba-tiba mau potong rambut?" Xiao Zhan memulai obrolan karena tak tahan dengan suara Hendrick menyanyi.

"Ya karena sudah terlalu gondrong! Aku juga ingin penampilan baru."

"Tidak sekalian membersihkan tato di seluruh tubuhmu itu?"

"Tidak mau, ini permanen. Pacarku sendiri yang mentatonya," jawab Hendrick lalu berhenti di lampu merah, memandangi orang-orang yang menyebrang jalan.

"Lalu, dimana pacarmu itu?" tanya Xiao Zhan penasaran.

"Dia di Australia, melarikan diri karena menjadi buronan polisi."

"Ha???" Xiao Zhan menatap Hendrick, shock.

"Bahkan pacarmu seorang kriminal? Kudengar kau bolak balik masuk penjara?"

Hendrick mengangguk. "... Apa kau pernah merasakan jatuh cinta? Jatuh cinta hingga rela merusak hidupmu demi orang yang kau cintai? Aku melakukannya. Aku menjadi seperti ini setelah mencintai seorang wanita problematik. Dia selalu terjerat masalah, dan aku selalu bersedia menanggung akibat dari perbuatannya. Dipukuli, dipenjara, menjadi bandar narkoba, bahkan beberapa kali hampir mati demi menyelamatkannya. Sayangnya dia tidak pernah membalas perasaanku. Bahkan sekarang dia menghilang, ... Entah benar dia memang di Australia, atau di tempat lain. Dia selalu berbohong."

𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝑺𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang