Eps. 10

4.3K 522 36
                                    

Selesai menemani Xiao Zhan check up di rumah sakit, Yibo menemui dokter untuk berkonsultasi.
Ia berniat membawa Xiao Zhan berlibur selama beberapa hari.

"Yes!"
Seru-nya sambil melangkah keluar dari ruangan. Idenya mendapat respon positif dari sang dokter.

Xiao Zhan yang menunggu didalam mobil malah ketiduran, diam-diam Yibo masuk lalu bergerak memasangkan sabuk pengaman.
Tapi sesuatu mengalihkan perhatiannya, pemandangan bibir cantik Xiao Zhan yang begitu dekat... Seluruh detail wajah-nya benar-benar terpahat sempurna, fikir Yibo.
Bukankah akan sangat sayang jika hanya dipandangi seperti ini?

Yibo menyentuh poni rambut Xiao Zhan, menyisirnya kesamping...
"Kau cantik."
Yibo berbisik seraya mendekat, semakin dekat lalu tanpa ragu mengecup bibir semi pink itu

'Chu~~~~~'

Sentuhan lembut namun begitu seksi.
Ingin rasanya Yibo melumat, membuka bibir-nya dan 'menyelinap' liar menuju tahap ternikmat, namun... 'ugh!'
Xiao Zhan mengerjap!

"Hmmhhh...."
Tangannya mengusap wajah lalu merasakan basah diarea bibirnya.
Xiao Zhan segera mengintip kearah kaca spion, mengira itu adalah 'cairan tidur'-nya.

"Eh kau sudah disini rupanya..." Seru Xiao Zhan yang memergoki Yibo sudah duduk disampingnya, memegangi stir mobil sambil menatap lurus kedepan.

"I-iya. Baru.. baru saja." Jawab Yibo dengan terbata-bata. Ia melumat bibirnya lalu tiba-tiba menjedotkan kepalanya ke stir. Membuat Xiao Zhan terlonjak kaget.

"Kau kenapa?"

"Maaf!" Ujar Yibo sambil memberikan mimik wajah menyesal, dengan kedua pipi yang memerah.

"Maaf untuk apa??" Xiao Zhan tak mengerti.

Yibo kembali duduk tegap dan merubah ekspresi-nya menjadi setenang mungkin, meski jantungnya seperti melompat-lompat.

"Maaf karena... Karena membuatmu menunggu lama."

"Ohh... Tak apa." Jawab Xiao Zhan sambil tersenyum lalu mengambil tisue basah.

"Sepertinya aku tidur sambil mengeluarkan liur... Ugh, menjijikan."

Sepanjang perjalanan pulang Yibo tak hentinya tersenyum, senyum penuh misteri.
Setiap kali ia melirik ke arah Xiao Zhan, senyumannya kembali merekah.
Melihat perilaku Yibo, Xiao Zhan menatap sedikit cemas.

"Wang Yibo... Kau sehat 'kan?"

"Sehat sekali, aku bisa membuang mobil ini disini dan menggendongmu sampai rumah, dengan berlari."
Jawabnya.

"Ha? Oke, nanti kau harus minum obat."

"Aku baik-baik saja, sungguh."

"Lalu kenapa kau terus tersenyum aneh? Apa ada yang lucu?"

"Aku hanya sedang bahagia..."

"Bahagia karena.....?"

"Karena... Mencicipi sesuatu yang enak...." Jawab Yibo lalu tiba-tiba menekuk wajahnya,

"secara ilegal." Lanjutnya.

***
Yibo mengemas barang-barangnya juga punya Xiao Zhan kedalam satu koper, ia ingin cepat-cepat berangkat sebelum langit mulai gelap.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Xiao Zhan yang hanya mengekori nampak bingung, Yibo hanya menyuruhnya diam dan menyaksikan kesibukan yang terjadi.

"Apa lagi yang kau butuhkan? Bantal leher? Kaos kaki? Ah tidak, nanti beli saja dijalan..."

"Wang Yibo,-"

"Pakai ini!" Yibo memakaikan jaket tebal pada Xiao Zhan, menatapnya gemas lalu mengambil kopernya.
"Oke let's go!"


4 Jam perjalanan mereka tempuh, melalui jalanan yang dihimpit hutan, medan terjal bebatuan, dan melintasi desa-desa disekitar bukit.
Tempat yang dituju adalah sebuah bungalow cantik ditepi bukit, hamparan hutan asri dan pemandangan alam hijau terpampang apik disekelilingnya.
Bangunan mungil nan elegan itu dipagari pohon-pohon rindang dan kebun bunga yang ditata begitu indah layaknya set fantasy.

"Kau suka?" Tanya Yibo segera setelah mereka turun dari mobil.
Xiao Zhan mengangguk cepat, meski lelah dan agak mengantuk, ia terlihat puas dengan penampilan tempat itu.

"Bungalow ini sangat mahal. Aku menyewa-nya khusus untuk-mu. Jika kau mau, aku bisa membelinya."

"Diam dan cepat masuk, aku ingin cepat-cepat berbaring..." Ujar Xiao Zhan sambil memukul-mukul punggungnya.

Xiao Zhan mandi duluan, beberapa menit kemudian ia kembali keruang kamar dengan mengenakan setelan bathrobe yang kebesaran, membuatnya seolah tertelan.

"Kau mandi sana!" Suruh Xiao Zhan sambil duduk diujung kasur dan mengeringkan rambutnya.
Yibo menurut.

15 menit kemudian, Yibo dengan setengah telanjang keluar dari kamar mandi. Hal pertama yang tertangkap matanya adalah, Xiao Zhan yang tertidur... Dengan masih mengenakan bathrobe.
Sepertinya ia kelelahan.

"Ya ampun... Dasar pemalas." Gumam Yibo, ia merasa tak nyaman melihat posisi tidur Xiao Zhan dengan kedua kakinya yang terjuntai kelantai dan kepala tanpa dialasi bantal.
Dengan hati-hati Yibo mengangkat Xiao Zhan dan membaringkannya dengan benar, tak lupa, memperhatikan wajahnya beberapa saat...

Ia kembali teringat pada kejadian tadi siang, tentang betapa enaknya bibir cantik ini...
'Aku... ingin lagi...'
Namun Yibo segera mengibaskan kepalanya, lalu menjauh dari Xiao Zhan.

"Tidak, jangan. Itu tindakan yang salah, jika dia tahu habislah aku!" Gumam Yibo, dan ia pun memilih tidur membelakangi Xiao Zhan bahkan mengenakan penutup mata.
Benar-benar hasrat yang sulit dikendalikan.
Ckck!

Tidak ada hal yang lebih indah daripada terbangun dan melihat orang yang sangat kau cintai berada disampingmu.
Wajah manis Xiao Zhan yang masih terlelap, sinar matahari pagi, tirai jendela yang tersibak dengan latar belakang pepohonan hijau dan kicauan burung...
"Sempurna..." Ucap Yibo sambil memeluk Xiao Zhan, merasakan suasana hangat yang belum pernah ia dapat sebelumnya.

Ingin rasanya ia membeku-kan waktu...
Ingin rasanya ia meminta pada tuhan, untuk mengunci moment ini selamanya.

'.... Xiao Zhan, aku ingin memberitahumu sebuah rahasia kecil...'

*Tap*

Jemari Xiao Zhan menahan tangan Yibo yang hendak membelai rambutnya, ia menengadah dan memandang Yibo...
"Wang Yibo... Katakan padaku, dimana Xiao Yao?"

"...... Xiao Yao...."

~~~

𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝑺𝒆𝒄𝒓𝒆𝒕 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang