Izzy sedang memandang hamparan bunga tulip yang begitu luas.
Sekarang, Izzy berada di rumah pohon yang Hans buatkan khusus untuknya. Di depannya sudah ada sebuah kanvas berukuran sedang dengan macam cat yang sudah berada di sebuah plate, sedangkan kuas berukuran sedang sudah berada di genggaman tangan kanannya.
Satu lukisan yang akan Izzy tampilkan di pameran akan segera selesai.
Sebuah lukisan di mana seorang gadis sedang bersandar pada bahu seorang pria paruh baya, lalu di ujung sebelah kanan seorang wanita berdiri jauh dengan posisi membelakangi–––sedang menghadap hamparan bunga tulip ditemani dengan matahari yang akan segera terbenam.
Sederhana memang. Tapi menyimpan begitu banyak makna di dalamnya.
Namun yang lucu, terkadang Izzy heran pada dirinya sendiri. Ia gemar melukis tapi tidak tau makna lukisannya. Dan entah dari siapa darah seni mengalir di tubuhnya karena baik Hans dan Hannah tidak ada yang menyukai hal-hal berbau seni. Tapi Hans bilang, kakek buyut dari mommynya dulu adalah seorang pelukis terkenal di negaranya. Italia.
"Akhirnya!" seru Izzy menatap lukisannya begitu puas.
Izzy begitu bangga menatap hasilnya. Sangat memuaskan dan tidak mengecewakan. Izzy juga berharap, lukisan ini akan membawanya menuju kesuksesan untuknya di masa depan. Bukan karena Izzy adalah pewaris tunggal keluarga Madison tetapi karena prestasinya di bidang melukis.
Dulu, ketika Hannah masih ada–––wanita itu selalu menemani Izzy datang ke sini. Menghabiskan waktu bersama berdua, atau kadang bertiga jika Hans memiliki waktu luang. Mereka akan bercerita, bercanda layaknya sahabat dan akan terlihat seperti keluarga bahagia. Begitu banyak kenangan indah di sini.
Dan Izzy juga memiliki hobi berkeliling dunia. Entah sudah berapa negara ia kunjungi dan partnernya selama ini adalah Sarah Alana Benjamin atau yang akrab disapa Cala.
Dia adalah teman dekat sekaligus sahabat bagi Izzy. Keduanya sering berpergian bersama. Entah itu hanya duduk diam di kedai coklat sambil bercerita atau jalan-jalan berkeliling dunia.
Entahlah, mereka berdua begitu memiliki banyak kesamaan. Mulai dari hal terkecil hingga hal terbesar sekalipun. Dan kedua ibu mereka juga sudah meninggal.
"Izzy!" seru Hans dari bawah.
Izzy yang masih berada di rumah pohon menunduk, menatap Hans. Lalu melambaikan tangan. "Dad!"
"Kemarilah," seru Izzy melanjutkan.
Hans melotot, menatap anak semata wayangnya itu. "Kau mengejek, Dad?"
Izzy tertawa membuat Hans mendengus kesal, putrinya itu benar-benar kurang ajar. "Baik-baik, aku akan turun," kata Izzy lalu membawa kanvasnya turun.
"Dad, lihat!" kata Izzy menunjukkan maha karyanya pada Hans.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Of 5 ✔ [Terbit]
Romance#Hot Duda Series 1 Start: 12 September 2019 Finish: 12 Desember 2020 Cerita ini masih lengkap dan meskipun sudah ending aku harap, kalian tetap memberikan dukungan ya dengan cara vote dan komen. Terima kasih untuk kalian, semoga suka dengan kisah X...