Levin Pov: Lost in Korea

1.2K 30 15
                                    

"Tir, emang lo tahu jalan ke sana?" tanyaku memelas, setelah hampir dua puluh menit mengikutinya berjalan tak tentu arah.

Petir mempererat dekapan tangannya di tubuhnya sendiri, kemudian berbalik tiba-tiba.

"Heh, Seoul itu gak gede-gede amat, lo tenang aja. Pasti kita sampe!"

Oh Tuhan, bukan masalah itu. Kulitnya itu sudah mati rasa atau bagaimana sih? Di suhu sedingin ini, mungkin kucing saja tak sanggup berkeliaran. 

"Tir, please dong, kita nunggu bis aja. Perasaan tadi ada halte deh. Lo masa mau sih keliaran di jalanan gini?" bujukku, sambil memerhatikan jalan besar di samping trotoar yang kami lewati, serta daretan panjang pertokoan di seberang jalan.

"Gue juga udah laper banget, pulang aja yuk..." kataku lagi.

"Bawel! Ya udah, panggil taksi, sekalian gue anter lo ke rumah. Lo tahu nama daerahnya kan?"

Ya ampun, tentu saja. Kami kan tak terlalu jauh dari sana. Kami bahkan baru berjalan beberapa menit dari sekolah.

"Iya, namanya... emmm.... Ge... mmm... Gyeongsan? Gyeongnam? Gangnam? Hm... Gyeongsan deh kayaknya..."

"Hah? Gyeongsan? Yakin lo?

Sejujurnya....

"Engg... yakin kok!"

Shit! Lagi-lagi aku berbohong.

"Perasaan namanya asing? Bener gak salah nama?"

"Iya bener! Buruan panggil taksi!"

Star SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang