2 - Dia

108 7 1
                                    

Warning!!
Upayakan vote sebelum membaca yah hehe:)

🍁🍁🍁

Bel berbunyi. Menandakan jam istirahat. semua siswa SMA NEGERI 1 berhamburan keluar dari kelas menuju ke kantin, bagi mereka kantin adalah surga.

Saat itu siswa dan siswi SMA NEGERI 1 sedang melakukan ulangan kenaikan kelas.
Dan hari ini merupakan hari terakhir bagi ulangannya. Ifah dan ketiga sahabatnya sedang duduk di muka kelas ips 3.

Seperti biasa mereka selalu dan selalu melakukan kegiatan yang sangat membuat semua orang sangt kesal termaksud rita. Dia sangat tidak suka kepada ifah, teya dan ira kalau mereka sedang melakukan kegiatan tersebut. Yaa tiktok mereka bertiga bagai ratu-ratu tiktok yang sangat tergila-gila dngan tiktok:)
Tetapi ketiganya tidak peduli dengan amarah rita.

" eh gaje stop napa,berisik tau" ketus rita sangat kesal dengan kelakuan ketiga sahabatnya itu yang semakin menjadi jadi.

"apaan sih rita" balas teya.

"Iya rit, kenapa sih nggak seneng banget kayaknya sama kita " sambung ira.

"udahlah rit, kenapa si?" ucap ifah, kemudian berjalan kearah rita dan duduk di sebelahnya.

"lo kenapa rit? Pms yah?" tanya ifah kepada rita.

"gak kok, gak suka aja sama tuh barang" ucap rita sembari menghenduskan napas berat.

"iyaiya gue ngerti" ujar ifah dengan nada agak sedikit pelan.

" pliss faah, hapus aja tiktok dari ponselnya ira" rengek rita.

" eh? Gak bisa rit, itu haknya ira. Masa gue ngambil ponselnya terus hpus tiktok sih? Kan nggak sopan" ucap ifah.

"gue udah gak tahan lagi yah sama kalian. gak malu apa di liatin banyak orang apalagi anak kelas kita. Lo udah tau kan gimna reaksi mereka kalo liat kalian seperti orang gaje kayak gitu." ucap rita menasehati ifah.

" iyaiya kok, gue tau. Tapi kan gak seharusnya mereka marah! Atau ngerasa risih gitu. Kita main tiktok juga nggak make ponsel mereka. Kenapa mereka harus sibuk ngurusin kita?" ujar ifah kesal.

"serah lo deh, yang penting gue udah ngingetin." rita mulai pasrah.

Keheningan terjadi di antara mereka berdua, mereka hanya duduk dan menundukkan kepala mereka.

"ifah?" panggil rita memecahkan keheningan tersebut.

"iya rit, kenapa?" tanya ifah.

"lo lagi dekat gak sekarang sama orang?" tanya rita dengan sedikit ragu. Karena ia takut kalau bertanya ini kepada ifah, bisa bisa ifah marah besar kepadanya, karena ifah sangat tidak suka lagi kalau udah bahas tentang cowok,ifah udah lama tidak pacaran dan hanya dia saja yang masih tidak ingin mempunyai pacar ataupun gebetan.

"iya" jawab ifah singkat.

"hah? Sama siapa? Kok lo gak cerita sih?" kesal rita dengan nada yang sngat tinggi sehingga membuat semua orang menatap mereka berdua.

"apaan sih rit, lebay banget lo. Gue emang dekat sama orang, dan orang itu lo. Lo nggak liat apa sekarang gue duduk dekat lo?" ujar ifah bercanda.

"iihh bukan itu maksud gue" rengek rita dengan kekesalan.

"terus apaa?" tanya ifah sangat dingin.

"lo nggak peka'an banget sih, maksud gue lo udah punya belum pacar atau gebetan gitu?" tanya rita penasaran.

"kenapa nanya kayak gitu?" ifah kembali bertanya kepada rita.

"gak kok gue cuman mau nanya aja, soalnya gue punya temen. Dan dia ingin dekat sama lo." ucap rita membuat ifah sangat kaget.

"hah? Emang siapa?" tanya ifah sangat penasaran.

"dia itu teman lintas lo sama ira" ujar rita.

" teman lintas? Kan banyak." ifah mulai semakin penasaran.

"hahah teman gue ternyata penasaran juga. Biasanya kalau udah bahas tentang ini lo pasti cuek banget." ledek rita kemudian memukul pundak ifah.

Ifah meringis kesakitan. "ish apaan sih rit, kan sakit."

"iyadeh gue kasih tau orangnya ke lo, tapi  jangan kaget yah." peringat rita kemudian menyodorkan jari kelingkingnya kepada ifah.

"janji yah  jangan kaget?"

"iyah janji" jawab ifah kemudian melingkarkan jari kelingkingnya ditangan rita.

"mau nggak fah dekat sama zul? teman gue." ucap rita dengan berbisik di telinga ifah.

Ifah hampir terkejut dengan perkataan yang di keluarkan oleh sahabatnya itu, tetapi dia bersikap biasa saja. Karena ia sudah janji kepada sahabatnya itu bahwa dia tidak akan terkejut.

"ap.. Apa? Zul? Cowok yang jutek itu?" tanya ifah sedikit terkejut.

" iya fah, mau nggak?" tanya rita sekali lagi.

"gue pikir pikir dulu yah rit, gapapa kan?" ucap ifah.

"iyaiya gapapa kok, lagian zul juga bilang sama gue dia juga mau berusaha buat lupa sama mantannya dulu, setelah itu baru dia ingin dekat sama orang."

"iyadeh" jawab ifah singkat.

Mereka berdua pun tidak bercerita kembali, terjadi keheningan antara mereka berdua. Teya dengan ira juga masih sibuk sama kegiatan yang tidak berguna itu, sehingga mereka tidak tau apa yang diceritakan oleh ifah dan rita.

************




Jangan lupa tinggalkan jejak kalian:)
Love you readers ❤

Me You And Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang