17 - trauma?

49 5 1
                                    


Happy reading!!!
Upayakan vote sebelum baca:)

🍁🍁🍁


Pagi itu ifah pergi berangkat ke sekolah, kini ia pergi ke sekolah dengan zul karena mereka sudah baikan.

Mereka pun sampai di sekolah, teman-teman ifah melihat ifah bersama dengan zul mereka terlihat bingung, bagaimna bisa ifah pergi sekolah dengan zul? Secara mereka itu udah tidak saling sapa hampir 2 minggu.

Zul pun pamit kepada ifah untuk pergi ke kelasnya "gue duluan yah"

"iya hati-hati" jawab ifah.

Ifah pun menuju ke kelasnya.
Sebelum ifah masuk ke kelas, sahabat-sahabat ifah mencegahnya untuk masuk karena ada something yang harus mereka tanyakan kepada ifah.

"lo kenapa bisa berangkat bareng dengan dia?"

"kok bisa lo pergi sama dia?"

"udah baikan yah?"

"kok gak cerita-cerita sih?"

Itulah pertanyaan dari sahabat-sahabat ifah yang membuatnya sakit kepala karena harus menjawabnya satu persatu.

"kalian mau gue jawab disini? Kalian gak tega apa gue baru aja dateng belum duduk kalian udah nyuruh gue buat ngejawab semua pertanyaan kalian yang menurut gue agak gak penting"

"ini penting fah, lo baru aja marahan sama zul hampir dua minggu tau nggak, terus tiba-tiba lo datang ke sekolah dengan zul? Apa itu nggak buat kita kaget?" ucap teya.

"lo udah baikan ya sama dia? Kok nggak ngomong sama kita!" ucap ira kesal.

"jadi lo udah nurutin semua perkataan gue?" ucap rita membuat kedua temannya itu bingung.

"maksud lo apa?" ucap teya bertanya kepada rita.

"jadi gini, gue tuh udah muak dengan sikap  egois mereka berdua. Marahan hampir dua minggu, nggak ngasih kabar satu sama lain terus nggak tau masalahnya apa! Yaudah gue suruh aja tuh ifah buat ketemu sama zul terus bicara sama dia kenapa dia berubah. Jadi gitu mungkin karena itu ifah dengan zul udah baikan. Apa benar fah?" Ucap rita.

"hhmm" ucap ifah mengangguk.

"bagus deh kalo gitu" ucap mereka bersamaan.

****

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat.
Ifah dkk segera ke kantin. Selama perjalanan mereka bercerita dan tertawa gak jelas. Tiba-tiba ada seorang cowok yang memegang pundak ifah seraya memanggil nama Ifah. "ifah?" ifah menepisnya dengan kasar. Ifah pun melihat siapa cowok yang berani memegangi pundaknya itu.

"elo? Gak sopan banget sih. Kenapa lo masih ngejar-ngejar gue? Hah?" ucap ifah kesal.

"maaf fah, tolong beri aku kesempatan lagi fah, aku masih sayang sama kamu fah. Aku mohon balik sama aku yah. Aku akan perbaiki hubungan kita!" ucap difan memohon.

"nggak, nggak akan. Lo udah cukup buat gue menderita. Gue gak bakal nerima lo lagi. Lo nggak usah sok polos di depan gue. Niat lo itu jahat. Gue tau dari awal lo itu jahat sama gue. Lo nggak benar-benar ingin balik sama gue. Lo deketin gue lagi karena lo ingin nunjukkin ke pacar lo itu kalo lo bisa dapetin gue dengan cepat! Lo pikir gue bego? Gue udah dengar semuanya!" ucap ifah.

Me You And Memories (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang