Happy reading!
Upayakan vote sebelum baca:p
Part ini agak pendekkan yah gais🍁🍁🍁
Sesampainya ifah dirumah dari acara ira tadi ifah terlihat sangat lelah. ia berpikir agar membersihkan badannya terlebih dahulu sebelum tidur. Ifah pun menuju ke kamar mandi dan segera membersihkan dirinya.
****
Ifah keluar dari kamar mandi dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Ifah hampir lupa ia harus mengetahui zul sudah sampai di bali atau belum.
Ifah mengambil ponselnya dan mencari nama zul kemudian mengirimkan pesan kepadanya.
Zulfikar❣️
hai zul? Udah sampe?
22.30Belum ada balasan dari zul, ifah pun keluar dari aplikasi watsapp. Kini dia beralih ke ignya dan melihat sg dari zul. Ternyata zul telah sampai dengan selamat di bali. Tapi.. Kenapa pesan ifah zul tidak membalasnya?
Ifah sangat menunggu balasan pesan dari zul. Tetapi zul belum membalasnya. Ifah berpikir positif " mungkin zul sibuk"
23:00. Zul akhirnya mengirim pesan kepada ifah.
Zulfikar❣️
Hai zul? Udah sampe?
22.30Iy, udh tadi
23.00oh bagus lah, terus lagi apa sekarang?
23.01Lagi makan
23.05ooh yaudah lanjutin aja makannya
23.05
-readIfah bingung kenapa balasan pesan dari zul sangat singkat? Bahkan zul tidak menanyai kabar ifah sedikit pun. Tapi ifah tetap sabar "mungkin zul sibuk"
****
Sudah dua hari zul dan ifah tidak saling mengirim pesan dan tidak mengabari satu sama lain. Zul terlihat sangat sibuk sampe-sampe ia tidak mengabari ifah.Pagi itu ifah pergi ke sekolah dengan raut wajah yang sedikit murung. Ia memikirkan kenapa zul jadi cuek begini? Apa karena waktu itu ifah menolaknya?
*kelas
Ifah memasuki kelasnya terlihat ketiga sahabatnya yang sedang menunggunya."tumben lo datang telat fah, biasanya sebelum kita-kita pada dateng lo udah ada" ucap rita bertanya.
Ifah hanya terdiam dan berjalan menuju ke tempat duduknya yang bersampingan dengan tempat duduk rita.
Ifah tidak merespon pertanyaan dari sahabatnya yang sedang menanyai kenapa ifah murung seperti ini? Tidak biasanya.
"lagi ada masalah ya sama zul?" Ucap rita.
Seketika semua hening. Teya dan ira menghentikan bacotan mereka Karena mendengar pertanyaan dari rita.
"masalah apa lagi lo sama zul?" tanya teya ngegas.
"lo masalah lagi sama dia? Oh nooo!!!" ucap ira emosi.
"emang yah tu anak, suka banget bikin anak orang galau" ucap teya.
Ifah lagi-lagi terdiam, tidak mau menjawab pertanyaan ketiga sahabatnya itu.
"fah, jangan diem kayak gini dong, pliss!" Ucap rita memohon.
"iya fah, ngomong sesuatu kek" ucap ira.
"gueee..." ifah mulai berbicara.
"gue nggak tau ini masalah atau nggak, tapi belakangan ini zul selalu cuek sama gue. Dia udah nggak mengirim pesan sama gue. Dia udah nggak ngasih kabar sama gue. Dia hilang kabar." ifah menghentikan perkataannya dan menarik napas pelan-pelan dan kemudian lanjut bercerita.
"gue tau dia lagi ada kegiatan disana, gue tau dia sibuk. Tapi seenggaknya dia ngasih kabar ke gue. Jangan bikin gue khawatir kayak gini" ucap ifah jelas.
Mendengar itu ketiga sahabatnya sangat marah. Kenapa zul seperti ini lagi? Zul sepertinya ingin di hajar sama ketiga sahabat ifah itu.
Teya yang mendengar itu mulai berbicara.
"maksud dia apa bikin lo kayak gini? Dia emang gak tau diri banget yah, gak bersyukur banget punya cewek yang sayang dan tulus sama dia. Dia kira lo itu boneka apa?"Mendengar teya berkata itu ifah langsung mengingat kejadian 7 bulan yang lalu. Difan yang pernah ia sayang meninggalkannya begitu saja. Apa zul juga akan melakukan seperti apa yang dilakukan difan padanya?
"lo udah coba nanya belum dia kenapa bisa cuek lagi kayak gini? Tanya rita.
"bagaimana gue mau nanya rit, dia aja nggak pernah chat gue" ucap ifah menunjukkan raut wajah sedih.
"lo udah coba chat dia?" tanya teya. Ifah hanya menggeleng. Saat zul tidak mengirimkan pesan kepada ifah, ifah juga tidak berniat mengirimkan pesan kepada zul.
"pantesan aja zul nggak ngasih lo kabar. Lo sih nggak chat dia" ucap teya.
"gue nggak bisa. Gue ingin banget mengirimkan pesan kepada dia. Tapi gue takut dia balasnya singkat lagi. Dalam pikiran gue selalu berpikir dan mengingat perkataan gue sendiri mungkin zul sibuk gue selalu mencoba berpikir yang baik-baik aja tentang dia. Gue takut kalau gue kirim pesan ke dia entar dia ke ganggu" ucap ifah memperjelas.
"yaudah terserah lo aja" ucap teya yang mulai malas dengan sikap ifah.
*****
"jika ia mencintaimu, kemungkinan terbesar adalah ia takkan membiarkanmu menunggu terlalu lama tanpa kepastian yang jelas."
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian :)
Love you readers ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Me You And Memories (END)
Teen FictionUntuk mereka yang datang lalu pergi, dan kau yang datang kuharap kan menetap. Tetapi.. Disaat aku yakin kau adalah orang yang paling membahagiakan, kau membuktikan bahwa aku keliru. Aku hancur, runtuh, kecewa. Dan ini kisahku... -ifah karolina anggi...