Part 4

1.2K 61 0
                                    

Tita pun kini hanya berdua dengan CEO baru tersebut. Tita yang masih kaget dengan ucapan CEO nya, menatap tajam ke arah wajah CEO nya dan berkata...

" Tolong lepasin tangan saya pak. Tangan saya sakit...!!! "

" Sakit? Kamu bilang tangan kamu sakit? Hati aku lebih sakit dari pada tangan kamu ini? "

Tita berusaha keras melepaskan pegangan tangan CEO nya dan kembali berkata...

" Sakit. Tolong lepaskan tangan bapak... "

Saat CEO Tita melihat wajah cantik Tita meringis kesakitan, CEO Tita pun langsung melepaskan pegangan tangannya dan berkata...

" Sorry. "

Tita langsung menatap tangannya yang Merah, mengelus-elusnya sambil sedikit meringis. CEO Tita tadi melihatnya langsung berkata...

" Sorry ya, Ta. Aku khilaf. Tapi tunangan kamu itu siapa? "

Tita kembali menatap wajah CEO tadi dan berkata...

" Bapak ngapain sih dari tadi tanyain tunangan saya terus? Bapak nggak berhak ya ikut campur urusan pribadi pegawai bapak. Lagi pula bapak tahu dari mana nama lengkap saya tadi? "

" Tunangan kamu siapa Tita...?!?! Ayo jawab...?!?! "

Ucap CEO tadi dengan nada tinggi sambil memegang kedua pundak Tita dengan sangat keras. Tita yang kesakitan langsung berkata...

" Auw...sakit...!!! "

" Sorry...sorry..."

Ucap CEO Tita langsung melepaskan pegangan tangannya di kedua pundak Tita. Tita yang sangat kesal langsung menginjak sepatu CEO nya dengan ujung tumit sepatu tingginya, berlari dan berkata...

" Dasar CEO gila !!! "

" Auw...!!! Ta...!!! Tita...!!! Tungguin aku...!!! "

Ucap CEO Tita yang kaget langsung berteriak kesakitan, mengejar Tita dan berteriak-teriak memanggil-manggil nama Tita.

Tita yang dejavu teringat kembali saat masa-masa di SMU dulu. Saat Tyo teman baiknya sering mengejar-ngejarnya dan memanggil-manggil namanya.

Tanpa Tita sadari Tita berhenti berlari dan meneteskan air matanya. CEO Tita yang berhasil mengejar Tita berdiri di depan Tita, menghapus air mata Tita dan langsung berkata...

" Kamu ngapain nangis sih Ta? "

Tita yang tersadar dari lamunannya langsung menepis kedua tangan CEO nya dan berkata dengan ketus...

" Bukan urusan bapak...!!! "

Tita kembali berjalan cepat-cepat meninggalkan CEO nya. CEO Tita kembali berjalan dengan tertatih-tatih sambil teriak-teriak...

" Ta...!!! Tita...!!! Kamu mau kemana? Jangan tinggalin aku, Ta. Tita, kamu juga belum jawab pertanyaan aku tadi. "

Tita tidak memperdulikan semua ucapan CEO nya dan menuju ke toilet. Saat di depan toilet, Tita langsung berkata...

" Bapak CEO yang terhormat, ngapain bapak ngikutin saya sampai ke depan toilet gini? Ini toilet untuk pegawai wanita...!!! Bapak bisa baca kan? "

" Sorry sorry. "

Tita pun langsung masuk ke dalam toilet, mengkunci pintu kamar mandi,  duduk berjongkok di pojok kamar mandi, memeluk kedua lututnya sendiri, berlinangan air mata dan berbicara sendiri di dalam hati...

" Tyo, loe dimana? Gue kangen sama loe, Yo. "

" Loe baik-baik aja kan Yo? "

" Loe masih hidup kan Yo? "

Tita terus menerus menangis dalam diam dan CEO Tita terus menerus bolak-balik menunggu Tita di depan toilet sambil teriak-teriak...

" Ta, kamu lagi ngapain sih di dalam toliet? Kamu kok lama banget sih. "

" Ta, kamu sakit perut ya? "

" Ta, kamu nggak tidur kan di dalam toilet? "

" Ta, kamu nggak pingsan kan di dalam toilet? "

" Ta, kamu dengar aku nggak sih? "

Tita sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari CEO nya. CEO nya yang sangat kesal langsung masuk ke dalam toilet wanita begitu saja.

TTS (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang