Part 13 (End)

1.7K 63 1
                                    

Keesokkan harinya...

Di Minggu siang, Tyo mengajak Tita pergi ke rumah orang tuanya. Saat di halaman depan rumah Tyo, Tita yang selalu cerewet tiba-tiba mendadak menjadi pendiam. Tyo yang melihatnya langsung berkata...

" Kamu kenapa sih Ta? Nervous ya? "

" Iya. Gue nervous banget Yo. "

" Ta, jangan ngomong loe gue lagi donk. Please, ngomong aku kamu aja ya? "

" Iya Yo, sorry. "

Tyo mengusap-usap lembut punggung tangan Tita dan berkata...

" Udah jangan nervous, kamu relax aja ya, Ta. Mami papi aku orangnya baik banget kok. "

" Yo, kamu yakin nggak kedua orang tua kamu mau terima aku apa adanya? Aku kan dari keluarga biasa aja, beda dengan kamu. "

" Iya Ta, mami papi aku pasti mau kok terima kamu apa adanya. "

" Mami papi kamu nggak akan paksa-paksa kamu lagi kan seperti saat kamu kuliah di luar negeri dulu dan kerja di perusahaan padahal kamu baru pulang dari luar negeri dan masih jetleg. Mereka nggak akan paksa-paksa kamu buat ninggalin aku dan paksa-paksa kamu buat nikah sama wanita lain pilihan mereka berdua kan? "

" Iya, Tita. "

" Yakin? "

" Iya. "

" Nggak bo'ong? "

" Iya. Aku udah bilang kok sama papi mami, mereka berdua merestui rencana pernikahan kita berdua. Kamu takut ya Ta kehilangan aku? "

" Iya Yo. Aku nggak mau lagi kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Aku nggak mau lagi berpisah dari kamu. Cukup 7 tahun yang lalu kita berdua berpisah. "

" Iya Ta. Aku juga nggak mau kok kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Aku juga nggak mau kok berpisah lagi dengan kamu. Cukup 7 tahun yang lalu kita berdua berpisah. "

Ucap Tyo lembut. Tyo pun perlahan-lahan memeluk tubuh Tita dan mencium kening Tita dengan lembut. Tidak lama kemudian mereka berdua masuk ke dalam rumah orang tua Tyo dan bertemu dengan kedua orang tua Tyo.

Pertemuan pertama yang menegangkan bagi Tita, lama kelamaan berubah menjadi menyenangkan bagi Tita. Apalagi kedua orang tua Tita sangat welcome dan menerima Tita apa adanya.
________________

1 bulan kemudian...

Tita dan Tyo berdiri di atas pelaminan sambil satu persatu menyalami para tamu undangan yang hadir di pernikahan mereka berdua. Saat rekan-rekan kerja di ruangan Tita bersalaman dengan Tita dan Tyo, tiba-tiba mereka berbisik-bisik...

" Ta, katanya loe setia sama tunangan loe. Ini apaan, tergoda juga kan loe sama CEO baru di kantor kita yang super ganteng dan super tajir. "

" Iya Ta, katanya kita semua nggak boleh putusin pacar-pacar kita demi pak Tyo. "

" Loe juga bilang kita bertiga matre. Nggak tahunya loe sendiri yang matre. Pengkhianat loe, Ta...!!! " 

" Pak Tyo ini orang yang sama kok dengan foto yang selalu ada di meja kerja gue dulu. "

" Bohong banget loe, jelas-jelas beda. Iya kan teman-teman? "

" Iya. "

" Foto itu wajah asli saya dulu sebelum operasi plastik. "

" What? Operasi plastik? "

" Pantesan wajah bapak seperti oppa oppa Korea. "

" Kenapa pak wajah bapak harus di operasi plastik? Biar tambah ganteng ya pak? Tapi foto lama juga ganteng kok. "

" Dulu saya kecelakaan dan wajah saya harus di operasi plastik. "

" Oh. "

Setelah acara resepsi pernikahan selesai, Tyo dan Tita pun pergi berbulan madu di Bali. Saat malam pertama mereka, mereka berdua berciuman dengan sangat mesra. Tiba-tiba Tita menghentikan ciuman mereka berdua dan langsung berkata dengan ekspresi wajah yang sangat serius...

" Yo, bibir kamu rasa plastik. "

" What? "

Ucap Tyo sangat kaget. Tiba-tiba Tita tertawa terbahak-bahak.

" Ha...ha...ha...becanda. "

" Tita...!!! "

THE END.

TTS (1-13 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang