Sudah berapa kali update sih dalam sehari ini?
Banyak kan? Huhu
Ayok sini! Seperti biasa sungkem dulu sama Bundamu!
Enzoy ya zheyeng!💜
•'•
Taehyung pulang kerumah dengan perasaan bahagianya, karena menurutnya hari ini dia akan selalu disambut hangat oleh sang calon istrinya itu.
Taehyung masuk kamar dan disuguhkan dengan pemandangan Jungkook yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Sayang?"
"Eh-Taehyung?"
Taehyung tersenyum dan menyimpan coatnya ditempat itu. Menghampiri Jungkook diranjang dan duduk disebelahnya.
"Lagi apa, hm?"
"Main game!"
Taehyung terkekeh dan mengusap surai Jungkook tenang, sakit.
"Kamu tuh ya, bukannya belajar-besok hari senin, aku mau adain ulangan harian lho," ucap Taehyung dengan deep voicenya.
Jungkook mem-pause gamenya dan menatap tunangannya itu lamat.
"Kan kamu ini gurunya-ya berarti, kalo nilaiku jelek, kamu bisa rubah jadi bagus dong?!" kata Jungkook antusias.
"Ey, mana bisa? Melanggar itu, curang!"
"Ih Taehyung! Aku kan-"
"Iya, calon istri iya, sayangku.."
Jungkook tersenyum dan menyenderkan kepalanya di dada bidang calon suaminya itu.
Why so different, huh?
Sakit..
Jungkook kembali fokus main game dalam pangkuan Taehyung, si dominan hanya bisa terkekeh saat melihat bagaimana begitu antusiasnya Jungkook memainkan game itu.
Lucu sekali, dasar bayi.
Iyalah, Jungkook masih delapan belas tahun. Masih wajar kan buat main game kayak gini?
Mengusap surai legam calon istrinya itu sayang.
"Jungkook?"
Jungkook hanya bergumam.
"Aku mau tanya sesuatu sama kamu, sayang. Boleh?"
"Huh? Apa itu?" kata Jungkook yang mana doi masih sibuk sama ponselnya.
Taehyung terkekeh sebentar dan mengadahkan wajahnya-menahan air yang akan jatuh dari tempatnya.
"Kamu tau kan seberapa sayangku ke kamu, Jung?"
Jungkook terasa mengangguk.
"Inget sampai kapanpun, ya?"
"-Aku, Kim Taehyung. Akan selalu sayang.. Sekali sama kamu, Jungkook. Sampai kapanpun itu, cintaku akan terus mengalir, walau sampai aku tutup usia pun, aku sepertinya akan terus mengingat kamu, Jungkook."
Jungkook mendongak dan memberhentikan gamenya, menatap Taehyung penuh tanya.
"Tae-"
"Kita akan terus bersama 'kan, sayang?" tanya Taehyung dengan suara paraunya.
Air mata menetes begitu saja dengan cepatnya dari pelupuh mata Taehyung.
Jungkooo sontak kaget.
"Eh-"
"Aku, Kim Taehyung. Lelaki yang sangat lemah kalau aku nantinya, akan ditinggalin kamu, Jungkook. A-aku takut, aku takut sekali, kamu pergi dariku, sayang.." lirih Taehyung sambil meraba area pipi gembil Jungkook.
Jungkook terhanyut dalam perasaan Taehyung.
Dirinya pun tak kuasa menahan sedihnya.
"Aku gamau, aku gamau kamu dimilikin orang lain selain aku. Persetan-aku emang egois, aku cuma sayang dan cinta sama kamu, begitu pun aku, aku mau disayang dan dicinta sepenuhnya sama kamu, sayang.. Selamanya.."
"T-tae-"
"Kamu akan tetap cinta aku kan sayang?"
Jungkook mengangguk sebagai jawaban.
Air mata Taehyung tak bisa dibendung saat ini. Keluar dengan bebasnya.
"Aku lelaki yang tak kuat kalau sudah bersangkutan dengan kasihku, Jungkook. Aku? Sayang.. Sekali sama kamu, sayangku.."
"Kamu harus ingat ini, kita bersama dalam waktu yang tak diduga. Dan siapa tau, kita akan dipisahkan dengan waktu yang tak diduga juga?"
Jungkook menangis disana, menutup mulutnya.
"Taehyung.. hiks.."
Jungkook mendongak dengan mata sembabnya.
"K-kamu kenapa ngomong kayak gitu? hiks.. Gaboleh, Taehyung. Kamu gaboleh ngomong kayak gitu.. hiks.."
Taehyung tersenyum nanar.
"Aku cuma menerka nerka, Jungkook."
"Aku hanya berharap, aku akan bisa terus bersama kamu, dan hanya akan ada satu yang bisa memisahkan kita, sayang."
Jungkook menatap Taehyung.
"Maut, hanya maut yang bisa memisahkan takdir kita."
"Taehyung-hiks.."
"Kenapa, hm?"
"A-akhir akhir ini kamu kenapa? Kenapa kamu ngomong yang lain lain terus? huh? Hiks.."
Taehyung menggeleng dan tersenyum.
"Aku ngga ada maksud apa apa, cuma mau sampaikan seberapa sayang dan cintanya aku ke kamu, sayang."
"Y-ya aku ngerti, T-taehyung tap-"
"Jungkook?"
"Huh?"
Tatapan Taehyung yang penuh harap itu membuat Jungkook semakin penuh mempertanyakan semuanya.
"Tolong jaga Youra ya? Jaga Youra dan rawat Youra dengan kasih sayang juga cinta yang tulus dari kamu ya, sayang?"
Jungkook mengangguk patuh.
"Aku gaakan kecewain kamu, Taehyung. A-aku udah anggap Youra sebagai anak kandungku sendiri."
Taehyung tersenyum dan mengecup pelipis Jungkook.
"Aku tau, aku tau seberapa cinta dan kasih sayang kamu ke Youra, begitu juga dengan aku, iya?"
Jungkook mengangguk dan tersenyum simpul.
"Tinggal satu langkah lagi, Jungkook-itupun kalau Tuhan mengizinkan, Kita akan benar benar sah sebagai pasangan suami istri."
"-a-aku sangat tunggu sekali acara itu, sekitar satu minggu lagi, satu minggu lagi kita bersama-dalam ikatan yang sah, sayang."
Jungkook kembali mengangguk.
"Aku akan terus memantaumu, akan terus menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang padamu, Jungkook."
"Jeon Jungkook?"
"Hum?"
"I love you so much to death, Baby."
Boleh minta semangatnya zheyeng?
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Guru - taekook ☑
Fanfiction" Berani melawan pada gurumu sendiri, huh? " - Kim Taehyung (25). " Cih, ngapain? you and i are human, so? why be scared?" - Jeon Jungkook (18).