Bicarakanlah bersama hatimu kepada siapa dia akan menuju? Bukan untuk mendikte seolah dia tidak tahu bagaimana seharusnya kita mengambil sikap atas perasaan yang keliru_________________________________
🍄🍄
SESUNGGUHNYA bumi harus terguncang dengan hebat ketika merasakan gejolak yang ada di poros magmanya. Ingin memuntahkan lava dan material vulkanik untuk menunjukkan kepada dunia betapa kuasanya Allah dalam mengatur segala sesuatunya.
Diingatkan kembali ayatullah yang menceritakan maha dasyatnya hari akhir yang akan menerbangkan manusia seperti anai-anai, yauma yakuunun naasu kal faraasyil mabtsuuts, watakuunul jibaalu kal ihnil manfuusy, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Allah maha kuasa dengan segala kebenaranNya.
Mengingat dan meyakini akan hal itu pastilah tidak ada manusia di muka bumi ini yang akan berperilaku buruk. Karena dia akan selalu meyakini bahwa Allah ada disetiap desah nafasnya. Sehingga saat akan melakukan suatu perbuatan yang keliru alarm hatinya langsung mengingatkan untuk kembali berjalan lurus.
Harusnya sedari awal Fatia tidak berharap lebih atas perhatian yang diberikan oleh Hafizh. Beberapa minggu terakhir ini Hafizh memang sangat perhatian kepadanya. Perhatian yang tidak hanya diucapkan melalui mulut namun lebih ditunjukkan kepada sikapnya. Posesif yang diberikan Hafizh kepada Fatia seolah menegaskan bahwa memang Hafizh menginginkannya sebagai wanita yang kelak akan mendampingi hidup dan surganya.
Fatia masih meneteskan air matanya. Tanpa mengucap sepatah katapun akhirnya dia mengeluarkan kotak cincin yang selalu dibawanya kemana-mana. Awalnya Widya dan Puspa hanya diam sambil menepuk pundak sahabatnya. Namun setelah melihat sebuah kotak cincin berwana biru di atas meja akhirnya keduanya saling berpandangan sebelum akhirnya membuka suara untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya ini.
Melihat cincin yang ada di dalamnya, kejadian yang baru saja mereka lihat serta bagaimana ekspresi Fatia tentu saja membuat mereka menyimpulkan bahwa cincin indah itu pastilah diberikan Hafizh kepada sahabatnya.
"Maaf ya Fatia, ini dari Bang Hafizh ya?" gelengan kepala ringan menjawab pertanyaan Widya yang kesannya sangat berhati-hati.
Puspa yang mengetahui ekspresi kecewa di wajah Fatiapun sedikit terkejut dengan jawaban yang diisyaratkan olehnya. Namun Puspa memilih untuk tetap diam, memberikan waktu kepada Fatia untuk menceritakan sendiri apa yang kini sedang dia rasakan.
Butuh keberanian khusus dan kepercayaan yang mungkin akan Fatia berikan kepada kedua sahabatnya. Dengan perlahan dia mulai membuka mulut untuk menceritakan semuanya.
"Aku akan menceritakan sesuatu kepada kalian, tapi tolong jaga rahasia ini. Karena hanya kalian yang tahu dan sedikit percaya bisa menjaga semua ini. Aku tidak pernah menceritakannya kepada siapapun juga termasuk kepada Bang Hafizh." ucap Fatia yang sebenarnya juga belum sepenuhnya percaya kepada kedua sahabat barunya itu. Tapi dia benar-benar membutuhkan pendapat orang lain yang bisa menguatkan keputusannya. Meskipun Fatia telah meminta petunjuk kepada Allah, namun saat hatinya telah yakin mengapa hari ini dia disuguhkan pemandangan yang sungguh sangat menyakitkan hatinya.
"Ceritakanlah Fatia jika itu bisa mengurangi beban yang ada di hatimu." Balas Puspa.
Fatia menceritakan bagaimana dia mengenal seorang Aftab Dayton Aldebaran. Seorang dosen muda yang sangat diidolakan oleh mahasiswi. Karena selain Aftab orangnya pintar dan mudah dalam menyampaikan materi kuliah, dia termasuk orang yang super ramah dan sangat membantu. Tugas itu diberikan kepada mahasiswa sesuai dengan kapasitas mereka sebagai seorang mahasiswa. Kesepakatan toleransi waktu yang sangat demokratis, jika ada mahasiswa yang terlambat datang. Fatia menceritakan tanpa ada yang ditambah atapun dikurangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAULAH KAMUKU [Telah Terbit]
RomanceBesar bersama keluarga utuh meski bukan dengan ibu kandung. Bunda adalah malaikat tanpa sayap yang sengaja dikirim Allah untuk melindungi kami. Menjadi pelengkap hidup Daddy dan surga di mana kami, kelima anaknya bernaung. Meninggalkan rumah untuk m...