[✔️] little thing ; younhan

lima

little thing

"jadi dia?"

Seungyoun baru saja mendudukan bokongnya, tapi nampaknya nona cantik bernama lengkap Choi Yena ini sangat tidak sabaran.

Seungyoun hanya terkekeh sebagai respon pertanyaan Yena yang membuat Yena mendengus dan melipat tangannya di depan dada.

"menyebalkan!" protes Yena

Seungyoun masih terkekeh, "kenapa?"

"dia lucu! Kalau bukan karena kau adalah kakak sepupuku tercinta, mungkin aku akan merebutnya darimu!" ucap Yena dengan lengkungan di bibirnya.

Seungyoun tergelak, lalu menepuk pucuk kepala Yena. "maafkan kakakmu ini karena menyukai sesama,"

"bodoh!"

.
.
.

Yohan berdeham begitu kakinya sampai di meja Seungyoun dan Yena. Yena memasang wajah merajuk, masih kesal dengan kenyataan pria tampan di depannya ini tidak bisa ia miliki.

Namun sayang, Yohan mengartikan ekspresi Yena dengan hal lain.

"ah, aku mengganggu?" tanya Yohan

Yena hanya mendengus, menolak menjawab. Sementara Seungyoun hanya tersenyum lalu menggeleng.

"ada apa Yohan?" tanya Seungyoun

Yohan diam sejenak lalu mengusap tengkuknya. "eum, Sihun bilang aku bisa mengajak kalian bicara karena dia akan menggantikanku di kasir, jadi--"

Yohan diam begitu Yena menoleh dengan cepat ke arahnya. Masih dengan wajah merajuknya, Yena menunjuk kursi di samping Seungyoun.

Yohan menatap Yena dengan bingung. Tapi Yena malah berkali-kali menunjuk kursi di samping Seungyoun hingga akhirnya Yohan mengerti bahwa Yena menyuruhnya untuk duduk.

Lama sekali mereka diam dalam kecanggungan. Yena semakin mengerucutkan bibirnya ketika meliha Yohan dan Seungyoun bergantian.

Sial. Yena semakin tidak percaya diri untuk merebut Yohan.

"ah! Aku menyerah!" ucap Yena secara tiba-tiba membuat Yohan terkejut tapi tidak dengan Seungyoun yang hanya terkekeh geli.

"Yohan, aku Yena. Sudah dengar banyak dari Seungyoun oppa tentangmu, ah, mungkin tidak banyak juga karena kalian baru kenal--tapi, tetap saja. Omong-omong, kita seumuran," jelas Yena panjang lebar

Yohan mengerjab. Masih bingung dengan tingkah Yena yang mendadak berubah. Dan lagi, apa itu maksudnya? Sudah dengar banyak tentangnya dari Seungyoun?

"maaf ya, dia memang seperti itu, Han. Oh, iya. Yena ini adik sepupuku,"

Yohan tertegun mendengar ucapan Seungyoun. Benar apa kata Sihun bahwa Yena hanyalah adik Seungyoun, tapi, bagaimana bisa Sihun tahu?

Yohan melirik Sihun yang sedang melayani pelanggan lalu melirik Yena dan Seungyoun yang entah sejak kapan malah jadi beradu mulut.

Entah kenapa, tiba-tiba saja Yohan mencurigai sesuatu. Semoga saja tidak seperti yang ia pikirkan.

.
.
.

Seungyoun menatap Yohan yang sengaja mengantar ia dan Yena keluar. 'tamu spesial' kata Sihun, sih, begitu. Yena memutuskan duluan dan menunggu Seungyoun di taman terdekat, membiarkan Yohan dan Seungyoun menikmati waktu untuk bicara berdua.

"kapan selesai?" tanya Seungyoun.

Yohan menatap jam tangannya, lalu menimang-nimang. "Mungkin jam 3 aku akan keluar," jawab Yohan akhirnya.

Seungyoun mengangguk, "mau kuantar pulang?" tawarnya.

Yohan diam sejenak dan menatap manik Seungyoun yang menyiratkan ketulusan dalam katanya.

Seungyoun itu aneh.

Bagi Yohan, tentu.

Sihir sederhana dari Seungyoun mampu membuatnya terpaku. Yohan tidak suka.

Apalagi ketika Yohan tahu dia tidak bisa menolak setiap pesona itu, walau hanya seujung kuku.

"akan aku tunggu,"

Seungyoun tersenyum mendengar jawaban Yohan. Tangannya terulur untuk menepuk pucuk kepala Yohan lembut.

Yohan merasa aneh. Sengatan aneh yang mengalir mendesir ke penjuru tubuhnya.

Aneh.

Yohan menyukainya.

"nanti aku kirim pesan, mumpung sudah tahu nomormu," ujar Seungyoun diakhiri kekehan khasnya.

Yohan tersenyum, "baiklah,"

Yohan jadi bertanya-tanya...

Apakah pria rubah ini bisa mengobati lukanya seperti yang Sihun bilang?

little thing

tbc