tiga belas

1.3K 283 61
                                    

little thing


Aneh.



Yohan pikir Seungyoun akan menghubungi selama di Jeju. Nyatanya, pemuda Cho itu sama sekali tidak menghubunginya sejak terakhir kali mereka melakukan panggilan video.




Ah, tidak tidak. Yohan bukan mencarinya, hanya saja, ya begitu. Aneh.



"Sihun!" panggil Yohan begitu Sihun memasuki ruangan mereka.



Sihun menoleh sambil menaruh tasnya. Baru saja datang sudah dipanggil-panggil, haduh.




"apa?" tanya Sihun sedikit jengkel. Dia sedang badmood karena Hangyul merengek tadi pagi.



"eum.."


Sihun menatap Yohan dengan kerutan di dahinya, lalu menghela napas. "katakan dengan cepat. Aku mau mengecek dapur setelah ini," perintah Sihun sambil melepas coat-nya.




Yohan menggaruk kepala, "eum, apa Seungyoun Hyung menghubungimu?"

Alis Sihun terangkat, dia tersenyum kecil. Untung dia sedang membelakangi Yohan, kalau tidak mungkin sahabatnya itu akan mengomentarinya macam-macam.




Oke, Sihun suka Yohan bertanya tentang Seungyoun. Hehe.


Sihun menoleh, memasang wajah datarnya. Ia menghela napas, "memangnya aku siapanya, Han? Untuk apa dia memberitahuku?" tanya Sihun dengan nada selembut mungkin agar tidak dianggap Yohan sebagai sarkas.



Yohan merengut, "aku hanya bertanya," ucapnya pelan lalu melirik ponselnya.



Sihun tersenyum, ingin ia tertawa tapi takut Yohan curiga.



"kenapa kau tidak coba menghubunginya duluan? Mungkin saja dia tidak sempat karena pekerjaannya terlalu banyak," saran Sihun, sudah di ambang pintu dan siap membuka pintu.




Yohan menoleh, mendapati Sihun yang menatapnya lembut.



"Han, kumohon buka hatimu untuknya dan lupakan orang itu," ucap Sihun lalu keluar dari ruangan mereka.






Yohan menatap pintu yang tertutup lalu menatap layar ponselnya.





"apakah sudah saatnya?" tanyanya entah kepada siapa.




.
.
.


Rasanya kepala Seungyoun mau pecah saja. Kadang-kadang ia menyesali keputusannya membuat perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Selain karena proyek kerjasama, wawancara, persetujuan ini dan itu, berkas-berkas yang harus ditandatangani apalagi--




"Pak Seungyoun mana!? Sebentar lagi pemotretan dimulai!"



tolong... Seungyoun itu bos atau model?


.
.
.


"ah, akhirnya aku bisa tertidur pulas! Hahahahahah tiga hari di sini dan yang kulakukan hanya kerja kerja dan kerja!" keluh Seungyoun sambil menggulingkan tubuhnya di atas kasur hotel yang besar itu.




Dia baru saja menyelesaikan mandinya, rambutnya masih setengah kering. Bodoh amat dia masuk angin, yang penting dia bis istirahat dengan tenang malam ini.




Ia menatap keluar jendela yang langsung menghadap ke pantai. Langit malam sangat cantik, ditambah dengan hiasan lampu di sekitaran pantai.





Seungyoun tersenyum. Tiba-tiba saja terbayang bahwa suatu hari dia akan membawa Yohan ke sini, entah kapan, mungkin nanti saat ia sudah berhasil merebut hati pemuda Kim itu.




Baru saja menikmati pantai, Seungyoun dengan cepat duduk begitu mengingat sesuatu.




"Yohan! Aku belum menghubunginya sejak kemarin-kemarin!"




Dengan cepat ia mengambil ponsel di dalam tasnya, lalu membuka layar kunci.




Matanya melotot begitu mendapatkan beberapa pesan. Oh, sebenarnya dia hanya terkejut pada satu pesan yang langsung ia buka.






Yohan

Hyung, kalau tidak terlalu sibuk hubungi aku ya. Hanya ingin memastikan kau baik-baik saja.





Sudut bibir Seungyoun tertarik ke atas. Ia terkekeh kecil lalu menatap pesan itu sekali lagi.




"hehehe,"




"hehehehehehe,"




.
.
.



Yohan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Ia meraih ponsel di atas nakas, lalu merengut kecil begitu tidak menemukan pesan balasan dari Seungyoun.




"apa sesibuk itu?" tanyanya entah kepada siapa, namun kemudian ia hampir saja menjatuhkan ponselnya karena terkejut layar yang tadinya hanya kolom pesan kini berubah menjadi kontak seseorang.




Yohan menelan ludah dengan susah payah, lalu menekan tombol hijau di layat ponselnya.




Beberapa detik kemudian muncul wajah yang dicari-carinya beberapa hari ini.

Beberapa detik kemudian muncul wajah yang dicari-carinya beberapa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"oing? Oh, hai Yohan!" sapa orang itu dengan semangat





Yohan mengangguk pelan. Ia terkekeh pelan membuat Seungyoun menutup wajahnya, sedikit malu.





"k-kenapa kau tertawa?" tanya Seungyoun.




Yohan menggeleng lalu baring terngkurap, "keringkan dulu rabutmu," ucap Yohan sambil nenunjuk rambut Seungyoun yang masih basah.






Seungyoun hanya tersenyum lebar, "nanti bisa kering sendiri!" ucapnya dengan yakin.







"terserah," ujar Yohan sambil tertawa.







Kemudian hening terjalin di antara mereka. Seungyoun betah menatap Yohan dari layar ponselnya sementara Yohan hanya melirik-lirik, sekali-sekali mengalihkan pandangan ketika Seungyoun tersenyum karena tingkah menggemaskan Yohan.





Yohan berdeham, lalu kembali menatap layar. Seungyoun sudah merubah posisinya menjadi baring.






"Hyung sangat sibuk? Kapan kembali ke Seoul?" tanya Yohan, entah apa yang merasuki pikirannya sehingga ia bertanya seperti itu.






Seungyoun mengangguk pelan, "eum, sangat sibuk sampai rasanya aku ingin berhenti saja, haha. Kenapa? Merindukanku?" tanya Seungyoun.







Yohan diam. Seungyoun sudah menduganya, jadi dia hanya terkekeh maklum karena Yohan tidak menjawab pertanyaannya.





"ah, tidak perlu di--"






"iya, aku rindu,"








little thing

tbc

[✔️] little thing ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang