[✔️] little thing ; younhan

dua belas

little thing

Seungyoun pernah bilang dia suka Yohan yang sedang makan? Karena Yohan yang sedang makan itu tingkat keimutannya bertambah berkali-kali lipat.

Oh, ayolah! Seungyoun sudah bucin sejak bertemu Yohan, jadi abaikan saja perilaku dia yang mungkin membuat tidak nyaman.

Yohan lapar, jadi dia tidak terlalu peduli dengan bagaimana Seungyoun menatapnya.

"kau tidak kerja Hyung?" tanya Yohan tiba-tiba membuat Seungyoun terkejut. Bukan apa, dia tidak menyangka Yohan akan membuka suara terlebih dahulu.

Seungyoun diam sejenak, lalu kembali menatap Yohan.

"kau sendiri? Tidak bekerja?"

Yohan bungkam. Loh? Kenapa jadi dia yang ditanya?

Seungyoun terkekeh melihat reaksi Yohan, lalu ia ikut untuk kembali makan.

"apa kau menghindariku? Karena perkataanku tempo hari?" tanya Seungyoun.

Yohan masih memilih diam. Jujur saja, bagaimana kau harus bereaksi ketika ditanya seperti itu?

Seungyoun tersenyum tipis, "aku akan ke Jeju besok. Mungkin selama satu minggu,"

Yohan masih diam, lalu melirik Seungyoun sekilas. "lalu?" tanya Yohan.

Seungyoun kembali tersenyum, "aku ingin bertemu denganmu, setidaknya untuk mengisi energiku selama di Jeju,"

Yohan mengerutkan dahi, "kenapa begitu?"

"ya, karena kita tidak akan bertemu.."

"kau bisa menelpon, kan?"

Kedua alis Seungyoun terangkat. Dia menoleh Yohan dengan cepat. Yohan diam, mencoba mencerna kembali kata-kata yang ia ucap baru saja. Oh, astaga. Yohan sepertinya tidak sadar.

"jadi, kau mengizinkanku menghubungimu selama aku di Jeju?" tanya Seungyoun dengan riang.

Yohan menggigit bibirnya, "y-ya,"

"baiklah!"

Yohan... Lain kali pikirkan dulu ya...

.
.
.

Yohan menggeleng tidak mengerti. Malam di hari yang sama dengan makan bersama Seungyoun, Yohan dibanjiri dengan pertanyaan mau oleh-oleh apa dari oknum csy.

Lalu tak lama Yohan malah dihadiahi oleh panggilan video yang membuatnya untuk terkekeh.

Yohan mengangkatnya. Tiga detik kemudian muncul sebuah ruangan yang Yohan yakini adalah kamar milik Seungyoun. Tak lama dari itu, berterbangan baju-baju dari arah kiri membuat Yohan mau tak mau terkekeh melihatnya.

"oh? Kau menjawabnya?" wajah Seungyoun memenuhi layar. Dengan tersenyum bodoh ia melambaikan tangannya pada Yohan.

"tidak lagi menghindariku?" tanya Seungyoun yang dihadiahi wajah datar oleh Yohan.

Seungyoun terkekeh, lalu kembali berdiri dan pergi entah kemana. Yohan dapan mendengar suara grasak-grusuk dari arah belakang lalu Seungyoun kembali muncul dengan satu koper besar.

"Yohan, kau mau oleh-oleh apa?" tanya Seungyoun setelah duduk nyaman di bawah tempat tidur, hendak menyusun bajunya.

"apa saja tidak masalah," jawab Yohan, matanya menjelajahi barang-barang yang akan Seungyoun susun di dalam kopernya.

"kalau begitu aku akan bawa cintaku sebagai oleh-oleh,"

"apa-apaan," protes Yohan dengan datar

Seungyoun tertawa, lalu kembali melanjutkan acara menyusun bajunya.

Seungyoun bercerita sepanjang kegiatan mengepak, Yohan hanya sesekali menimpali atau sesekali terusik dengan Seungyoun yang salah menaruh barang di dalam kopernya, sampai-sampai tidak terasa Seungyoun sudah selesai dengan koper dan Yohan yang sudah mulai mengantuk.

"mengantuk?" tanya Seungyoun yang kini mengambil ponselnya dan berbaring di atas kasur.

"hm," jawab Yohan sekenanya.

Seungyoun diam, memandangi Yohan yang sesekali memejamkan matanya.

"Yohan," panggil Seungyoun.

Yohan berdeham sebagai jawaban. Matanya masih mencoba menatap layar walaupun tidak fokus.

"kenapa kau menerima telponku?" tanya Seungyoun pelan

Yohan hanya diam, matanya terpejam pelan-pelan.

"Yohan," panggil Seungyoun lagi. Yohan masih menjawab dengan dehaman yang lemah.

Seungyoun diam menatap Yohan yang terpejam sepenuhnya. Ia tersenyum kecil.

"jangan biarkan aku berharap terlalu banyak darimu,"

"selamat malam,"

Seungyoun mematikan telepon video, membiarkan Yohan terlelap dalam mimpi indahnya.

little thing

tbc

Berharap ada momen younhan eehh malah dapet momen yohangyul awokwowkwkokwk kenapa ga younhan aja ya di hari pertama undangan fashion itu :') tapi gapapa sih