empat belas

1.2K 262 60
                                    

little thing





Mata Seungyoun mengedip beberapa kali sedetik setelah mendengar ucapan Yohan. Nampaknya pemuda Cho itu sedang memikirkan apakah yang ia dengar adalah benar atau salah.






Sementara Yohan sendiri, dengan perlahan-lahan semburat merah nampak jelas di area wajahnya, bahkan hingga ketelinga.






Sekian detik setelahnya, raut wajah Seungyoun berubah bahagia. Yohan membanting ponselnya dan menelungkupkannya di atas kasur.







"Yohaaaaan!! Aku terbang ke Seoul sekarang juga, okeee?!"






"Apa-apan!!"




.
.
.





"Hehehe,"




Yohan ingin sekali memukul wajah Seungyoun yang menyebalkan.





Setelah perdebatan cukup panjang karena Seungyoun yang gila ingin balik ke Seoul menggunakan penerbangan terakhir malam ini, sedangkan Yohan mengatainya gila dan menceramahinya habis-habisan masih dengan ponsel yang ditelungkupkan, akhirnya Seungyoun menyerah dari pada tidak dapat melihat wajah Yohan nantinya.





"aku akan pulang ke Seoul besok," ujar Seungyoun yang kini sudah memiringkan posisinya serta kepala beralaskan bantal.





Yohan memutar bola matanya, "jangan mulai lagi deh," ujar Yohan jengah





Seungyoun terkekeh, "aku serius. Jinhyuk Hyung bilang aku sudah boleh pulang, karena bagian di sini sisanya dia yang mengurus. Aku diminta mengurus yang di Seoul saja," ucap Seungyoun pelan dan lembut.






Yohan hanya berdeham, tidak tahu mau merespon bagaimana lagi.





Lalu hening kembali menghampiri mereka, dengan Seungyoun yang memperhatikan wajah cantik Yohan sementara Yohan sibuk menelisik mata Seungyoun.





"kenapa? Aku tampan?" tanya Yohan tiba-tiba





"cantik," jawab Seungyoun singkat




Yohan hanya berdeham lalu menghindari tatapan mata Seungyoun.





"Yohan," panggil Seungyoun





"hm?"





"apa artinya aku boleh mendekatimu sekarang?" tanya Seungyoun






Yohan diam. Matanya tidak fokus, sesekali melirik layar ponsel, sesekali menatap telapak tangannya.







"bukannya kau memang sudah mendekatiku?" Yohan balik bertanya.






Seungyoun terkekeh. Benar juga, sih.







"maksudku--"











"untuk membuatmu mencintaiku.."







Yohan diam. Masih menolak untuk menatap Seungyoun, tapi bisa kita lihat ia meneguk ludah dengan kasar.







Yohan mengulum bibir, "eum.. bisa kau simpulkan begitu.." ucapnya dengan telinga memerah.






Senyum Seungyoun mengembang sangat lebar. Gila. Hari ini dia benar-benar gila dibuat oleh Yohan. Ah, walaupun dia sudah gila dari kemarin-kemarin, sih.







"Yohan," panggil Seungyoun lagi. Kali ini Yohan menoleh.






Jantungnya berdegup kencang begitu menatap manik Seungyoun yang menatapnya teduh. Senyum kecil menghias di wajah tampannya.







"aku mencintaimu, tunggu aku datang besok,"







Yohan terdiam sesaat, lalu tersenyum dan mengangguk kecil.







"bye.." ucap Seungyoun pelan sambil melambaikan tangannya.




"bye.."






.
.
.










Panik.










Yohan langsung turun dari tempat tidurnya begitu mendapat telepon dari Sihun yang akan segera sampai ke apartemennya.







Sihun bilang, Seungyoun mengalami kecelakaan.





Yohan tidak dapat berpikir jernih. Ia bahkan sudah beberapa kali mencoba menelpon nomor Seungyoun tapi tidak tersambung sama sekali.





Makin paniklah dia. Bahkan meminum susu kesukaannya pun tidak menghilangkan kepanikannya.







Ia menoleh cepat begitu bel dibunyikan. Tanpa melihat siapa, Yohan langsung membuka pintu dan menemukan Sihun yang terkejut.






"Yohan, maaf aku--"





"Yohan!"





Yohan menoleh cepat. Matanya membelalak besar begitu melihat siapa yang berdiri di samping Sihun.






Tiba-tiba kedua alisnya mengerut, air mata pada pelupuk matanya sudah tidak bisa terbendung lagi.





Yohan memukul pundak Sihun dengan keras. Kesal karena dibohongi. Sementara Seungyoun--ya, orang yang berdiri di samping Sihun--menatap keduanya dengan kebingungan.





"Yohan, kenapa menangis?" tanya Seungyoun panik dan menarik tangan Yohan, membawanya dalam pelukan.





Yohan mengeratkan pelukannya, sangat erat. Sambil menangis terisak, menyumpah serapahi Sihun yang hanya menatapnya dengan wajah bersalah.




.
.
.




"kan aku sudah minta maaf! Lagipula aku tidak bohong tentang kecelakaan!" Sihun membela diri.





Seungyoun yang sudah mengerti permasalahan dua sahabat ini hanya terkekeh pelan.





"apa? Kecelakaan apa?" tanya Yohan mengotot karena masih merasa dibohongi.





"ponselnya kecelakaan! Jatuh di wc!"




Yohan mencebik kesal lalu menoleh Seungyoun yang mengangguk mengiyakan, "benar kok, ponselku jatuh saat sedang menelpon Sihun menanyakan keberadaannya di mana,"






"mati total," sambung Seungyoun dengan memperlihatkan ponselnya yang mati.






Yohan kesal. Tapi, dia lega karena bukan kecelakan seperti yang Yohan kira.




Seungyoun tersenyum melihat Yohan, "tapi aku jadi senang--" Seungyoun menggantungkan ucapannya membuat Yohan dan Sihun menoleh.







"kau terlihat benar-benar khawatir padaku," lanjut Seungyoun sambil terkekeh senang.





Yohan?





Jangan ditanya, wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Merah!






"haduh, sepertinya aku pulang saja ya. Nikmati waktu rindu-rindunya, bye!" ucap Sihun singkat lalu dengan cepat bergegas meninggalkan Yohan dan Seungyoun.






Lalu...






Sekarang apa?







little thing

tbc




[✔️] little thing ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang