tujuh

1.3K 297 7
                                    

Hal yang kau pikir sederhana bisa saja menjadi masalah besar untuk kedepannya.




little thing



Sebenarnya, di sana mereka bertemu. Di sebuah panti asuhan kecil daerah Anyang.



Seungyoun yang menginjak usia 7 tahun menatap lelaki imut yang mengikuti ibunya ke mana-mana.




"Yohan, Mama harus mengurus ini dulu hm? Bagaimana kalau--aha!"



Mata Mama Yohan bertemu dengan milik Seungyoun. Seungyoun yang menduduki ayunan hanya mengerjapkan mata tak mengerti begitu Mama Yohan mengajak anak sulungnya itu berjalan mendekati Seungyoun.




"main bersama Seungyoun Hyung dulu ya?"




Genggaman tangan Yohan pada Mamanya terlepas. Yohan hanya mengedipkan mata menatap Seungyoun yang masih kebingungan.




"Nak, Seungyoun bantu tante jagain Yohan ya? Tante masih harus mencuci sprai anak-anak,"





Seungyoun yang memang penurut hanya mengangguk. Mama Yohan tersenyum lalu meraih tangan Yohan dan Seungyoun untuk saling berpegangan.




"yang akrab ya, Mama ke sana dulu,"



.
.
.




Mata Yohan mengerjab begitu selesai mendengarkan penjelasan juga cerita Seungyoun. Seungyoun hanya menghela napas kecil, lalu menutup wajahnya.




"Yah, kau berhak marah karena akupun dengan lancang meminta foto itu dengan Ayah," jelas Seungyoun sekali lagi.




Yohan masih bengong. Belum menangkap benar-benar inti dari cerita Seungyoun.




"jadi maksud Hyung, kita sudah saling kenal sebelumnya?"




Seungyoun menggaruk tengkuk, "yah, bisa dibilang begitu. Walaupun satu kali bertemu itu tidak bisa dibilang kenal,"



Yohan diam sejenak, lalu kembali membuka belah bibirnya.




"jadi, ketika Mama jadi volunteer dan ikut membawaku hari itu, kau kebetulan juga ikut Ayahmu yang seorang fotografer lalu kita bertemu?"




Seungyoun mengangguk. Yohan ikut mengangguk.




"oke, lalu--bagaimana bisa kau benar-benar tau poto anak kecil itu adalah aku yang sekarang--maksudku, kita bahkan tidak bertemu lagi setelah itu,"





Oh, pertanyaan ini lah yang Seungyoun tunggu dari tadi. Nampaknya dia sudah harus mengeluarkan semua rahasianya selama ini, yah, walaupun dia tidak tahu akan berujung apa.





"aku..."




"Yohan aku minta maaf,"





Yohan menoleh. Mengerutkan dahinya begitu mendengar Seungyoun meminta maaf.






"sebenarnya aku sudah tahu kamu bekerja di sana mungkin sekitar dua bulan, tapi bagian bahwa kau adalah pemiliknya aku tidak tahu,"





"aku penasaran, kenapa aku selalu melihatmu yang tersenyum lucu di depan kasir akhir-akhir ini. Aku ingin tahu, dan ingin kenal lebih dekat denganmu,"




"tapi, wajah itu tidak asing. Aku merasa pernah lihat mata bulat itu,"





"kemudian, datang Hangyul.. Dia.. Tunangan sahabatmu, Sihun,"




Mata Yohan membola. Sihun? Jadi selama ini Sihun juga ikut andil dalam permasalahan ini?





"kau jangan marah dengan Sihun. Aku yang meminta dan memaksa untuk sekali saja menunjukan foto masa kecilmu,"




"dan--iya, aku ingat benar. Kemudian buru-buru membongkar album milik Ayah,"





"itu kau, Yohan. Akhirnya aku menemukanmu kembali,"




Yohan semakin mengerutkan dahi. Sumpah, dia tidak mengerti. Ah, bukan! Dia tidak habis pikir!




Maksudnya, apa itu artinya selama ini Seungyoun mencarinya? Kenapa?






"Yohan, aku tahu ini akan terdengar sangat aneh mengingat aku baru dua bulan mengetahui tentangmu dari orang lain dan terlebih, kita baru--tiga hari benar-benar kenal,"




Yohan memijit pelipisnya, lalu menoleh Seungyoun.





"lalu, hari itu--apa kau sengaja?"





Seungyoun diam.




"sengaja datang ke kafeku ketika hujan?"





Seungyoun menghela napas. Mengangguk.




"heol.."





"Yohan, dengar--"





"menyeramkan," bisik Yohan





Seungyoun mengerutkan dahi, "Yohan?"





Yohan menatap Seungyoun dengan wajah tegas, namun Seungyoun dapat melihat binar ketakutan dari sorot matanya.





Yohan berdiri, mengambil barangnya, lalu kembali menatap Seungyoun.





"bukankah itu menyeramkan ketika kau tahu orang yang berkenalan denganmu ternyata sudah tahu dirimu selama dua bulan?"






"Yo--"





"aku penasaran, kau bilang kau memaksa Sihun dan tunangannya untuk memberitahu fotoku, kan? Apa itu artinya kau sedang menjanjikan sesuatu pada mereka sehingga dengan mudahnya mereka memberikan informasi pribadiku?"





Hati Seungyoun berdenyut nyeri, "Yohan aku tidak--"





"oh, lalu maksudmu Sihun dengan cuma-cuma memberikan informasi tanpa peduli dengan perasaanku?"






Seungyoun diam. Yohan berdecak.





"kupikir kau berbeda Hyung, aku selalu merasakan hal yang aneh ketika bersamamu. Tapi, nyatanya sama saja,"





"senang berkenalan denganmu, Cho Seungyoun-ssi,"






Yohan melangkahkan kakinya menuju pintu meninggalkan Seungyoun yang diam mematung di depannya. Kerja otaknya melambat, sampai ia sadar Yohan membanting pintu apartemennya.





"fuck, Cho Seungyoun! You just found him and you want him to leave again?" Seungyoun bersuara geram lalu menarik tubuhnya dari duduk dan berlari keluar apartemen untuk menyusul Yohan







little thing


tbc

[✔️] little thing ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang