Rindu hanya Rindu

48 1 0
                                    

     Meski aku tahu, lama lama rindu pun tak akan bisa kusimpan selalu. Beberapa hal yang terasa, harus tetap menjadi rahasia.

     Tapi aku tidak bisa, tak kuat menahannya, menampungnya dalam hati.
Aku harus menyelesaikan rindu ini, meski menjalaninya sendirian.
Membayarnya dengan memandang mu dari kejauhan.

     Karena, dari melihat senyummu saja sudah membuatku bahagia, walau angan masih tetap terasa kecewa.
Apa kau tau apa yang lebih menyakitkan dari rindu ?.
Adalah mengatakannya. Karena aku tak akan tau jawaban setelah mengatakannya, baik atau buruknya.

     Lama aku menahan rindu yang menjerit. Memintamu untuk sebuah temu yang sulit. Tapi kenapa rindu ini enggan pamit ? Rindu, apa kau senang melihatku merasakan sakit ? Apa kau tak bosan, harus bercengkrama dengan kenangan yang teramat pahit ? Apa kau tak tau, apa mungkin kau tak mengerti bahwa cinta yang sebenarnya sudah lama pamit ?
Rindu memang sakit.

     Aku sudah tidak mengerti lagi dengan rindu ini. Aku ini benar-benar merindunya, atau hanya ingin merasakan lagi jangtung yang berdebar saat bersamanya ?

Aku harus mencari tau semuanya. Bagaimana rasa rindu ini bisa tercipta ? Bagaimana bisa terasa, ketika semua sudah tiada ? Bagaimana bisa tercipta, ketika kamu sudah tak peduli lagi dengan aku yang luka akan cinta ? Bagaimana bisa ?

     Aku belum menyatakan rindu ini. Karena pasti aku tau.
Pasti kau berpikir bahwa rindu yang ku teriakan ini hanya sementara.
Setelah semua tercipta, setelah semua terlaksana, aku akan pergi melupakannya. Pasti kau akan beranggapan bahwa rindu ini hanya sebatas kata yang meredam, yang nyatanya aku menyimpan dendam.
Maaf ini tidak mungkin.
Aku tidak sejahat apa yang kau pikirkan.

Pada akhirnya rindu hanya rindu, bertemu atau tidak. Itu tergantung kamu.

-syaiful mulk
September 2019

Kisah yang Merusak, Kasih yang Merasuk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang