Ekspresi, Ekspektasi

15 1 0
                                    

Ada banyak cara dalam mencintai, tapi aku memilih diam. Entah kenapa, mungkin bahasa tubuhmu yang selalu membuatku keliru, atau tatapan matamu yang enggan menegaskan kemana hatimu sebenarnya.

Bolehkah aku sebut ini cinta ?
Padahal sebenarnya, kita baru saja saling bicara.
Perbincangan hangat, dengan tatapan yang mampu membuatku terpikat.
Membahas satu topik yang seolah tak kunjung dituntaskan, nyaman.
Yang aku rasa, kita saling melempar perhatian. Seolah memahami satu sama lain yang kasmaran. Mendengar keinginan yang sama diinginkan.

Kamu memperbolehkanku masuk dalam hidupmu, demikian membuatku menjadi semakin keliru.

Aku benar-benar telah jatuh, cinta.

Tetapi, tak ada satu pun dari kita yang mengungkapkan, seolah ingin seperti ini saja.
Tanpa kejelasan atau pun kepastian, langkahku semakin yakin menemui.
Bahwa ada bagian yang aku temukan, dari dirimu yang semakin hari, tanpa henti.

Dari sudut matamu yang indah, aku melihat dugaan hati yang menginginkan lebih.

Tak peduli apa kata yang diluar sana.

Aku akan tetap, tetap akan kamu.

—syaifulmulk
02 november 2020

Kisah yang Merusak, Kasih yang Merasuk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang