9 - Entirely Important

5.4K 810 117
                                    

"Apa kalian gak denger apa yang saya bilang? Jangan ngomong yang macem-macem! Kurang jelas ucapan saya?!" Kesal Mark dengan menekankan beberapa kalimat.

Jihyo dan Tzuyu hanya diam saja. Berdiri sambil menundukkan kepala ketika atasannya sedang memarahi.

"Sekarang kalau udah gini gimana?! Kalian mau tanggung jawab?!" Mark masih berujar kesal.

"Udah, saya gak mau ambil resiko lagi! Saya pecat kalian!!" Mutlak Mark yang membuat kedua gadis itu terkejut dan menengadahkan kepalanya.

"Pak? Bapak serius pak?" - Jihyo

"Iya. Saya serius. Saya pecat kalian." - Mark

"P-Pak, ja-jangan gitu pak. Tolong maafin kami. Kami janji gakan ngulangin lagi. Kami mohon pak." - Tzuyu

"Iya pak, janji." - Jihyo

"Enggak! Kalian udah pernah janji sama saya! Tapi kalian malah ingkar!"

Mark mengeluarkan 2 amplop berisi uang gaji dan diberikan ke Jihyo juga Tzuyu.

"Ini gaji kalian. Kalian boleh keluar dari ruangan saya. Jangan datang ke kafe ini lagi."





-----





Ketika Y/n, Jeno, Renjun, dan Nascha —yang sedang di gendong oleh Jeno— mau masuk ke dalam kafe, mereka di kejutkan dengan Jihyo dan Tzuyu yang sudah berganti pakaian. Mata mereka sembab, kelihatan kalau mereka habis menangis. Mereka juga membawa tas mereka.

"J-Jihyo, T-Tzuyu? Kalian... mau kemana?" Tanya Y/n bingung. Tangannya menyentuh pundak Jihyo yang langsung Jihyo singkirkan dengan kasar.

"Jangan sentuh-sentuh gue! Gak sudi gue dipegang sama cewek kotor kayak lo!!"

Sebenarnya Y/n sudah biasa mendapat cemoohan seperti itu. Tapi entah kenapa ia masih saja terkejut atas ucapan —em tidak, bentakan dari Jihyo.

Lalu, Jihyo dan Tzuyu pun segera pergi dari sana setelah ditatap tajam oleh Jeno.

Pandangan Y/n beralih ke Wendy yang habis melayani pelanggan.

"Kak Wen, mereka...—"

"Iya, mereka di pecat." Sela Wendy.

"Permisi ya, gue masih ada kerjaan." Sambung Wendy sambil tersenyum, lalu segera pergi ke dapur.

Sejujurnya bukan karena ia masih ada kerjaan. Sebab pelanggan yang hadir hanya 1-2 orang saja. Ia pergi karena ada Jeno di samping Y/n. Omong-omong, dia masih takut sama Jeno, makanya memilih untuk pergi.

Y/n melihat ke Jeno. Jeno hanya menaikkan kedua alisnya seraya tersenyum manis.

Kening Y/n sedikit mengerut, Ini cowok udah marah-marahin anak orang, udah bikin anak orang di pecat, terus masih bisa nyantai gitu? Dih weird banget.

"Kenapa?" Tanya Jeno. "Gue ganteng ya?"

Jeno mendapat hadiah tamparan kecil di pipinya dari Y/n, membuat Renjun menganga tak percaya.

Njir ni cewek berani banget nampar Jeno. Batinnya.

"Ganteng muatamu, Jen." Kemudian, Y/n segera pergi ke dapur.

Sedangkan Jeno terkikik pelan. Ia, Nascha, dan Renjun pun pergi ke ruangan Mark.






-----






Tok Tok Tok

Jeno mengetuk pintu. Ia masuk setelah mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk.

Men In Night Club : Jeno X You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang